Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Saya Sudah Muak dengan Kota Solo yang Berhenti Nyaman dan Berhenti Menyenangkan

Imanuel Joseph Phanata oleh Imanuel Joseph Phanata
5 April 2025
A A
3 Keunikan Kota Solo yang Nggak Mungkin Ditiru Kota Lain (Unsplash)

3 Keunikan Kota Solo yang Nggak Mungkin Ditiru Kota Lain (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya tinggal dan lahir di Kota Solo, sudah selama 21 tahun lebih berada di Kota ini. Apakah saya merasa nyaman? Tentu saja nyaman. Di kota inilah saya lahir, tumbuh besar, dan menjalani realitas. Kota ini adalah kota terfavorit saya, selain Jogja dan Semarang. Dan saya tak sendiri, di media sosial, banyak yang bilang Kota Solo adalah kota ternyaman.

Tapi itu semua berubah beberapa waktu yang lalu.

Sejak akhir 2023 sampai saat ini, saya muak dengan Kota Solo. Kota tempat saya lahir, tumbuh besar, dan dihajar realitas. Mungkin kalian merasa saya aneh, bagaimana bisa seseorang muak dengan kota di mana dia dilahirkan. Apalagi, yang dimaksud adalah Solo. I mean, come on.

Pertanyaannya, kenapa saya mengutuk Solo?

Jalan yang rusak menghiasi wajah Kota Solo

Banyak sekali jalan rusak di Kota Solo. Kerusakan yang paling umum adalah jalan berlubang, yang bahkan sempat memakan korban jiwa seperti jatuh saat naik motor. Jalan yang berlubang ini sebetulnya ukurannya tidak besar, tapi dalam dan tajam, mengakibatkan pengendara motor kaget dan terjatuh.

Saya sudah menjadi korban akibat jalan berlubang di Solo. Bukan jatuh dari motor melainkan motor saya rusak. Velg peyang, shockbreaker bocor, dan body yang pecah adalah kerusakan yang saya dapat dari pertarungan saya melawan jalan rusak.

Saya yakin banget bakal ada yang nanya, kenapa jalan yang berlubang itu tidak dihindari saja. Entah orang ini naif, nggak paham, atau memang rese, tapi kita anggap saja nggak paham, biar enak.

Sekarang, bagaimana mau menghindari jalan berlubang kalau jalannya saja tidak terlihat?

Baca Juga:

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

Inilah masalah yang menyertai kerusakan jalan di Solo: penerangan jalan yang jelek saja belum. Ini sudah jadi rahasia umum, membahasnya saja sudah bikin saya malas. Selain penerangan jalan, ya menghindari lubang di jalan itu susah karena bermanuver di jalanan tak segampang itu.

Belum lagi kalau hujan. Jalan tersebut pasti digenangi air, otomatis bikin lubangnya nggak kelihatan.

Selain jalan yang berlubang, ada juga yang membuat saya jengkel, yaitu aspal atau tambalan yang tidak rata, membuat pengendara motor jadi deg-degan ketika terpaksa melewati jalan itu. Bayangin aja melewati jalan yang tambalannya jelek saja belum.

Sering banjir

Masalah utama Kota Solo selain kemacetan adalah banjir. Banyak titik di Kota Solo yang sering banjir kalau hujan, contohnya underpass Joglo yang lagi viral sekarang. Sebetulnya sih, bukan di underpass Joglo saja, tetapi ada banyak titik lain yang lebih sering banjir. Bahkan jalan yang awalnya tidak pernah banjir jadi banjir, mengakibatkan jalan itu harus ditutup. Sampai sekarang, belum ada penanganan sama sekali tentang penanganan banjir.

Saya tentu saja jadi korban banjir di Solo (siapa yang tidak?). Saya pernah beli rokok di warung yang hanya satu kilometer saat gerimis. Pikir saya, karena dekat, tak apalah nekat. Tetapi sesampainya di warung, hujan malah menggila dan 20 menit kemudian, tempat tersebut banjir. Motor saya terendam banjir, rokok saya kena banjir, saya jadi kenthir.

Kota Solo: daerah elit, lampu jalan sulit

Saya sudah singgung diawal tadi kalau Solo pelit penenrangan jalan dan sebetulnya sudah sejak dulu. Entah kenapa jalanan Kota Solo yang terang malah di beberapa tempat aja, seperti di Slamet Riyadi.

Berkendara naik motor saat malam di Kota Solo jadi menakutkan ya karena penerangan yang amat pelit. Bahkan lampu jalan di depan rumah saya mati tetapi tidak kunjung dibenahi, padahal sudah lapor kurang lebih hampir 2 bulan ini.

Lampu merah yang semaunya sendiri

Apa resep kemacetan suatu kota? Pertambahan penduduk dan kendaraan. Apa bumbu pelengkapnya? Salah satunya adalah lampu merah yang lamanya kebangetan.

Itulah Kota Solo. Lampu merahnya lama, hijaunya kelewat bentar. Gimana nggak emosi, gimana nggak macet.

Tempat paling sering macet ada di lampu merah dekat rumah saya yang kebetulan dekat dengan Masjid Raya Sheikh Zayed juga. Di sana lampu merahnya cukup lama, tetapi ketika hijau hanya sebentar. Begitu juga di beberapa titik lain lampu merah di Solo.

Itulah kenapa saya bisa muak dengan Kota Solo sekarang. Bahkan menurut saya Kota Solo tidak senyaman dulu.

Saya tahu, kehidupan berjalan meninggalkan yang seharusnya. Tapi, kenapa Kota Solo malah meninggalkan kenyamanan yang dulu jadi bajunya yang paling indah?

Penulis: Imanuel Joseph Phanata
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 5 Hal yang Seharusnya Jadi Perhatian bagi Orang dari Luar Kota Solo, Jangan Cuma Ngomongin Harga Makanan Murah doang!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 April 2025 oleh

Tags: banjirKemacetanKota Solo
Imanuel Joseph Phanata

Imanuel Joseph Phanata

Mahasiswa semester 5 jurusan Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok yang hobi menulis di Mojok

ArtikelTerkait

banjir

Banjir dan Kenangan-Kenangan yang Hanyut Bersamanya

20 Juni 2019
Hujan Itu Indah, tapi Tidak buat Orang yang Rumahnya Dekat Sungai

Hujan Itu Indah, tapi Tidak buat Orang yang Rumahnya Dekat Sungai

7 Desember 2023
7 Destinasi Wisata di Solo yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi Terminal Mojok

7 Destinasi Wisata di Solo yang Sebaiknya Nggak Dikunjungi

20 Juli 2022
Kota Bandung yang Semakin Terasa Asing (Unsplash)

Ironi Kota Bandung: Ibu Kota Provinsi yang Nggak Punya Sistem Transportasi Publik yang Proper

27 Juli 2023
Ranuyoso Midnight, Titik Kemacetan di Lumajang yang Bikin Kesabaran Terus-terusan Diuji

Ranuyoso Midnight, Titik Kemacetan di Lumajang yang Bikin Kesabaran Terus-terusan Diuji

10 Juni 2023
Solo Tidak Kalah dari Jakarta, Tidak Kalah Memprihatinkan Mojok.co

Solo Memang Tidak Kalah dari Jakarta, Tidak Kalah Memprihatinkan

18 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.