Satu set soket motor Honda PCX seharga 700 ribu
Teknisi dan saya nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Maksudnya, bagaimana bisa soket tersebut meleleh dan rusak. Faktornya bisa banyak, tapi tetap saja bikin kita bingung. Yang lebih bikin kita berdua bingung adalah, soket nggak bisa diganti satuan. Harus satu paket. Satu paketnya, seharga 700 ribu. Bajingan.
Kalau kalian bingung soket mana yang saya maksud, coba buka bodi motor Honda PCX 150 dekat tangki. Di sebelah kanan, ada listrik-listrik itu. Nah, di situlah yang konslet.
Melihat muka saya yang langsung jelek, teknisi bilang dia akan mencoba untuk ngakali soket tersebut. Siapa tahu bisa didandani dulu tanpa harus ganti. Dia hanya bilang bahwa nggak bisa sehari jadi. Ya sudahlah…
Ini sebenarnya ketakutan saya dari dulu. Motor Honda PCX, dan matik kekinian lainnya, kelistrikannya begitu rumit. Saya sudah menduga, kelistrikan ini akan menimbulkan masalah, dan penyelesaiannya nggak bisa murah. Kecurigaan saya sih sudah muncul sejak 2020. Jadi ya, saya benar, tapi 4 tahun kemudian.
Ketimbang eSAF, mendingan motor ini
Sehari kemudian, motor saya jadi. Biaya servisnya untung tidak besar, tapi mengingat saya minta v-belt-nya diganti, biayanya jadi lumayan membengkak. Sebenarnya udah gede juga sih. Total hampir 500 ribu, sedangkan van belt nggak mahal-mahal amat.
Inilah yang saya maksud biadab. Motor Honda PCX 150 saya akui masih yang ternyaman, tapi kelistrikan inilah yang akan jadi bom waktu. Apalagi PCX lama tidak punya indikator aki. Jadinya, jika ada masalah kelistrikan, kita terpaksa menebak-nebak. Kan kont….
Motor Honda PCX 160 katanya sih udah ada indikator aki. Nah, ini yang bikin saya merasa makin aneh. Kok iso, ndadak nunggu versi terbaru buat kepikiran ngasih indikator aki?
Tapi selain kelistrikan, saya rasa tak ada ubahan yang amat berarti setelah lima tahun. Cuma ya, motornya makin terasa berat tarikannya, getaran mulai agak terasa, dan nafasnya mulai terasa tak sepanjang dulu. Jadi ya… tetep wae biadab.
Kalau ditanya apakah motor ini masih worth buat dibeli sekennya, saya sih nggak bisa jawab pasti. Cuman mengingat motor terbaru Honda rangkanya pake eSAF, kayaknya nih, motor biadab ini masih jauh lebih mendingan.
Sekian review motor biadab, eh, motor Honda PCX 150 setelah lima tahun. Jujur saja, saya masih mau setia dengan motor ini. Nggak kepikiran beralih. Lebih ke nggak ada duitnya sih. Kalau ada, keknya saya perlu melirik motor dari pabrikan sebelah.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Honda PCX? Motor Premium yang Susah Putar Balik Itu?