• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Review Film ‘The White Tiger’ dan Seberapa Relate Ceritanya sama Orang Indonesia

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
30 Januari 2021
A A
‘The White Tiger’ Menelanjangi Kemiskinan Struktural India dengan Cara non-Bollywood terminal mojok.co

‘The White Tiger’ Menelanjangi Kemiskinan Struktural India dengan Cara non-Bollywood terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Film India yang judulnya The White Tiger ini, amboi, sedang banyak banget dibicarakan. Selain karena orang-orang kaget lagi sama pesona Priyanka Chopra Jonas, tentu karena formula kemiskinan dan privilege orang kaya lagi enak-enaknya digoreng.

Banyak yang menyamakan film ini dengan napas yang coba disampaikan Parasite, iya yang tiba-tiba menang Oscar itu. Bahkan adegan tokoh Balram Halwai lagi jongkok itu nuansanya kayak Joker yang joget-joget psikopat sambil turun tangga. Memang betul. Film The White Tiger menghidupkan kembali keriaan nontonin film yang sekaligus menamparmu dengan kenyataan begitu pahit.

Sebelum lebih jauh ngebacot, saya tekankan bahwa spoiler level ringan akan Anda dapatkan dari ulasan ini. Saya rasa jangan terlalu anti begitu sama spoiler, nggak apa-apa kok. Makin kena bocoran, Anda bakal makin penasaran sama cerita, asliiik!

The White Tiger diangkat dari sebuah novel dengan judul yang sama. Setelah menilik siapa orang-orang di balik film ini, saya nggak bisa bilang ini adalah film Bollywood murni, ada sentuhan-sentuhan baratnya lah. Jadi tenang saja, nggak akan ada Amitabh Bachchan joget-joget di tengah derasnya hujan buatan.

Dari film ini kita bisa menyaksikan berbagai tipikal orang kaya dan orang miskin. Orang kaya korup, orang kaya yang aslinya nggak niat korup tapi terjebak korup, orang kaya semena-mena, dan orang kaya berpendidikan yang so called open minded karena kuliahnya aja di Amerika. Sedangkan orang miskin ya gitu. Orang miskin ada yang pintar juga, ada yang ndeso dan close minded, ada yang tulus (nggak tahu tulus apa bodoh). Stereotip macam ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi, kepala kita sudah punya konstruksi si kaya dan si miskin memang begini dari dulu. 

Bagusnya, The White Tiger mampu memberikan alur yang menyenangkan untuk menjelaskan latar belakang tokoh. Mulai tokoh utamanya masih sekolah, latihan nyetir, sampai jadi sopir keluarga pengusaha kaya. Isu yang sebenarnya amat berat dan bikin stres dibungkus dengan kemasan ringan dan mudah dicerna. Enteng banget ditonton selepas kerja saat lagi sebel-sebelnya sama bos yang kapitalis itu. Bahkan metafora ndakik-ndakik juga jadi mudah diterima karena dinarasikan dengan jelas. Orang miskin layaknya ayam di dalam kandang yang menyaksikan kawan-kawannya disembelih. Mereka tahu suatu saat mereka bakal mati juga, tapi bahkan nggak berusaha kabur dari kandang, selain karena susah juga sih. Maklum di dalam kandang nggak ada ahli duplikat kunci yang bisa diajak mbobol kandang.

Lho sek sek, judulnya The White Tiger, tapi kok metaforanya ayam? Ini film soal fauna apa gimana? Saya pikir awalnya begitu, tapi nggak deng. Macan putih adalah hewan yang dibilang langka, hanya lahir satu ekor setiap generasi. Begitulah Balram Halwai sebagai orang miskin ingin menjadi sesosok macan putih itu. Dia sempat mendapat pencerahan dari orang-orang berpikiran terbuka seperti Pinky (diperankan Priyanka Chopra Jonas) dan bosnya sendiri Ashok. Hingga Balram yang awalnya bermental budak menyadari bahwa setiap waktu yang ia habiskan penting, setiap rupee yang ia hasilkan berharga, setiap orang miskin itu punya harkat dan martabat.

Perubahan membutuhkan pengorbanan, dan saksikanlah sendiri bagaimana Balram kemudian memutuskan untuk menjadi “macan putih” versi dirinya. Walau film The White Tiger layaknya film-film festival pada umumnya yang diselesaikan dengan datar-datar saja, tapi saya rasa memang begitulah yang pengin disampaikan. Kemiskinan, kesempatan, privilege, kecurangan, rasisme, dan tatanan kacau kehidupan memang begitu adanya. Hidup akan berjalan tetap begitu walau macan putih sudah lahir. Yang hidupnya dipenuhi kemalangan mungkin bisa menjadi sangat beruntung, eh tapi ada syaratnya, Bos. Enak aja, masa nasib berubah begitu saja tanpa Anda tahu. Ngadi-ngadi!

Di luar sentilan soal hidup yang begitu taek yang berusaha disampaikan film ini, saya gemas sekali sama aktingnya Adarsh Gourav. Konon Mas Adarsh itu aktor yang terhitung baru di industri ini, tapi penampilannya bikin banyak cast director pengin kayang. Kalau dia nggak dapat satu pun penghargaan atas hasil kerjanya di film ini, mbok yakin lah jurinya mesti lagi oleng atau disogok. Aku padamu, Mas Adarsh!

Gini aja, saya akan kasih skor buat film White Tiger. Silakan gunakan penilaian ini untuk memutuskan apakah Anda mantap menonton film ini atau nggak.

Skor: 8/10

Skor di atas ditimbang berdasarkan plot, mise en scene, dan menyenangkan atau tidaknya film untuk ditonton masyarakat yang bodo amat sama teori film. Selain, saya juga mengapresiasi DOP yang merekam bobroknya India, ketidaknyamanan daerah kumuh kemiskinan, dan betapa glamornya lampu-lampu hotel di Delhi. Ini jelas bikin saya deja vu sama sebuah negara yang itu. Negara yang petingginya korup, rakyat miskin bayar pajak, dan orang kaya hobi nyogok. Betul, mana lagi kalau bukan Ba Sing Se.

Sumber gambar: Netflix

BACA JUGA Jangan-jangan Negara yang Sering Disindir Film India Itu Indonesia? dan artikel Ajeng Rizka di laman Mojok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: bollywoodReview Film

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Pekerja media. Tinggal di Jakarta, hati tetap di Jogja.

ArtikelTerkait

Review Elvis: Menyorot Sisi Kelam Sang King of Rock and Roll

Review Elvis: Menyorot Sisi Kelam Sang King of Rock and Roll

28 Juni 2022
Review Death on The Nile: kok Kayak Sinetron? (Akun Instagram @deathonthenile)

Review Death on The Nile: kok Kayak Sinetron?

8 April 2022
spider-man: no way home 2

Beberapa Hal yang Membuat Spider-Man: No Way Home Terasa Cacat (Bagian 2)

21 Desember 2021
spider-man: no way home

Beberapa Hal yang Membuat Spider-Man: No Way Home Terasa Cacat (Bagian 1)

20 Desember 2021
5 Hal yang Perlu Kamu Siapkan jika Hendak Jalan-jalan ke India biar Nggak Kaget terminal mojok

5 Hal yang Perlu Kamu Antisipasi jika Hendak Jalan-jalan ke India biar Nggak Kaget

20 September 2021
Saya Bersyukur Tidak Terlahir di Negara India

Saya Bersyukur Tidak Terlahir di Negara India

2 Mei 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Saking Ndesonya Soal Jogja, Saya Pernah Beli Pecel di Angkringan terminal mojok.co

Perbedaan Mendasar Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Yogya, dan Jogja

'WandaVision' Berubah dari Sitkom Tahun 70-an Jadi Seri Horor Psikologis terminal mojok.co

'WandaVision' Berubah dari Sitkom Tahun 70-an Jadi Seri Horor Psikologis

Wawancara Produser SUCI IX: Kompetisi Stand Up Comedy yang Terimbas Covid-19 terminal mojok.co

Wawancara Produser SUCI IX: Kompetisi Stand Up Comedy yang Terimbas Covid-19



Terpopuler Sepekan

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan
Nusantara

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

oleh Firdaus Ala Illiyyin
25 Maret 2023

Terserah mau pindah ke mana aja, asal nggak ke Lamongan, deh.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023
Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

Tersiksa dari Bali ke Jepang Bersama Maskapai LCC Terbaik di Dunia Bernama AirAsia

19 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!