Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

6 Alasan Saya Lebih Memilih Investasi Reksadana daripada Emas

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
14 Agustus 2024
A A
6 Alasan Saya Lebih Memilih Investasi Reksadana daripada Emas Mojok.co

6 Alasan Saya Lebih Memilih Investasi Reksadana daripada Emas (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Investasi reksadana lebih baik daripada emas, apalagi bagi investor pemula. 

Memasuki masa muda produktif, kita sejatinya harus memahami pentingnya berinvestasi. Inflasi terhadap harga komoditas yang tidak terkendali membuat kita tidak bisa hanya sekadar mengandalkan aktivitas menabung di bank, apalagi tabungan ayam di rumah. Uang Rp100.000 saat ini, nggak ada harga dirinya dihadapan Rumah Makan Padang Sederhana di kawasan Pandanaran Semarang.

Kondisi itu yang menjadikan investasi begitu penting untuk melindungi nilai uang atau harta kita. Berbeda dengan tabungan yang memposisikan uang hanya “tertidur” di celengan. Investasi memaksa uang-uang kita untuk bekerja. Hal itu yang membuat nilai harta seorang investor tetap bisa mengimbangi kejaran inflasi.

Investasi saat ini tidak seperti dulu. Tidak perlu repot-repot investasikan uang kita langsung ke sektor riil, tapi cukup diinvestasikan ke komoditas logam mulia seperti emas. Atau bisa juga ke instrumen investasi di pasar modal, salah satunya adalah reksadana.

Emas dan Reksadana memang mirip, meski berbeda secara wujud. Miripnya karena kedua investasi ini sama-sama berisiko rendah daripada saham, crypto, atau forex. Namun dari sisi return, hasilnya memang tidak bisa dirasakan dalam waktu dekat, tujuannya jangka panjang. Selain itu, yang lebih penting, kedua instrumen ini memang cocok untuk mereka yang ingin berinvestasi tanpa khawatir harus deg-degan melihat bar chart tiap hari.

Nah kalau begitu, pertanyaannya, manakah dari keduanya yang paling baik atau ideal bagi investor pemula, reksadana atau emas?

Apa itu investasi reksadana dan emas?

Reksadana adalah instrumen investasi berbentuk wadah yang akan dikelola oleh manajer investasi. Wadah ini nantinya berisi berbagai instrumen seperti pasar uang, obligasi atau sukuk, dan saham. Ilustrasi mudahnya, reksa dana ini ibarat kebun yang isinya banyak jenis buah-buahan, ada salak, pisang, nanas, manggis, dan lain-lain.

Kebun tersebut dikelola oleh petani yang dalam konteks ini adalah manajer investasi. Setiap setoran uang kita, akan dibelikan bibit tanaman buah dengan kualitas terbaik, sehingga tumbuh menghasilkan buah yang manis dan segar.

Baca Juga:

Cuan Investasi Tanah di Bondowoso Lebih Menggiurkan Dibanding Emas

Harga Emas Hari Ini Melejit! Beli Sekarang atau Tunggu Harga Turun? Ini Strateginya

Sementara investasi emas, artinya kita membeli emas dengan harga saat ini, dengan harapan harganya akan lebih tinggi di masa depan. Ekspektasi ini wajar karena memang tren harga emas terus mengalami kenaikan. Inilah sebabnya emas dijuluki “safe haven” karena harganya yang bisa menandingi kenaikan inflasi.

Saat ini, untuk berinvestasi emas, umumnya dilakukan dengan skema tabungan, artinya kita setorkan uang dan uang itu nantinya dikonversikan dengan harga emas saat itu. Atau skema cicilan, yaitu dengan mencicil emas yang sebelumnya sudah dibeli oleh pihak perbankan.

Nah sekarang kita masuk ke bahasan, mana yang lebih baik, reksadana atau emas? Dari pengalaman saya yang sudah punya keduanya, saya mantap menjawab reksadana lebih baik daripada emas. Tentu saya punya alasannya.

#1 Harga reksadana yang transparan dan aktual

Harga reksadana lebih transparan dan aktual ketimbang emas. Transparan di sini maksudnya adalah kita sebagai investor tahu persis kenaikan dan penurun harganya secara jelas. Karena di dalam keranjang reksa dana kita tahu, instrumen apa saja yang diambil oleh manajer investasi.

Ada underlying asset (kinerja perusahaan atau lembaga) dari tiap instrumen yang kita modali di dalam keranjang tersebut. Berbeda dengan emas yang penentuan harganya dilakukan oleh produsen, seperti PT Antam atau PT BUS. Patokan harganya memang mengikuti kenaikan harga dunia, tapi sulit dimengerti oleh orang awam.

#2 Banyak penyelenggaranya

Reksadana memiliki banyak penyelenggara atau manajer investasi dengan berbagai macam produk atau instrumen yang bisa kita pilih. Berbeda dengan emas. Emas yang terkenal penyedianya ya hanya beberapa saja yang ditawarkan oleh lembaga seperti Pegadaian, misalnya emas dari PT Antam atau emas PT BUS. Terbatas sekali pilihannya.

#3 Punya banyak pilihan risiko

Ini yang saya rasa penting. Berinvestasi di reksadana, investor bisa menyesuaikan dengan budget dan profil risiko yang dimiliki. Ingin risiko rendah, bisa pilih reksadana pasar uang atau pendapatan tetap, ingin agak tinggi, bisa di reksadana obligasi, sementara ingin risiko tinggi, bisa di reksadana pasar saham. Diversifikasi risiko ini tidak dimiliki oleh emas yang hanya menawarkan emas itu sendiri.

#4 Reksadana lebih mudah dicairkan

Reksadana itu mudah sekali dicairkan, apalagi ketika kita menggunakan layanan aplikasi. Semua tinggal pencet sana, pencet sini saja. Sehingga lebih efisien. Hal itu tidak berlaku dengan emas, apalagi tabungan emas pegadaian yang harus ke kantornya terlebih dahulu untuk mencairkannya.

#5 Return reksadana lebih baik

Perkara return, ketika kita ingin mencairkan reksadana kita yang usianya baru beberapa bulan, hal itu masih untung, meski persentasenya hanya nol koma sekian persen. Tentu pencairan reksadana itu harus memperhatikan kondisi portofolio yang kita miliki.

Kondisi itu berbeda dengan emas. Ketika kita menabung emas yang durasinya baru beberapa bulan atau kurang dari 2 tahun, sudah pasti akan rugi. Karena “spread” harga jualnya yang selisih jauh dari harga belinya. Selain itu ketika mencairkannya dalam bentuk logam emas, kita akan dikenai biaya cetak yang nominalnya saat ini sudah ratusan ribu, sesuai dengan berat gram emas yang kita miliki.

#6 Biaya yang minimalis

Biaya reksadana itu sangat minimalis. Hanya di kisaran 0,15 persen – 0,25 persen untuk fee jual dan belinya. Itu tentu tidak terasa ketika nominal uang kita begitu besar. Pasti sudah tertutup dari capital gain (keuntungan jual) atau return tiap tahun yang rata-rata di atas 7 persen.

Berbanding terbalik dengan emas yang dipenuhi dengan biaya, mulai dari biaya admin, pengelolaan, keamanan, dan pencetakan. Kalau berat emas yang kita miliki hanya kurang dari 5 gram dan usianya kok di bawah lima tahun, biaya-biaya tersebut sangat terasa.

Itulah ulasan saya mengenai manakah yang lebih baik, reksadana atau emas? Menurut saya yang terpenting adalah, kedua instrumen ini untuk melindungi harta kita dari inflasi dan tujuannya untuk jangka panjang. Kalau mau mencari keuntungan jangka pendek dengan nominal yang besar, ya silakan trading saham, forex, atau crypto. Itu juga kalau punya nyali.

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Kelemahan Menabung Emas di Pegadaian yang Perlu Disadari Banyak Orang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Agustus 2024 oleh

Tags: emasInvestasiMenabungreksadanareturn
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

reksadana bibit mojok

Bibit, Aplikasi Reksadana Terbaik bagi Pemula

18 Agustus 2021
milenial beli rumah

Pengalaman Beli Rumah di Usia 23 Tahun dan Pelajaran Buat Milenial yang Pengin Punya Rumah

21 Oktober 2019
Panduan Menabung untuk Membeli Rumah ala Yu Ja-seong di 'Monthly Magazine Home' terminal mojok

Panduan Menabung untuk Membeli Rumah ala Yu Ja-seong di ‘Monthly Magazine Home’

15 Juli 2021
Menanam Pohon Rambutan, Cara Warga Kabupaten Kediri Merawat Masa Depan

Menanam Pohon Rambutan, Cara Warga Kabupaten Kediri Merawat Masa Depan

24 Oktober 2023
Lion Star, Tupperware, Lock & Lock, dan Miniso: Mana Botol Minum yang Worth It? terminal mojok.co

Membela Ibu-ibu yang Menimbun Tupperware di Rumah

4 September 2021
Investasi Sapi Disukai Warga Desa Saya daripada Investasi Emas dan Saham: Bukan Mengejar Kekayaan, melainkan Ketenteraman

Investasi Sapi Disukai Warga Desa Saya daripada Investasi Emas dan Saham: Bukan Mengejar Kekayaan, melainkan Ketenteraman

26 Juni 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.