Tulisan ini dimaksudkan untuk membalas tulisan Mas Agiel Rabbanie. Yang mempertanyakan dan menentang tindakan Rumbling yang dilakukan Eren Yeager dalam anime Attack on Titan.
Mas Agiel, dalam tulisannya menentang tindakan Eren. Apa pun alasannya, salah. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh, dan itu yang harus diperjuangkan. Apa pun, asal bukan Rumbling.
Saya tahu, di dunia nyata, tindakan yang dilakukan Eren jelas-jelas melanggar hukum. Pada titik ini, Eren mirip dengan Thanos, Ultron, dan lelaki berkumis aneh yang pernah meneror dunia.
Tapi, saya pikir ada beberapa hal yang perlu kita bicarakan dahulu, agar kita paham dikit sama posisi Eren.
Dalam semesta Attack on Titan, permasalahan antara Eldia dan Marley bukan baru terjadi selama satu, dua, atau 50 tahun. Tapi, sudah terjadi lebih dari 2.000 tahun. Baik Eldia maupun Marley, sama-sama melakukan propaganda perang. Bisa kita lihat, Gabi Braun yang masih anak-anak bisa dengan mudahnya membenci seluruh penduduk Eldia di Paradise Island dan menganggap mereka adalah iblis. Padahal ketemu aja belum pernah. Hal tersebut disebabkan oleh propaganda perang orang-orang Marley yang dilakukan selama 2.000 tahun.
Demikian juga dengan tindakan Eren Yeager yang sangat membenci orang-orang Marley. Kebencian Eren pada orang-orang Marley bukan tanpa sebab. Eren dan ribuan orang Eldia lainnya terpaksa hidup di dalam tembok selama berabad-abad tanpa tahu bahwa ada jutaan manusia lainnya di luar tembok. Selama berabad-abad, mereka percaya bahwa mereka adalah satu-satunya kelompok manusia yang tersisa dan terancam punah akibat serbuan para Titan. Eren bahkan harus menyaksikan ibu kandungnya dimakan hidup-hidup oleh Titan yang dilepaskan oleh orang-orang Marley lewat aksi yang dilakukan oleh Reiner Braun.
Tindakan genosida yang dilakukan Eren Yeager memang tidak bisa dibenarkan sama sekali. Jelas-jelas, tindakan tersebut melanggar hukum. Lantas, solusinya gimana dong? Tentu, ada alternatif solusi selain tindakan Rumbling yang dilakukan Eren, yakni lewat diplomasi politik. Bikin perjanjian damai yang harus dipatuhi oleh Eldia dan Marley. Gampang!
Tapi apa iya, kalau kita ada di posisi Eren, bakal kepikiran buat diplomasi? Saya jamin, kalau kita ada di posisi Eren, pasti bakalan ikutan gila. Nalar kita bakal ikut bengkok juga. Konflik Eldia dan Marley yang sudah berjalan selama 2.000 tahun dijamin bikin siapapun gila dan nalarnya bengkok. Siapa yang nggak capek dengan konflik selama itu?
Jadi menurut saya, tindakan Rumbling adalah solusi paling masuk akal yang bisa ia pikirkan saat itu. Konteksnya jelas ya, Eren adalah buah dari konflik berkepanjangan. Kita, yang nonton sambil nyeruput kopi tanpa khawatir ada raksasa menginjak kita, bakal susah relate sama blio.
Apakah Eren tidak berpikir solusi lain selain Rumbling? Oh, saya yakin sih iya. Tapi, posisi dia bikin opsi-opsi selain Rumbling tak efektif. Dia pengin perang ini berakhir dengan cepat. Caranya, ya bunuh aja pihak yang berperang. Kalau nggak ada manusia, ya nggak ada perang.
Kalau boleh berandai-andai, mungkin jika Erwin Smith masih hidup, blio bakalan ngasih solusi supaya perang antara Eldia dan Marley bisa terselesaikan tanpa Rumbling. Tapi kan Erwin sudah wafat, dan Rumbling tetap terjadi.
Sekali lagi, coba bayangkan jika kita ada pada posisi Eren. Kau belum tentu bisa berpikir jernih ketika ujung senapan sudah menempel di jidatmu. Dan untuk Eren, dia mengalaminya hampir tiap hari.
Sumber Gambar: Instagram @attackontitan
Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya