Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Saran Terbuka untuk My Lecturer My Husband Season 2

Siti Maryamah oleh Siti Maryamah
25 Januari 2021
A A
saran terbuka untuk my lecturer my husband season 2 mojok.co

saran terbuka untuk my lecturer my husband season 2 mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Karena surat terbuka udah sering jadi judul, kali ini giliran saran. Siapa tahu keseringan jadi judul, surat terbuka jadi ngebosenin. Dunia perlu tahu, nggak cuma surat yang bisa terbuka, saran juga. Saran dan harapan terbuka ini semoga sampai kepada yang ditujunya.

Tempo hari secara resmi MD Entertainment mengumumkan web series My Lecturer My Husband akan diproduksi season 2-nya. Web series dengan cerita yang unik dan sederhana, tapi eksekusinya cukup paripurna ini memang berhasil membuat standar baru tontonan lokal yang bermutu. Menurutku tentu. Kalau menurutmu beda, ya tulis sendiri sana.

Harapan standarnya sih semoga sekuelnya tidak dibikin hanya karena season 1 hype luar biasa, tapi karena memang ada kisah logis yang hendak diantarkannya. Logis di sini artinya drama dan konflik yang dibangun harus mengakomodasi akal sehat, tidak mengada-ada, dinamika interaksinya manusiawi, bisa capturing and delivering every single feeling smoothly, dan yang terpenting: karakternya tetap in line dengan penokohan yang sudah terbangun selama ini.

Dengan pemain sekelas Reza Rahadian dan Prilly Latuconsina serta sutradara Monty Tiwa, harapan ini jelas nggak berlebihan. Tinggal skripnya yang harus matang dan menantang.

Mumpung skripnya sepertinya belum selesai dibikin atau malah belum ditulis, aku sampaikan harapan ini, siapa tahu bisa diakomodasi. Namanya juga usaha.

Saran untuk My Lecturer My Husband Season 2 #1 Nggak mengulangi logika aneh My Lecturer My Husband season 1

Di season satu kemarin menurutku ada logic yang agak diabaikan, jadi semoga di season 2 ini ada perbaikan. Logika yang kurang kena yang kutangkap itu di antaranya:

Pertama, bucinnya Tristan sebagai sebagai anak FK terasa agak berlebihan. Di dunia fakta, rasanya anak kedokteran tidak bisa selonggar itu sampai bisa nemenin sang pacar lembur ngerjain tugas dan nyamperin ke kampus sospol. Kalo dibalik malah lebih mungkin. Anak sospol nyamperin ke kedokteran gitu. Kuliah FK kan sangat menyibukkan. Kelakuan sebucin itu lebih cocok dilakukan oleh anak sastra, hukum, psikologi, ekonomi, atau filsafat. Kalaupun harus anak eksak, ya MIPA, biologi, geografi, kehutanan, peternakan, pertanian, dan teknik. Eh, ini esai apa brosur universitas sik.

Karakter anak kedokteran yang umumnya ambis, logis, dan sibuk rasanya nggak mungkin juga bikin doi meninggalkan koas demi pacar. Kuliah kedokteran kan serius, panjang, dan berat, apalagi koasnya. Kalo semua ditinggalin demi cinta, ya gimana yaaa. Tapi wong sudah telanjur Tristan ditaruh di FK, ya sudahlah atur aja gimana baiknya. Bucin boleh, bodoh jangan ya, Tan.

Baca Juga:

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

5 Alasan yang Membuat Sinetron Indonesia Semakin Membosankan. Produser dan Sutradara Perlu Lebih Kreatif!

Kedua, tiap adegan Arya Inggit pulang dari perjalanan jauh, Jogja-Jakarta PP roadtrip, kok bisa sampai rumah masih segar bugar, cantik jelita, dan ganteng memesona serta siap meributkan apa saja. Beneran nggak ada capek-capeknya gitu. Padahal kalo sedikit lecek dan messy, Pak Arya itu kayaknya lebih seksi. Eh, maksudku, kalau habis nyetir 9 jam itu pantesnya ada kucel-kucelnya dikit gitu.

Fenomena segar bugar buat langsung berantem habis roadtrip panjang ini menurutku menunjukkan setidaknya empat kemungkinan.

Kemungkinan pertama: jalan tol trans Jawa berfungsi dengan sangat baik sehingga bisa menghemat energi dan menjaga mood sopir serta memangkas waktu perjalanan. Jadi asumsinya Pak Arya milih jalur utara. Lebih panjang tapi lebih cepat karena 80 persen ruas jalannya tol semua. Kalo lewat jalur selatan, kemungkinan Pak Arya sampai rumah nggak berantem, tapi langsung rebahan. Jalur selatan meski lebih pendek, medannya jauh lebih menantang dan melelahkan. Ada banyak kelokan dan tikungan tajam, tanjakan dan turunan curam, persis kisah cinta kalian.

Jadi waktu balik Jakarta dari Jogja itu masuknya di tol Bawen, keluar di Cawang. Itu 6 jam menurut Google Maps. Mampir rest area anggap saja jadi 7 jam. Jogja-Bawen itu sekitar 2,5 sampai 3 jam. Kalo di Magelang kota dan Jalan Magelang macet durasinya bisa jadi 3,5 jam. Soalnya berdasar pengalaman, along weekend dan weekdays jam tertentu Jalan Magelang itu suka pamer paha (padat merayap tanpa harapan). Buat yang belum tahu, Jalan Magelang itu adanya di kota Jogja, dan kota Magelang masih 45 km ke utara.

Meski memang lebih cepat kalau lewat tol, tetap saja stamina Pak Arya hebat banget. Sembilan jam nyetir lalu sampai tujuan masih rapi kinyis-kinyis, nggak ada ngantuk-ngantuknya, nggak ada kusut-kusutnya. Mungkin sebelum sampai rumah Pak Arya mampir tiduran lalu mandi dan sisiran di rest area. Tapi ini kan jaman corona, tidak disarankan dong mampir rest area lama-lama. Gimana dong?

Kemungkinan kedua, mobil Toyota Innova itu nyaman banget sampai-sampai perjalanan Jogja-Jakarta kayak menggelinding ke kampung tetangga aja gitu. Sopir dan penumpang segar bugar setelah perjalanan sejauh itu nggak mungkin terjadi kalo mobilnya nggak prima. Sungguh, jika pun cuma aku seorang yang ngeh dengan fakta ini, sisipan iklan sehalus ini lumayan bekerja. Setidaknya ada yang ngeh lalu menuliskannya. Ehm.

Kemungkinan ketiga, Pak Arya jago banget nyetir. Ngebut banget tapi alus. Jadi biarpun perjalanan jauh, penampakan tetap mulus. Sampai rumah masih bisa meladeni ngamuk dan sengaknya Inggit dengan luar biasa sabar. Mari kita berdoa semoga Tuhan menciptakan makhluk seunggul ini banyak-banyak. Kloningannya juga nggak papa deh.

Keempat, tim produksinya kurang cermat memperhitungkan kejelian dan level kejulidan aku penonton Indonesia. Ini sih kemungkinan terbesarnya. Tapi mana di antara keempat kemungkinan itu yang paling mendekati fakta sebenarnya, silakan tebak saja.

Ketiga, wardrobe agak pilih kasih, setidaknya di episode terakhir. Inggit sudah tiga kali ganti baju, Pak Arya nggak dikasih baju ganti. Dari balik ke Jakarta, trus ke luar kota, nginep pula, sampai paginya Pak Arya masih pakai baju yang sama, kaos panjang biru dan celana katun cokelat susu. Mungkin Pak Arya ini seperti Mark Zuckerberg si bos Facebook, kaosnya banyak tapi semua warna abu-abu. Bedanya Pak Arya warna biru.

Semoga di season dua baju Pak Arya dibanyakin warnanya. Biar kelihatan gitu kalo ganti bajunya. Dan biar mitos bahwa baju istri selemari sementara baju suami cuma beberapa biji itu segera melenyapkan diri.

My Lecturer My Husband Season 2 #2 Tolong tokoh Arya jangan dibikin terlalu ideal

Viralnya karakter Pak Arya bikin standar suami ideal naiknya nggak kira-kira. Ini bikin para jomblowati halunya ketinggian, jomblowan insecure–nya kebangetan. Keduanya mengenaskan. Jadi biar semua orang bisa kembali menjejak bumi dengan sadarnya, di season 2 cacatnya Pak Arya harap dibanyakin, biar lebih manusiawi gitu. Biar orang sadar bahwa punya suami matang, mapan, tampan dan menawan itu juga gede ongkosnya. Ongkos psikologis terutama.

Di akun IG @officialpilarez, fanbase-nya Reza Rahadian, di tiap post My Lecturer My Husband ada banyak komen ibu-ibu yang ingin tukar suami. Etdah. Jadi ternyata Pak Arya itu tak hanya meresahkan para jomblowati, tapi juga bikin mahmud terobsesi. Apa mereka nggak mikir bahwa ongkos psikologis punya suami seperti Pak Arya itu berat? Pelakor mengintai setiap saat lho. Shortly, he’s just too too hard to handle.

My Lecturer My Husband Season 2 #3 Kami butuh keberagaman makanan!

Tayangan yang viral adalah kesempatan menyisipkan promosi kuliner Nusantara biar ragam kuliner kita yang kaya-raya ini lebih mendunia, atau setidaknya rame di kawasan ASEAN dulu deh. Biar kayak ramyeon, jajangmyeon, kimbab, kimchi, tektaboki (salah sendiri nama makanan susah amat) dan aneka korean food yang sukses disisipkan dalam drakor dan jadi mendunia.

Jadi kalau Pak Arya mau masak, jangan barbeque dan mi dong! Sate, soto, rawon, pecel, karedok, gudeg, gado-gado, pempek, apa pun yang lokal dan enak, potensial banget disisipkan. Kalo Inggit mau ngidam ya asinan, acar, atau rujak. Kalo mau ngemil ya cilok, kelepon, cucur, lupis, lapis, combro, kemplang, wingko, getuk, dodol, sriping, marning, lanting, keripik, you name it. Kalo mau minum ya es kopyor, es teler, es kuwut, es pisang ijo, es klamud, es dawet, dan entah apa lagi. Jangan boba, thai tea-boba, thai tea mulu.

My Lecturer My Husband Season 2 #4 Say no to konflik mengada-ada

Soal drama dan konflik, dinamika hubungan Arya dan Inggit sebagai pasutri dengan age and character gap itu sudah cukup unik buat dieksplorasi dan diulik, jadi tak perlulah ditambah dengan konflik yang mengada-ada dan melebar ke mana-mana. Soalnya bagian paling menarik dari series ini sebenarnya kan akting dan chemistry mereka berdua.

Drama rumah tangga sehari-hari seperti handuk basah yang ditaruh di kasur, seprai yang ujungnya pada kabur, tumpukan baju yang ditarik ancur, cara menata pakaian waktu dijemur, kunjungan mertua yang shock liat polah asli si menantu, dan sekitarnya udah cukup bisa bikin rame tapi nggak mengada-ada.

My Lecturer My Husband Season 2 #5 Harapanku pribadi yang hehehe

Terakhir tapi paling penting, boleh dong berharap kalau sebelum season 2 digarap, Reza dan Prilly nikah beneran, ups! Biar kalau mau ngapa-ngapain di depan maupun di belakang layar udah halal gitu. Waktu season 1 ending, aku sebenarnya pengin komentar that was a pretty damn charming ending tapi kan nggak mungkin aku bilang charming untuk kissing scene antara yang bukan mahram. Haram euy. Kalau mereka udah nikah kan adegan malam pertama yang tertunda itu bisa dibikin dengan lebih leluasa. Eh.

Btw, mereka ngerti nggak sih kalo wajah, senyum, dan vibrasi mereka itu tampak saling melengkapi? They looks like an incredible sweet couple. On screen and off screen. Jodoh itu memang seperti corona, misterius gitu sapa yang giliran kena. Semoga di project ini giliran mereka berdua yang kena jodohnya.

Good luck untuk My Lecturer My Husband season 2. Semoga web series ini bisa jadi lokomotif untuk tayangan lokal bermutu lainnya. 

Sumber gambar: Instagram @officialpilarez

BACA JUGA Tanggapan Saya sebagai Penulis Skenario FTV Kisah Nyata Indosiar Atas Protes K-Popers dan tulisan Siti Maryamah lainnya. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2021 oleh

Tags: My Lecturer My HusbandseriesSinetronsinetron indonesiawebseries
Siti Maryamah

Siti Maryamah

Fans Reza Rahadian newbie. Penonton MLMH yang selonya nggak kira-kira.

ArtikelTerkait

Tuyul dan Mbak Yul: Sinetron dengan Cerita Unik dan Penuh Pesan Moral

Tuyul dan Mbak Yul: Sinetron dengan Cerita Unik dan Penuh Pesan Moral

24 Januari 2022
Dear Aris Nugraha, Jangan Sampai Preman Pensiun Jadi Kayak Ikatan Cinta

Dear Aris Nugraha, Jangan Sampai Preman Pensiun Jadi Kayak Ikatan Cinta

19 Januari 2023
6 OST Sinetron Indonesia Paling Dikenang Terminal Mojok

6 OST Sinetron Indonesia Paling Dikenang

19 Maret 2022
FTV Indonesia Bakal Lebih Seru kalau Berani Syuting di Kalimantan

FTV Indonesia Bakal Lebih Seru kalau Berani Syuting di Kalimantan

30 Juni 2022
Belajar dari Kang Bahar di Preman Pensiun: Preman yang Juga Punya Sisi Humanis Kenapa Sih Orang Suka Berkomentar dan Terbawa Suasana Pas Nonton Sinetron?

Belajar dari Kang Bahar di Preman Pensiun: Preman yang Juga Punya Sisi Humanis

21 Mei 2020
sinetron dunia terbalik tokohyang nyampah dudung ujang juni mojok.co

Sinetron Dunia Terbalik Sebaiknya Menghilangkan Tokoh-tokoh Nyampah Ini

26 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.