Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Rurouni Kenshin: The Beginning, tentang Masa Lalu Battosai yang Kelam dan Dilematis

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
31 Juli 2021
A A
Rurouni Kenshin: The Beginning, tentang Masa Lalu Battosai yang Kelam dan Dilematis terminal mojok.co

Rurouni Kenshin: The Beginning, tentang Masa Lalu Battosai yang Kelam dan Dilematis terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bulan Juni-Juli 2021 seakan menjelma menjadi surga dunia bagi para pencinta Samurai X. Betapa tidak, belum hilang hype dan bayang-bayang apiknya Rurouni Kenshin: The Final yang tayang pada 18 Juni 2021 lalu. Di penghujung Juli 2021, Netflix langsung menayangkan sekuelnya, Rurouni Kenshin: The Beginning. Terkait hal ini, tentu saja, masih lekat dalam ingatan kita—bagi siapa pun yang sudah menonton sekuel sebelumnya, The Final—bagaimana duel yang apik sekaligus epik tersaji saat Kenshin melawan Yukishiro Enishi.

Pada trailer yang sudah tayang dan bisa ditonton bebas oleh khalayak, sudah jelas bahwa salah satu hal yang ingin diceritakan dalam sekuel ini adalah tentang bagaimana Kenshin mendapatkan tanda X pada pipi kirinya. Tentu ini bukan sekadar untuk keren-kerenan. Ini salah satu bagian yang paling menarik dalam sekuel ini. Pasalnya, sebagian penggemar Samurai X masih ada yang menerka-nerka: bagaimana tanda X bisa muncul di pipi kiri Kenshin? Seperti apa sejarah sekaligus filosofisnya?

Film ini dibuka dengan sangat apik. Ia memperlihatkan betapa mengerikan sekaligus brutalnya seorang Kenshin Himura sebagai Battosai. Khusunya, bagi siapa pun yang menghalangi jalannya dalam menggulingkan suatu era. Wajar saja, sebab sejak awal, Kenshin Himura memang dikenal sebagai pembunuh bayaran sekaligus pemberontak pada Restorasi Meiji dari era Shogun.

Selain itu, Rurouni Kenshin: The Beginning juga menceritakan tentang bagaimana Kenshin bertemu dengan cinta pertamanya, Tomoe Yukishiro. Di sekuel sebelumnya, sebetulnya sudah ada kilas balik tipis-tipis mengenai hubungan Kenshin dan Tomoe. Ini melalui ingatan Yukishiro Enishi, adik Tomoe, yang ingin balas dendam kepada Kenshin. Nah, bagaimana awal mula Enishi punya dendam kesumat dan sangat membenci Kenshin pun dijelaskan secara rinci dalam sekuel ini.

Namun, jangan berprasangka terlebih dahulu sebelum menonton secara utuh Rurouni Kenshin: The Beginning. Meski menceritakan kisah asmara Kenshin dengan Tomoe secara rinci sekaligus bagaimana selipan drama yang ada di dalamnya terjadi, jangan mengira ada banyak adegan romantis yang bisa kalian lihat. Pasalnya, alih-alih demikian, kisah-kasih Kenshin dan Tomoe ini terbilang cukup pelik dan rumit—apalagi jika ditelaah dari sudut pandang Tomoe. Cinta, tapi benci. Benci, tapi terlanjur cinta. Hiks. Ruwet.

Tidak seperti Rurouni Kenshin: The Final, tempo The Beginning lebih lambat dan tidak menggebu-gebu. Bahkan, di 50 menit pertama, belum terlihat adegan duel yang greget dan memacu adrenalin. Namun, ia masih tetap asyik untuk ditonton. Pasalnya, sang sutradara, Keishi Ohtomo, masih mempertahankan ciri khas yang sama: alur cerita runut dengan konflik rumit, tapi tetap mudah dicerna oleh para penonton. Bahkan, bagi siapa pun yang baru menonton kali pertama, tanpa perlu menonton sekuel sebelumnya.

FYI, masa lalu Kenshin yang sangat kelam sekaligus dilematis pun dikupas-tuntas pada sekuel ini. Bagaimana sebetulnya ia sudah ingin berhenti menjalani hidup sebagai pembunuh bayaran. Namun, di sisi lain ia tetap harus menjalankan tugasnya sebagai pemberontak untuk mencapai era baru yang ideal bagi kelompoknya.

Secara keseluruhan, pada Rurouni Kenshin: The Beginning—jika kalian sudah menontonnya juga—mari bersepakat bahwa hampir tidak ada pertempuran menggebu-gebu seperti yang dipertontonkan dalam sekuel The Final sebelumnya. Terbilang minim duel satu lawan satu dan lebih menekankan dialog antar karakter. Juga, lebih menonjolkan bagaimana hal ini dan itu bisa terjadi. Itulah kenapa, saya sangat menyarankan bagi kalian yang ingin menonton, alihkan fokus kepada dialog. Agar kita bisa lebih memahami asal-muasal suatu konflik pada film ini.

Baca Juga:

Ngeship Hubungan Shishio dan Yumi dalam Anime Rurouni Kenshin

Nonton Rurouni Kenshin Saat Anak-anak dan Dewasa Itu Beda Sensasinya

Dalam Rurouni Kenshin: The Beginning, duel yang apik—meski terbilang minim—justru tersaji saat Kenshin menjelma menjadi seorang Battosai dan pada bagian akhir. Tidak begitu intens, tapi ini betul-betul mendebarkan dan tidak sedikit mempertontonkan pembantaian yang membikin ngilu.

Satu yang pasti, lebih banyak pertumpahan darah sekaligus sabetan-tusukan-hantaman katana di beberapa adegannya. Ya, boleh dikategorikan gore versi lunak, lah. Sebab, meskipun begitu, masih bisa ditonton oleh mereka yang kurang menyukai film dengan adegan cukup sadis dan tanpa ampun.

Pada akhirnya, kisah kasih antara Kenshin dan Tomoe dalam sekuel The Beginning betul-betul persis seperti apa yang dikatakan oleh Tatsumi—lawan terakhir Kenshin dalam serial ini. Bahwa, “Cinta dan benci seperti mata uang. Dan koin adalah karmanya.”

Sumber Gambar: YouTube FilmIsNow Action Movie Trailers

BACA JUGA ‘Rurouni Kenshin: The Final’, Live Action Terbaik yang Dibuat Persis Anime Aslinya dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 21 September 2021 oleh

Tags: Hiburan TerminalRurouni Kenshinsamurai xThe Beginning
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

belgia skuat rerata usia generasi emas mojok

Sudah Waktunya Belgia Menyerahkan Titel Generasi Emasnya ke Inggris

4 Juli 2021
Law School dan Keirian Saya dengan Privilese Warga Korsel yang Dapat Edukasi Hukum via Drakor terminal mojok.co

Keirian Saya dengan Privilese Warga Korea Selatan yang Dapat Edukasi Hukum via Drakor

16 Juli 2021
‘Makan Besar’ Trans7_ Acara Masak Gede-gedean yang Menghibur dan Nggak Lebay terminal mojok

‘Makan Besar’: Acara Masak Gede-gedean yang Menghibur dan Nggak Lebay

4 Juli 2021
laruku ready steady go mojok

5 Lagu Laruku Terbaik, dan Tentu Saja Ada ‘Ready Steady Go’

23 Agustus 2021
argentina messi copa america ronaldo gelar nasional mojok

Argentina Harus Juara Copa America 2021, biar Debat Gelar Messi vs Ronaldo Kelar

8 Juli 2021
Begini Rasanya Jadi Murid yang Selalu Gagal kayak Nobita terminal mojok.co

Begini Rasanya Jadi Murid yang Selalu Gagal kayak Nobita

2 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.