Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Revolusi Asmara dan Stagnansi Perkembangan Manusia Dalam Beberapa Era Terakhir

Azhar Azziz Afifi oleh Azhar Azziz Afifi
9 Mei 2019
A A
revolusi

revolusi

Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga:

Katanya Sekolah Itu Mencerdaskan Manusia, tapi kok Cuma Mau Menerima Murid yang Pintar?

Kenali Apa Itu Breadcrumbing dalam Hubungan, Lebih Parah daripada Ghosting!

Kemarin saya baru saja mendapat sebuah Direct Message dari salah seorang senior saya dalam dunia tulis-menulis. Beliau mengabarkan dan meminta izin bahwa tulisan lama saya akan dimuat sebagai tulisan contoh untuk situs berbasis UGC dari sebuah media alternatif dari Yogyakarta. Tentu saja dengan sigap saya mengiyakan tawaran itu. Tawaran yang menggiurkan setelah sekian lama saya mencoba mendobrak pintu redaksinya dan selalu saja gagal. Dasar nasib wong cilik! Setelah saya menyetujui tawaran beliau, akhirnya beliau membalas lagi Direct Message saya dengan ucapan terimakasih dan sebuah salam revolusi asmara. “Panjang umur revolusi asmara!” begitu kata beliau.

Bajing! Tiba-tiba kepala saya terhenyak dengan kalimat pungkasannya tersebut. Selidik punya selidik, ternyata kita manusia tidak pernah benar-benar berevolusi perihal asmara. Sejak era pertama manusia, bahkan mungkin sebelum era Adam-Hawa atau dalam teori seorang Darwinis adalah ketika manusia masih belum berevolusi dan masih berwujud simpanse, manusia nyatanya memang tidak ada perubahan besar perihal soal asmara.

Hingga sekarang, perkembangan revolusi asmara hanya berkutat pada masalah-masalah yang sama-sama saja. Perihal masalah perselingkuhan, perebutan harta, dan tentu saja persaingan siapa yang lebih mampu memikat lawan jenis, entah itu menggunakan harta, ataupun tahta. Revolusi asmara manusia tidak mengalami perubahan signifikan, tidak seperti aspek-aspek lain dalam manusia yang secara cepat terus berevolusi. Lihat saja bagaimana gaya hidup manusia seratus tahun yang lalu dan bagaimana gaya hidup manusia modern sekarang? Tentu kentara sekali perbedaan antara keduanya. Atau mari kita tengok bagaimana cara kerja industri-industri kita 200 tahun ke belakang dengan bagaimana industri kita bekerja hari ini? Perubahan signifikan selalu hadir dalam kurun waktu yang cukup cepat. Perubahan drastis selalu terjadi hampir setiap satu abad. Namun tak ada yang berubah soal cinta, soal asmara.

Maka pertanyaan saya sekarang adalah apakah mungkin kita, sebagai manusia benar-benar mampu berevolusi perihal asmara? Saya sendiri tidak yakin bisa untuk melakukan perubahan besar pada asmara, karena pada dasarnya manusia adalah berkembang dengan belajar dari masa lalu. Masalahnya adalah manusia, utamanya pada masalah asmara adalah tidak pernah belajar dari masa lalu, atau lebih tepatnya tidak mau belajar dari masa lalu. Kata anak-anak sekarang sih, “Masa lalu biarlah masa lalu, jangan kau ingatkan aku.”.

Meski keyakinan saya sudah setipis itu, menimbang kodrati saya sebagai manusia yang harus tetap optimis dan tidak mudah menyerah, saya melakukan beberapa Analisa kecil tentang apa saja kemungkinan yang dapat kita lakukan sebagai manusia untuk melakukan perubahan besar perkara asmara, dan hasil dari analisa saya kurang lebih sebagai berikut:

  1. Sebagai manusia yang mampu berubah dengan adanya tekanan, maka salah satu faktor penting dalam menyongsong perubahan besar perihal asmara adalah dengan memberikan pressure atau tekanan yang besar kepada generasi-generasi pasca saya untuk punya kekuatan dalam melakukan perubahan besar perihal asmara. Berani mengambil resiko untuk tidak lagi jatuh cinta, misalnya.
  2. Sebagai manusia yang cepat putus asa namun tidak lelah disakiti berkali-kali, maka cara yang cukup efektif untuk melihat revolusi asmara menjadi sebuah hal nyata adalah dengan menciptakan antithesis bahwa disakiti berkali-kali tidak membuatmu semakin tabah. Membangkitkan semangat perubahan, semangat aktivisme, gelora revolusi, dan semangat turunkan soeharto adalah motor paling manjur untuk sebuah gerakan revolusi asmara.
  3. Yang terakhir sebagai pamungkas sekaligus sebagai jalan pintas paling manjur dalam sebuah gerakan menuju terwujudnya sebuah revolusi besar-besaran adalah dengan membinasakan, menghanguskan, serta meniadakan satu generasi menye-menye perihal asmara. Hal ini tentu hal yang paling ampuh untuk melakukan perubahan, karena berdasarkan riset mendalam saya perihal sebuah revolusi negara yang saya nukil dari sebuah Movie Detective Conan, saya dapat kesimpulan bahwa, “Cara paling mudah merubah sebuah negara adalah dengan membunuh satu generasi”. Dan saya dengan sedikit mengeryitkan dahi cukup setuju bahwa memang kalau ingin melakukan perubahan, ketika semua cara yang dilakukan tidak ada hasil, cara terakhir adalah membinasakan penghalang, penyalur, penitis kebiasaan. Ya, dan menghapuskan mereka dari muka bumi adalah cara paling mudah. Kita bisa belajar dari G30S/PKI film detektif Conan.

Dari analisa saya tersebut, pertanyaan saya kembalikan kepada kalian wahai jiwa-jiwa rentan, mau sampai kapan kalian dijajah asmara? Mau sampai kapan? Mau sampai jadi debu seperti lagunya Banda Neira?

Terakhir diperbarui pada 9 Mei 2019 oleh

Tags: hubunganManusiaRevolusi Asmara
Azhar Azziz Afifi

Azhar Azziz Afifi

Setengah manusia, sen.

ArtikelTerkait

baper

Fenomena Sejak Ada Kata Baper, Kata Maaf Semakin Susah Diucapkan

14 Juli 2019
Kencanku dengan Pacar Dihantui Mitos Candi Prambanan. Kencan Amburadul #6 terminal mojok.co

Kencanku dengan Pacar Dihantui Mitos Candi Prambanan. Kencan Amburadul #6

14 Februari 2021
pacaran agraris

Gaya Unik Pacaran Pemuda Pemudi Desa Agraris yang Bikin Meringis

19 Mei 2019
Kalian Marah Teman Kalian Jadian sama Mantan Pacar? Ra Mashok! pernikahan beda agama

Melupakan Masa Lalu dengan Mantan Itu Hil yang Mustahal

25 Februari 2023
warisan balas budi kepada orang tua mojok

Kita Tidak Perlu Sok Dewasa di Depan Orang Tua

24 November 2020
terluka

Stop Menganggap Semua Orang Di Muka Bumi Ini Sama, Hanya Karena Kamu Pernah Terluka

19 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.