Indonesia sepertinya nggak akan kekurangan konten video memasak masakan dengan cara lain daripada yang lain. Kita tentu sering melihat di TikTok bagaimana Sisca Kohl bersama adiknya bereksperimen membuat masakan yang sulit dicerna nalar kita, seperti misalnya es krim ketoprak yang—tanpa perlu mencobanya saja—bikin geleng-geleng kepala. Jangan lupa juga ada Chef Bobon Santoso yang aktif membuat video di YouTube bagaimana ia memasak masakan secara besar-besaran, namun bahan-bahannya jarang sekali kita temukan dalam masakan sehari-hari. Misalnya babi yang dimasak dengan minuman amer atau nasi goreng kecubung. Jangan tanya rasanya seperti apa, yang jelas saya sendiri merinding membayangkannya.
Kemudian netizen mesti dihadapkan dengan eksperimen masakan yang dicoba oleh William Gozali. William Gozali atau Willgoz bukan orang baru dalam dunia masak-memasak. Blio adalah alumnus sekaligus juara MasterChef Indonesia Season 3. Setelah juara, blio menimba ilmu ke luar negeri dan kini aktif di media sosial dan membuat konten memasak di YouTube dan TikTok. Saya sendiri adalah follower seorang Willgoz di TikTok karena kontennya yang menarik dan kelakuannya cukup nyentrik. Sampai akhirnya beberapa waktu lalu, ia memposting sebuah video di mana ia membuat waffle namun menggunakan nasi padang.
Sontak netizen terperanjat melihat aksi Willgoz yang “nggak terpuji” ini. Bagaimana tidak, nasi padang punya fanbase tersendiri yang mengganggap nasi padang nggak boleh diutak-atik cita rasanya karena sudah enak banget no debat. Kalau kalian melihat isi komen dalam konten tersebut, hampir semua menolak keras gagasan Mas Willgoz ini. Blio sampai dicap psikopat dan teflon waffle-nya diminta untuk disingkirkan ketimbang menimbulkan huru-hara. Belum habis adu argumen dengan sekte pemakan nasi padang tambah kecap, muncul pula ide Willgoz dengan waffle nasi padangnya. Sungguh inovasi yang ra mashoook!
Ketimbang misuh-misuh, saya mencoba mengambil hal positif dari eksperimen masakannya Willgoz ini. Menurut saya, blio memiliki pemikiran visioner. Buktinya selain waffle nasi padang, ia juga mencoba beberapa bahan yang nggak biasa untuk dijadikan waffle. Seperti tahu gejrot, cheeseburger, tteokpokki, dan donat. Mungkin dari yang saya pantau, Mas Willgoz ini kepingin membuat opsi baru untuk menikmati suatu makanan dengan cara yang berbeda. Untuk itu, saya ingin memberi saran bagi Mas William Gozali untuk mencoba beberapa makanan berikut yang sepertinya cocok dan dapat ditolerir netizen untuk dijadikan waffle. Tolong jangan anggap saya psikopat, ya. Wqwqwq.
#1 Martabak telur mi
Waktu masih SD, saya sering membeli jajanan satu ini di kantin. Martabak telur mi cocok bagi orang yang sudah muak dengan masakan mi yang itu-itu saja. Teksturnya yang tebal dan sedikit crispy di bagian pinggir saya rasa cukup membuat perut kenyang seharian. Bisa juga dijadikan camilan untuk dibawa maraton nonton drakor, kok. Apalagi kalau sudah dijadikan waffle nantinya. Hmmm. Oh iya, oleskan saus untuk menambah cita rasa waffle martabak telur mie ini, ya.
#2 Serabi
Kue yang sering kita jumpai sebagai teman sarapan pagi ini sepertinya cocok dijadikan waffle. Apalagi cara pembuatannya hampir mirip, bedanya serabi biasa menggunakan wajan yang dipanaskan. Makan serabi juga enak kalau ada bagian yang crispy di pinggir dan lembut di tengah. Tinggal tuang topping seperti santan atau gula merah, maka waffle serabi siap untuk dinikmati.
#3 Gorengan
Eits, tunggu dulu. Nggak semua gorengan bisa dijadikan waffle. Oleh karena itu, saya merekomendasikan bakwan dan pisang goreng sebagai perwakilan gorengan yang sepertinya bisa dijadikan waffle oleh Mas Willgoz. Siapa tahu waffle bakwan atau waffle pisang goreng dapat menaikkan pamor mereka dari sekadar gorengan. Syukur-syukur kalau rasanya makin enak. Agar makin menarik dan menggugah selera, bisa tambahkan saus sebagai topping di atas waffle bakwan atau saus kental manis cokelat dan keju di atas waffle pisang goreng.
Nah, gimana apa kalian ada yang setuju dengan gagasan saya? Atau ada ide lain? Yuk, Mas Willgoz, ditunggu konten waffle unik lainnya~
BACA JUGA Latah Topping Melimpah pada Khazanah Kuliner Kekinian: Enak atau Enek? dan tulisan Muhammad Afhan lainnya.