Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban

Nurul Fauziah oleh Nurul Fauziah
13 Desember 2023
A A
Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban Mojok.co

Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya bertemu saudara yang sedang kebingungan. Dia bingung harus mengadakan resepsi pernikahan atau tidak. Sejujurnya, saudara saya yang ingin mengadakan acara resepsi yang sederhana saja. Kalau bisa, mereka yang datang sedikit saja dan jangan ada yang menyumbang dalam bentuk apapun. 

Betul, kalian tidak salah dengar. Ketika mayoritas orang mengejar sumbangan resepsi pernikahan sebanyak-banyaknya, saudara saya ini justru tidak menginginkannya. Bukan karena dia sudah kaya raya, dia tidak ingin menerima sumbangan karena takut tidak mampu mengembalikannya kelak. Apalagi kondisi ekonomi di masa mendatang tidak ada yang tahu. 

Menyumbang adalah investasi

Di daerah tempat tinggal saudara saya aturan tentang menyumbang tetangga yang menggelar hajatan memang masih ketat. Sumbangannya tidak melulu dalam bentuk uang, bisa juga dalam bentuk kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, teh, ataupun hadiah lainnya. 

Hal yang membuat saudara saya tertekan adalah sumbangan dari para tetangga ini bukanlah hadiah atau ucapan selamat. Mirip seperti investasi, mereka yang sudah menyumbang akan dicatat dalam sebuah buku besar, lengkap dengan jenis sumbangan atau nominal sumbangannya. Kemudian, pihak yang sudah diberi sumbangan itu harus mengembalikannya ketika pemberi sumbangan menggelar hajatan kelak. 

Itu alasan kuat mengapa saudara saya ingin mengadakan acara pernikahan yang sederhana dan tanpa meminta sumbangan. Dia takut kondisi keuangannya di masa mendatang tidak baik, sehingga kesulitan mengembalikan sumbangan dari para tetangga. Tentu rencana ini ditolak mentah-mentah oleh kedua orangtuanya. Mengingat, kedua orang tuanya sudah memberikan banyak sumbangan ketika tetangga lain hajatan. Masa iya, investasinya nggak balik? 

Budaya yang memberatkan

Bukan hanya perkara orang tua, saudara saya takut dengan omongan tetangga kalau menggelar resepsi pernikahan tanpa sumbangan. Dia takut dikira sombong, sultan, hingga tidak butuh uang lagi. Di sisi lain, kalau menerimanya, dia akan tertekan dengan bayang-bayang mengembalikan sumbangan tersebut di masa mendatang. Banyak lho kisah warga terlilit hutang demi mengembalikan sumbangan yang sudah diterima di masa lalu. 

Informasi lain yang saya terima, di desanya itu orang akan datang ke resepsi pernikahan baik diundang maupun tidak diundang. Mereka juga memberikan sumbangan yang dinilai layak. Oleh karena itu, pengeluaran sosial untuk hal-hal semacam ini akan sangat besar kalau resepsi pernikahan orang-orang terjadi dalam waktu berdekatan. 

Normalisasi resepsi pernikahan tanpa sumbangan

Setelah saya pikir-pikir, apa salahnya sih mengadakan acara resepsi tanpa meminta sumbangan? Resepsi pernikahan seharusnya acara syukuran atas pasangan yang sudah menikah. Kalau memang ada pegantin yang tidak ingin ada sumbangan dalam pestanya, ya biarkan saja.

Baca Juga:

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Marriage is Scary Nyata, Anak Muda Sekarang Memang Takut pada Pernikahan

Setelah menikah akan banyak kebutuhan yang harus diprioritaskan, bukan hanya soal menyumbang tetangga lain saja. Lagipula, kalau terlilit utang, tetangga sekitar juga tidak mau tahu, apalagi membantu. Yang ada malah jadi bahan omongan.  

Jadi saya rasa, menormalisasi pernikahan tanpa sumbangan itu perlu. Apalagi di daerah saudara saya yang menganggap sumbangan adalah investasi. Biarlah resepsi pernikahan yang sakral terbebas dari beban-beban yang merepotkan. 

Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Sesungguhnya Bisa Mengadakan Pernikahan Sederhana di Indonesia Adalah Sebuah Kemewahan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Desember 2023 oleh

Tags: Pernikahanpesta pernikahanresepsiresepsi pernikahanSumbangan
Nurul Fauziah

Nurul Fauziah

Anak rumahan yang suka dengan isu sosial.

ArtikelTerkait

Wedding Organizer

Waspada Tipu Daya Wedding Organizer Abal-Abal!

9 Oktober 2019
4 Hal yang Harus Dilakukan di Resepsi Pernikahan Saudara (Unsplash)

4 Hal yang Harus Dilakukan di Resepsi Pernikahan Saudara

27 Desember 2022
Kalian Marah Teman Kalian Jadian sama Mantan Pacar? Ra Mashok! pernikahan beda agama

Bikin Konten Nangis di Pernikahan Mantan Itu biar Apa sih? Biar Dihujat? Orang kok Hobi Banget Cari Penyakit

6 Juli 2023
menikah secara rasional, orang sunda menikah dengan orang jawa

Kamu Mau Menikah Secara Rasional atau Irasional?

11 Juni 2020
zuppa soup menu wajib kawinan nikahan gubuk katering resep alasan mengapa populer mojok.co

Membongkar Alasan Zuppa Soup Mendadak Jadi Menu Wajib Pesta Pernikahan

10 April 2020
Gara-gara Pantangan Menikah Ngalor-Ngulon, Calon Suami Saya Dibuang

Gara-gara Pantangan Menikah Ngalor-Ngulon, Calon Suami Saya Dibuang

26 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.