Lauknya beneran banyak banget
Saat memilih lauk atau sayur, saya kebingungan. Jujurly, saya orang yang mikirnya lama kalau disuruh milih menu makan, rasanya seperti semua makanan sudah pernah saya icipi. Hanya saja untuk warteg ini, saya punya reaksi tersendiri. Warteg ini menawarkan menu masakan yang berbeda yang mungkin belum tentu saya temui di warung-warung lainnya di Solo Raya.
Baru kali ini, saya menemukan warung makan yang menyajikan sayur acar, otak balado, dan sambal goreng kerang. Menu ini jadi varian baru pada kamus menu makan saya. Dan ini kali pertama saya menjumpai menu baru itu. Biasanya acar menjadi pendamping atau topping, otak-otak menjadi kudapan tambahan, dan kerang biasanya dioseng-oseng.
Akhirnya saya memilih sambal terong balado dan otak-otak balado. Untuk minum, saya hanya memesan air putih segelas. Total, saya hanya menghabiskan uang 9 ribu rupiah. Oh iya, di Warteg Kharisma Bahari, air putih dan es teh gratis jika makan di tempat.
Untuk segi rasa, masakan yang ditawarkan warteg ini sangat cocok di lidah saya. Rasanya pas, tidak ada yang dominan. Pada dasarnya, saya suka makan masakan yang rasa asin dan manisnya pas.
Namun, soal harga, di WKB seperti warung pada umumnya. Tergantung kita makan pakai lauk apa dan harga menyesuaikan apa yang kita makan.
24 jam menemani warga Solo
Warteg ini buka 24 jam, cocok menjadi pelabuhan sebelum melaksanakan ronda. Apalagi anak kos yang sering begadang tengah malam, tiba-tiba merasakan perut keroncongan. Bila tak ingin makan nasi goreng atau ke burjo yang identik dengan destinasi kuliner malam, teman-teman bisa datang ke Warteg Kharisma Bahari.
Sebenarnya, selain Kharisma Bahari, ada juga warteg-warteg yang mulai berdiri di beberapa titik di Solo. Salah satunya di UMS. Di UMS saya menemukan warteg yang namanya hampir mirip, yakni Warteg Karunia Bahari di Jalan Menco Raya. Serta, warteg yang saya temui ketika lewat pertigaan Politeknik ATMI, namanya Warteg Makmoer.
Kemunculan warteg-warteg ini tentu, menambah riuh khazanah destinasi kuliner di Solo Raya. Pasalnya, sebelum warteg muncul di Solo Raya. Rumah makan padang murah dan burjo sudah lebih dulu meramaikan kuliner Solo Raya.
Kini warung yang berasal dari Tegal mulai mencoba peruntungannya di Solo Raya. Seperti liputan Mojok yang saya baca, Kharisma Bahari ingin menjajal peruntungan di Kota Solo dan Semarang. Terbukti, kini, mereka sudah sudah menancapkan diri di tiga tempat daerah Solo Raya. Tempatnya di Jalan Slamet Riyadi Kartasura, UMS, dan sekitar Pabrik Sritex. Kita tinggal menunggu warteg ini membuka satelit di UNS, UIN, dan beberapa titik ramai di Solo.
Mengingat, di Yogyakarta sudah ada 20 cabang yang berdiri di sana (Maret lalu). Apakah nantinya WKB sukses menginvasi Solo Raya seperti yang terjadi di Yogyakarta? dan masyarakat Solo Raya menyambut hangat warteg ini? Saya kira hanya waktu yang bisa menjawab.
Penulis: Akbar Maulana
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Pengalaman Makan di Warteg Kharisma Bahari Tegal dan Kekurangan yang Saya Rasakan