Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Sangkal Putung: Pengobatan Alternatif yang Dipercaya Lebih Manjur dari Pengobatan Modern

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
24 Maret 2020
A A
sangkal putung

Sangkal Putung: Pengobatan Alternatif yang Dipercaya Lebih Manjur dari Pengobatan Modern

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah orang Jember. Di Jember ini kami sangat akrab dengan yang namanya pengobatan alternatif. Salah satu yang terkenal adalah Sangkal Putung. Sangkat putung adalah teknik pengobatan tulang yang dipercaya lebih manjur dibandingkan pengobatan medis atau dukun tulang lainnya. Metode yang digunakan adalah mengoleskan minyak urut kepada pasien, kemudian tratakk, terdengar bunyi yang saat tulang pasien ditarik. Biasanya juga dibarengi dengan suara “ado maaak” dari pasien serta perasaan ngilu bagi yang melihat proses tersebut.

Pada beberapa kasus yang pernah saya dengar, jika seseorang yang karena suatu insiden mengalami tulang geser ataupun putus, dengan menggunakan jasa sangkal putung bisa dibereskan tanpa cacat sedikitpun. Tulang yang awalnya geser, bisa kembali ke tempat semula. Bahkan tulang yang putus abracadabra bisa tersambung kembali.

Oiya menyoal pengobatan alternatif, saya sebenarnya heran, kenapa pengobatan non medis disebut pengobatan alternatif. Padahal, pengobatan jenis ini, setahu saya, sudah ada sebelum pengobatan modern yang mambu barat seperti yang banyak tersebar seperti saat ini. Dan masyarakat pun sepertinya lebih memercayai pengobatan alternatif ini daripada yang modern-modern.

Ada beberapa alasan yang bisa dikemukakan mengapa masyarakat di daerah saya lebih memilih membawa seseorang ke pengobatan sangkal putung daripada ke dokter tulang dengan macam-macam penamaan yang cukup njlimet.

Pertama, harganya lebih murah.

Setahu saya, kalau ada seseorang yang memakai jasa sangkal putung, biaya pengobatannya berdasarkan keikhlasan dari yang memberi. Mau dikasih berapa saja biasanya mau. Kalau orang yang penghasilannya standar, biasanya sih kisaran ratusan ribu. Pokoknya berdasarkan ikhlas, dah, percaya aja.

Tapi bukan berarti semuanya membayar murah lho ya. Sebagai contoh, pernah Om saya cerita, ada orang kaya yang mengalami kecelakaan. Wajahnya sedikit bengkok. Setelah ia dibawa ke pengobatan modern, katanya, wajahnya tidak akan kembali seperti semula. Karena kebingunan, datanglah ia dengan diantar oleh Om saya. Dan setelah beberapa bulan, hayo jadi apa prok prok prok ? Mukanya bisa kembali seperti semula. Si orang kaya tersebut langsung memberikan beberapa juta kepada yang mengobatinya.

Kedua, memberikan kesembuhan lebih cepat.

Walaupun prosesnya bikin ngilu, pengobatan sangkal putung dianggap lebih manjur bin mujarab untuk mengembalikan posisi tulang. Masih menjadi pertanyaan sebenarnya, kenapa bisa begini. Namun ada keyakinan, hal tersebut karena pijatan, ramuan, serta doa-doa yang dipanjatkan oleh si tabib selama masa pengobatan.

Ada yang mengatakan, bahwa pengobatan sangkal putung bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari dengan mudah. Konon, ilmu tersebut merupakan ilmu turunan yang hanya bisa dikuasai oleh orang-orang tertentu. Rata-rata, tabib sangkal putung memperoleh ilmu yang diturunkan dari generasi ke generasi. Mulai dari trah tumerah, menya-menya, menyaman, ampleng, cumpleng, giyeng, cendheng, gropak waton, galih asem, debog bosok, gropak senthe, gantung siwur, udhek-udehk, wareng, canggah, buyut, cucu, dan anak. Pokoknya turunan.

Baca Juga:

Meskipun Jadi Daerah dengan Akses Layanan Kesehatan Tersulit di Jawa Tengah, Saya Bersyukur Lahir dan Besar di Cilacap

Eksistensi Bekam di Korea: Bukan Pengobatan yang Asing, BTS pun Pernah Coba

Cara untuk mendapatkan ilmunya pun, konon, tidak mudah. Ada yang harus berpuasa, memberi makan orang miskin, tirakat tertentu, dan membaca mantra-mantra khusus.

Mungkin tidak ada salahnya mau pakai cara pengobatan yang model lawas atau pun kiwari. Seluruhnya hanya pada batas ikhtiar dan kesanggupan manusia. Selebihnya yang menyembuhkan, kan, Tuhan. Jadi, ya semua tetap bergantung pada-Nya. Mau pilih sangkal putung monggo, mau ke dokter juga silakan.

Suatu saat jika dimungkinkan, dokter modern dan tabib sangkal putung bisa bekerja sama. Saling share ilmu dan pengalaman. Kan, bagus tuh. Misalnya saat ada pertandingan sepak bola, terus ada pemain yang cedera tulang geser atau patah tulang. Bakal ada fusi dari dua versi penyembuhan yang dipakai. Dari dua fusi tersebut, mungkin juga didapatkan pengobatan yang lebih efektif dan efisien. Si dokter melakukan rontgen, si tabib bisa mengoleskan minyak, merapal doa, dan nyuwuk banyu untuk diminum oleh pemain tersebut.

Dan nanti juga tidak ada klaim, mana yang benar mana salah. Ini baik, itu buruk. Atau nanti juga bisa collab untuk buka praktek dan bikin pamflet ‘dokter tulang x tabib sangkal putung’. Untuk masalah biaya silakan dirundingkan sendiri. Kalau ditulis lebih rinci disini bisa jadi makalah bussines plan, dan bukan artikel gaya terminal lagi.

BACA JUGA Ningsih Tinampi dan Lingkaran Setan Patriarki atau tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Maret 2020 oleh

Tags: pengobatan alternatifsangkal putung
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

Alasan Masyarakat Indonesia Lebih Pilih Pengobatan Alternatif daripada Pengobatan Medis terminal mojok.co

Alasan Masyarakat Indonesia Lebih Pilih Pengobatan Alternatif daripada Pengobatan Medis

25 Januari 2021
Meskipun Jadi Daerah dengan Akses Layanan Kesehatan Tersulit di Jawa Tengah, Saya Bersyukur Lahir dan Besar di Cilacap

Meskipun Jadi Daerah dengan Akses Layanan Kesehatan Tersulit di Jawa Tengah, Saya Bersyukur Lahir dan Besar di Cilacap

12 Agustus 2023
mata bintitan

Mitos Seputar Obat Mata Bintitan

16 Agustus 2019
Eksistensi Bekam di Korea Bukan Pengobatan yang Asing, BTS pun Pernah Coba Terminal Mojok

Eksistensi Bekam di Korea: Bukan Pengobatan yang Asing, BTS pun Pernah Coba

18 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.