Sebagai pengguna setia kendaraan umum, Restu Panda sudah lulus uji kenyamanan dan kelayakan bagi saya. Apalagi sebagai anak rantau, bus jadi transportasi yang saya andalkan saat pergi ke mana pun. Bus jurusan Ponorogo-Surabaya ini satu-satunya bus yang sering saya tumpangi untuk pergi ke tanah rantau, Surabaya.
Julukan panda yang melekat pada bus Restu bukan tanpa sebab. Desain eksterior bus Restu memang menampilkan gambar kerumunan panda. Panda-panda tersebut duduk di tengah hutan yang ijo royo-royo. Warna dominan hijau yang segar ini cukup menyegarkan mata pengendara lain yang berpapasan dengan Restu Panda maupun calon penumpang.
Nggak ugal-ugalan sehingga nggak bikin mabuk perjalanan
Hal utama yang bikin saya ngefans dengan bus Restu Panda adalah cara sopirnya berkendara. Sebagai penumpang saya merasa nyaman karena sopir mengendarai bus dengan aman, nggak kebut-kebutan, dan nggak memaksakan kehendak. Lagu yang kerap diputar sepanjang perjalanan pun biasanya mampu meninabobokan saya yang hendak kembali ke tanah rantau.
Menurut saya, Restu Panda lebih unggul dibandingkan bus AKAP sebelah yang menjalankan trayek Yogyakarta-Surabaya. Suatu kali, karena ketinggalan bus Restu Panda, saya terpaksa naik bus sebelah jurusan Yogyakarta-Surabaya. Saya yang biasanya merasa nyaman dan aman naik Restu Panda, jadi merasa mual dan pusing sepanjang perjalanan dengan bus AKAP lain. Kayaknya nggak perlu sebut merek sih, saya yakin teman-teman seaspal paham bus yang saya maksud.
Sebagai perbandingan, nilai plus bus sebelah yang saya maksud itu adalah bisa jadi andalan ketika kita tergesa-gesa harus berangkat ke suatu tempat. Tapi saran saya, jangan pilih tempat duduk paling depan atau dekat sopir deh jika nggak pengin mengalami sensasi menegangkan kayak naik roller coaster. Sementara kalau naik Restu Panda sih adem ayem mau duduk di mana pun.
Setia dari ekonomi hingga patas
Saya telah menjajal naik Restu Panda mulai dari kelas ekonomi hingga patas. Menurut saya, semua kelas bus ini sama-sama nyaman dan sesuai dengan tarif yang dibayarkan.
Untuk kelas ekonomi saya rasa suatu hal yang wajar kalau saat liburan akhir pekan atau libur panjang kondisinya penuh penumpang yang berdesakkan. Meskipun bus ekonomi dengan tarif biasa, Restu Panda tetap menggunakan AC yang dingin dan kursi yang nyaman.
Sementara untuk patas sih nggak perlu diragukan lagi kenyamanannya. Kursi yang empuk, AC yang dingin, full musik, dan trayek yang full tol dari Surabaya hingga Madiun, bikin saya lupa kalau sedang naik bus. Baru ditinggal tidur sak sliyeran, ujug-ujug sudah sampai Madiun.
Nggak perlu ke terminal
Satu hal yang nggak kalah penting dan bikin saya mengidolakan Restu Panda ini adalah saya nggak perlu jauh-jauh ke Terminal Madiun jika ingin kembali ke Surabaya. Rumah saya yang tak begitu jauh dari jalan provinsi Ponorogo-Surabaya memudahkan saya mencegat bus ini. Cukup tunggu di pinggir jalan sampai bus muncul. Kayaknya ini alasan paling valid kenapa saya langganan naik Restu, sih. Hehehe.
Saya punya tips buat kalian yang nggak pengin ketinggalan bus Restu Panda ini. Tanyakan kontak si kondektur dan minta dijemput di titik yang sudah disetujui (dan pastinya di jalur yang dilalui juga, ya). Kondektur nanti akan menginformasikan posisi bus dan waktu jemput pada penumpang. Kalau sudah berlangganan lama seperti saya, kondektur bus tak jarang berbaik hati mencarikan bangku.
Penulis: Arum Ariyaya
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sleeper Bus Handoyo: Obat Tidur Berkedok Bus Antarkota.