Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Sambat Masalah Ekonomi, Solusinya Disuruh Jadi Kaya, Logikanya di Mana?

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
1 September 2022
A A
Sambat Masalah Ekonomi, Solusinya Disuruh Jadi Kaya, Logikanya di Mana?

Sambat Masalah Ekonomi, Solusinya Disuruh Jadi Kaya, Logikanya di Mana? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah berkeluarga, saya kenal hal-hal baru dalam hidup: letih yang hilang karena senyum anak, masakan istri yang makin enak, tanggung jawab, dan yang terakhir, masalah ekonomi. Saya pikir kebanyakan pasangan muda mengalaminya. Jatuh bangun di awal, bisa survive tanpa utang saja sudah hebat, dan berdoa lebih sering. Tentu saya tak perlu menceritakan pasangan yang kaya, mereka tak akan masuk hitungan.

Masalah ekonomi, seringnya, berlanjut jadi masalah-masalah baru. Mudah marah, letih, kurang ceria, pandangan yang sempit. Intinya, susah untuk menikmati hidup. Kadang, yang bisa kita lakukan hanyalah sambat dan curhat. Setidaknya, gerundelan dalam hati bisa hilang.

Namun, terkadang, manusia alih-alih jadi baik, malah memilih jadi brengsek. Saya tak jarang menemukan orang yang sambat tentang masalah ekonomi di berbagai platform malah kena bacotan-bacotan goblok. Salah satunya adalah menyuruh jadi kaya. kira-kira begini ilustrasinya.

“Lur, aku pengin sambat. Duitku ngepres, tapi popok anak sudah habis. Kudu piye yo, Lur?”

“MAKANYA JADI KAYA!”

“MAKANYA KERJA KERAS, BIAR JADI KAYA!”

Asu, goblok.

Curhatan seperti itu sebenarnya bisa dijawab dengan rekomendasi popok murah, atau ditenangkan hatinya, atau dikuatkan perasaannya. Atau yang lebih konkret lagi: tawari pinjaman atau peluang kerja sampingan. Manusia yang waras, harusnya menjawab seperti itu. Namun, beberapa manusia, memilih jadi tolol, lalu menyuruh orang jadi kaya.

Baca Juga:

Beasiswa untuk Orang Kaya: Ironi Sistem Pendidikan Kita

PNS Masih Bisa Berbisnis, tapi Pebisnis Belum Tentu Bisa Jadi PNS, Rumus dari Mana?

Tak banyak orang yang akhirnya berani sambat di media sosial. Orang-orang tersebut sudah membuang harga dirinya dan mengutarakan masalah yang harusnya ia simpan rapat. Terlebih jika ia laki-laki. Di negara ini, jadi laki-laki itu terkadang menyedihkan: diminta kuat tanpa syarat, tak boleh sambat, masalah harus disimpan rapat. Hal tersebut, tinggal menunggu waktu, bikin orang sekuat apa pun jadi remuk.

Keberanian (atau kepasrahan) ini, harusnya diapresiasi. Orang-orang kalah, masih memilih berani, dan mencari solusi. Terlebih masalah ekonomi bukanlah hal yang sepele. Oleh karena itulah, menyuruh jadi kaya, adalah tanggapan yang bodoh.

Kaya atau tidak tak pernah jadi pilihan. Banyak yang sudah berusaha keras, betul-betul keras, tetap saja berakhir jadi medioker. Mereka sudah tahu konsekuensi hidup, tapi tetap berjuang. Kita tahu benar bahwa kerja keras, nyatanya, tak bisa jadi cara tunggal meraih kesuksesan.

Meminta orang jadi kaya karena terhimpit masalah ekonomi itu sebenarnya ya bodoh. Kalau bisa, ya orang memilih jadi kaya. Bahkan, mungkin, sekadar cukup. Namun, ia tak bisa. Banting tulang sampai remuk sekalipun, mereka tetaplah miskin. Dan kita tahu betul bahwa kemiskinan itu bukanlah perkara mental, tapi struktural.

Mereka sudah tahu kalau tidak kaya, tak perlu kau ingatkan.

Manusia yang berusaha keras melawan arus

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2022 oleh

Tags: edgyKayamasalah ekonomi
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

radio mabuk kendaraan mojok.co

Mabuk Kendaraan: Sebuah Pertanda Seseorang Tidak Berbakat Jadi Orang Kaya

10 Agustus 2020
Alasan Anak Petani Tidak Bercita-cita Menjadi Petani terminal mojok.co

Alasan Petani di Desa Saya Tak Kunjung Kaya

3 Oktober 2020
Salahkah Menulis demi Uang? kaya

Salahkah Berharap Bisa Kaya dari Karya?

29 Maret 2023
Nggak kayak Karyawan SCBD, 5 Alasan PNS Nggak Perlu Bikin Video Flexing Kantor Terminal Mojok.co

PNS Kaya Nggak Melulu karena Korupsi, Ini 5 Alasan PNS Bisa Kaya

26 November 2022
Subsidi Silang Dunia Pendidikan: Niat Baik yang Berakhir Begitu Buruk

Subsidi Silang Dunia Pendidikan: Niat Baik yang Berakhir Begitu Buruk

12 Januari 2023
pura-pura miskin

Pura-Pura Miskin Sama Sulitnya dengan Pura-Pura Kaya

14 Juni 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.