Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Realme, yang Penamaannya Kayak Geng Viking Olaf di SpongeBob Itu, Siap 1vs1 Lawan Xiaomi

Rafie Mohammad oleh Rafie Mohammad
30 Juli 2020
A A
realme MOJOK.CO

realme MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa tahun terakhir, Xiaomi bisa dibilang jadi satu-satunya pemain utama di segmen hape murah. Oppo dan Vivo tidak bisa dibilang buruk, meskipun masih “kalah populer”. BBK Electronics, sebagai induk perusahaan Oppo-Vivo punya akal. Pada 2018, BBK melakukan diversifikasi dengan membuat brand baru bernama Realme untuk segmen produk terjangkau. Melihat sepak terjang Realme sekarang, langkah itu bisa dibilang sangat sukses.

Dalam waktu yang relatif singkat, Realme menjadi salah satu pemain besar, yang mampu menyaingi Xiaomi di segmen ini. Menurut data IDC, sejak pertengahan 2019, produk Realme masuk lima besar penjualan tertinggi di Indonesia. Hal ini menjadi tanda dominasi BBK, mengingat Oppo dan Vivo juga sudah lama bercokol di daftar lima besar itu (dua lainnya adalah Samsung dan Xiaomi).

Ingat, ini adalah segmen pasar yang sensitif terhadap kesepadanan harga sehingga penggunaan “badut-badut toko lucu Oppo dan Vivo” belum tentu manjur. Oleh sebab itu, bisa dibilang, value produk yang baik di setiap tipenya membuat Realme sukses dan mampu bersaing dengan Xiaomi. Berhubung punya Realme C2 di rumah, saya bisa bilang kalau yang ditawarkan tak sekadar branding omong kosong.

Secara fisik, produk Realme tak ada yang terasa murahan. Sejak lini termurahnya, Realme selalu berusaha mengikuti tren desain terkini seperti laya penuh dengan notch dan juga kamera beranak.

Sebelumnya, saya bilang kalau ponsel dengan body plastik sering kali terasa murahan. Nah, produk mereka adalah pengecualian. Selain dengan build quality yang baik, trik cerdas Realme adalah memainkan tekstur dan motif dalam mengolah fisik ponselnya.

Sebagai contoh, Realme C2 punya body belakang kesat (matte) dengan motif diamond cut yang berkilau dan memberikan refleksi unik nan estetik. Sama sekali tak ada kesan murahan, berbeda dengan ponsel sekelas dengan body plastik macam Redmi 6 yang tampak membosankan. Mantap jiwa.

Untuk urusan performa, Realme mampu head to head dengan Xiaomi. Sama-sama mantap, jarang ada penggunaan prosesor yang underpower. Optimalisasi performanya juga baik, termasuk untuk main game yang relatif berat.

User interface pun sangat optimal nyaman digunakan, khas produk grup BBK. Jika ada minus yang terasa, hal itu adalah akurasi GPS yang terasa payah. Semoga saja hal itu hanya terjadi pada ponsel yang saya pegang saja. Baterai? Jangan ditanya. Sudah kapasitasnya besar, efisiensinya juga oke banget.

Baca Juga:

4 Hoaks tentang Hape Xiaomi yang Sering Dipercaya Orang, Menyesatkan dan Nggak Berdasar

Hape Realme dan Oppo Terinstall Aplikasi Pinjol Tanpa Izin Pengguna dan Tak Bisa Dihapus, Mau Menjebak Pengguna untuk Ngutang kah?

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, terkait kamera bisa dibilang tak ketinggalan tren terbaru macam kamera beranak. Hasilnya bisa dibilang fine untuk kelas harganya.

Satu hal yang saya temukan (khususnya di Realme C2) adalah warnanya yang cenderung lebih “keluar”, terutama jika dibandingkan dengan Redmi 5 saya. Sebalnya, penggunaan kamera beranak di lini produk murahnya tampaknya bisa dibilang hanya “formalitas” agar terlihat keren saja.

Masalahnya, selain kamera utama, kamera lainnya bisa dibilang tidak begitu fungsional. Lihat saja produk terbaru Realme, seri C15, yang punya empat kamera. Buat apa coba kamera retro dan BW dengan sensor hanya 2 MP? Heran.

Secara kualitas dan harga, menurut saya produk Realme (khususnya untuk segmen 1-2 jutaan) sudah valuable dan layak dibeli. Selain Xiaomi, bisa dibilang tak ada brand yang mampu menyainginya. Oh, perlu diingat kalau dalam hal ini saya bicara produk Realme (dan merek lain) secara umum, tidak seperti artikel owning experience Redmi 5 saya sebelumnya.

Satu hal yang jadi kekurangan fatal Realme dibanding Xiaomi justru bukan terletak di value, tetapi positioning produk entry-level. Produk Xiaomi seri Redmi, segmentasi produknya mudah dibedakan berdasarkan tingkatan, harga, dan generasinya. Sebagai contoh, untuk seri kedelapan urutannya dari yang paling rendah adalah Redmi 8A, Redmi 8, Redmi Note 8, dan Redmi Note 8 Pro.

Sementara itu, Realme punya terlalu banyak produk di segmen harga yang bersinggungan. Generasinya juga tak mudah dibedakan. Contohnya, saat ini di situsnya tertera seri Realme C3, C11, C15, dan 5i dengan selisih harga yang tak sampai 500 ribu rupiah. Belum lagi tiap seri itu punya variasi konfigurasi RAM dan ROM masing-masing. Niatnya memberi konsumen banyak pilihan, tetapi jatuhnya malah bikin bingung, kan.

Penamaan serinya juga agak…terlalu kreatif (dan membingungkan). Sebelumnya, serial dinamai dengan angka saja (misal: Realme 6) atau dengan kode satu huruf (misal: Realme C3 dan X3 SuperZoom). Lalu, kenapa di kelas Realme 6 tahu-tahu muncul produk bernama Realme Narzo dengan spesifikasi beda tipis?

Fenomena lebih lucu ada di seri C. Setelah seri C1 dilanjutkan oleh C2 dan C3, apakah lalu muncul C4? Oh tidak, yang muncul adalah C11 dan C15. Macam geng Viking Olafnya Spongebob saja.

meme realme.jpg

Sumber gambar: Wikimedia Commons.

BACA JUGA Redmi 5 Adalah Bukti Xiaomi Kadang-kadang Terlalu Baik atau ulasan otomotif Rafie Mohammad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2020 oleh

Tags: hape androidrealmeredmixiaomi
Rafie Mohammad

Rafie Mohammad

ArtikelTerkait

Redmi 9A vs Realme C12 Balapan Ponsel Murah nan Tanggung MOJOK.CO

Redmi 9A vs Realme C12: Balapan Ponsel Murah nan Tanggung

23 Agustus 2020
Hape Xiaomi Redmi A1, Ponsel Sejutaan yang Membuat Saya Melupakan iPhone 11 Pro

4 Hoaks tentang Hape Xiaomi yang Sering Dipercaya Orang, Menyesatkan dan Nggak Berdasar

2 Februari 2025
Surat Cinta buat Realme Indonesia: Jangan Kebanyakan Gimik, Kembalilah ke Jati Dirimu yang Sebenarnya

Surat Cinta buat Realme Indonesia: Jangan Kebanyakan Gimik, Kembalilah ke Jati Dirimu yang Sebenarnya

7 Agustus 2024
Redmi Note 8 Pro: Tetap Gahar meski Terlihat Usang

Redmi Note 8 Pro: Tetap Gahar meski Terlihat Usang

17 Maret 2022
Hape Xiaomi Redmi A1, Ponsel Sejutaan yang Membuat Saya Melupakan iPhone 11 Pro

Hape Xiaomi Redmi A1, Ponsel Sejutaan yang Membuat Saya Melupakan iPhone 11 Pro

11 Januari 2024
5 Rekomendasi Hape 4 Jutaan dengan Kualitas Menawan

5 Rekomendasi Hape 4 Jutaan dengan Kualitas Menawan

7 Maret 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.