Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Salut Buat Mahasiswa yang Nolak Pulkam Karena Corona

Muhammad Kamarullah oleh Muhammad Kamarullah
3 April 2020
A A
Salut Buat Mahasiswa yang Nolak Pulkam Karena Corona

Salut Buat Mahasiswa yang Nolak Pulkam Karena Corona

Share on FacebookShare on Twitter

Pandemic Covid-19 atau virus corona ini makin hari makin mengkhawatirkan banyak orang. Tidak terkecuali para perantau seperti mahasiswa. Pasca kampus memberlakukan kuliah online, banyak mahasiswa yang berbondong-bondonglah pulkam alias pulang kampung apalagi sekarang sudah fix kuliah onlinenya bakal sampai lebaran. Tapi di antaranya ada juga mahasiswa yang nolak pulkam meskipun sebenarnya mereka merasa GEGANA—gelisah, galau, dan merana.

Kalau dipikir-pikir, siapa sih yang nggak pengin pulang lalu melepaskan rindu dengan keluarga, khususnya di situasi krisis kayak gini. Mana orang di rumah juga sebenarnya selalu khawatir dan meminta kita untuk pulang saja. Tapi tanpa bermaksud menjadi durhaka atau pun durjana, memutuskan untuk tetap di tempat rantau adalah pilihan yang paling tepat di tengah pandemi sepert ini.

Saya ngebayanginnya sedih banget sih. Demi menghindari risiko membawa pulang virus dari tempat rantau ke kampung, para mahasiswa yang nolak pulkam ini jadi harus merasakan kesepian. Mana nanti puasa dan lebaran sendirian juga…

Bayangin gimana perasaanmu pas lebaran tapi nggak bisa sungkem, dan nggak bisa makan ketupat dan opor ayam buatan ibu… Apa nggak remhoook hatimu, le?

Belum lagi kalau kita mikirin gimana nasib mereka selama di kost. Saya yakin, seintrovert apa pun orang, kalau kelamaan swakarantina pasti bosan juga. Dan pasti dikoyak-koyak rindu pada keluarga.

Saya sungguh salut sama mahasiswa yang nolak buat pulkam ini. Dengan kerendahan hati, mereka menurunkan ego untuk tetap tinggal di perantauan. Memilih untuk bersabar sampai waktu yang entah kapan, menunggu hingga kondisi lebih baik dibanding memaksa untuk pulang. Sungguh tindakan yang sangat mulia.

Bayangin kalau semua mahasiswa penginnya pada pulkam. Apalagi kalau dia ada di zona merah. Pas pulkam malah jadi Orang Dalam Pantauan (ODP), dia jadi bikin warga di kampung cemas. Lalu orang kampung jadi stress karena kepikiran kalo kena virus harus berobat ke mana karena fasilitas kesehatan di kampung jauh tertinggal dari kota.

Mana di kampung banyak orang lanjut usianya lagi. Mereka bakal jadi orang paling rentan sama virus ini. Ujung-ujungnya, gara-gara kenekatan kita, akhirnya malah timbul banyak masalah baru.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Kita emang nggak bisa ngelarang semua mahasiswa biar jangan pulkam, abis mereka pulkam kan pakai duit mereka sendiri. Tapi kalau di situasi seperti ini harusnya bisa jadi pengecualian lah. Bukti sayang sama keluarga di situasi sekarang adalah tidak memaksakan bertemu dengan mereka.

Kalau kata KH Zainudin MZ (Alm), pas ada yang protes ke dia dengan bilang, “yang mabok gue, yang beli minuman gue, mabuk di rumah gue. Kenapa elu yang pusing?”, atau “yang judi gue, pake duit gue, kenapa elu yang pusing?” dia jawab dengan bilang, “Iyeeee, yang judi elu, yang mabok elu, yang zina elu. Tapi judi, mabok zina, maksiat. Kalau ini negeri kebanyakan maksiatnya, Allah marah turunkan gempa bumi, yang mampus bukan elu doang!11!”

Lagian diem di kost dan nggak pulkam juga nggak buruk-buruk amat. Anggap aja kita lagi menjalani kehidupan yang penuh kebebasan seperti yang selama ini kita inginkan tapi terganjal dengan hal-hal yang tidak disepakati oleh orang tua (main game seharian, misalnya). Juga mengurangi risiko dimarahi kalau setiap hari kerjaannya rebahan dan malas-malasan.

Tapi meskipun nggak pulkam, ngongkrong sama temen juga jangan tetep jalan ya, kalo masih nongkrong sih sama aja! Tujuan nggak pulang kan biar kita melakukan swakarantina.

Buat teman-teman mahasiswa yang nolak pulkam, sekali lagi salut dan terima kasih karena kalian berpartisipasi meringankan beban pemerintah, tenaga medis, dan orang-orang yang sibuk menangani pandemi ini dengan tidak menjadi pasien (atau menghasilkan pasien karena tertular virus dari kalian). Kasian mereka tuh, pasiennya udah banyak, mana kekurangan alat pelindung diri (APD) lagi.

BACA JUGA Diimbau Jangan Mudik Tapi Boleh Mudik Itu Maksudnya Gimana, sih? atau tulisan Muhammad Kamarullahlainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 April 2020 oleh

Tags: anak rantauMahasiswaPulang Kampung
Muhammad Kamarullah

Muhammad Kamarullah

Anak desa dari Banemo, Halmahera.

ArtikelTerkait

masa lalu

Mahasiswa Sekarang dan Romantisme Masa Lalu yang Bikin Kesel

30 September 2019
ikut demo

Kamu Ikut Demo Karena Kritis atau Latah?

25 September 2019
Kediri, Kota Paling Bahagia yang Kini Berubah Mulai Tak Aman bagi Mahasiswa Perantauan

Kediri, Kota Paling Bahagia yang Kini Berubah Tak Aman bagi Mahasiswa Perantauan

17 April 2024
Saking Ndesonya Soal Jogja, Saya Pernah Beli Pecel di Angkringan terminal mojok.co

Saking Ndesonya Soal Jogja, Saya Pernah Beli Pecel di Angkringan

3 April 2020
divisi desain kepanitiaan paling capek banyak kerjanya selama pandemi corona mojok.co

Di Kehidupan Serbadaring, Divisi Desain Jadi Divisi yang Paling Nambah Capeknya

20 Juli 2020
Memangnya Kenapa kalau Orang Tajir Ikut Daftar Beasiswa Bidikmisi?  Mojok.co

Memangnya Kenapa kalau Orang Tajir Menerima Beasiswa Bidikmisi? 

22 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.