Jogja punya banyak pilihan kampus, makanya ia pantas disebut sebagai Kota Pelajar. Banyak orang yang datang dari penjuru Indonesia menimba ilmu di kota ini. Sebagai orang yang tak pernah merasakan ingar bingar Jogja layaknya teman-teman saya yang menjadi mahasiswa di sana, ada sejumput penyesalan yang menghantui saya hingga saat ini.
Dari sekian banyak teman yang memutuskan untuk kuliah di Jogja, saya membagi mereka ke dalam beberapa kelompok.
Pertama, mereka yang sulit move on meski sudah meninggalkan Jogja. Orang-orang kelompok pertama ini masih punya pandangan soal Jogja yang sangat romantis padahal sudah lama pergi dari Jogja. Umumnya, orang-orang seperti ini yang paling banyak kita temui. Kedua, mereka yang tetap tinggal di Jogja dan masih terjerat sisi romantis Kota Pelajar. Ketiga, mereka yang masih dan sudah tidak tinggal di Jogja, namun sudah paham akan sisi gelap dan tak mudah termakan bujuk rayu sisi romantis Jogja. Meski begitu, ketiganya dapat saya simpulkan sudah telanjur terikat dengan Jogja.
Kuliah di Jogja bikin siapa pun bernostalgia akan masa-masa indah
Sebagai orang yang kerap mengunjungi Jogja, saya ingin menjadi seperti teman-teman saya yang berasal dari kelompok pertama dan kedua. Saya membayangkan betapa enaknya hidup dan memandang Jogja dari sisi nostalgianya semata.
Baca halaman selanjutnya
Sejujurnya, melakukan perjalanan di Kota Jogja saat malam hari membuat saya waswas…