Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Rawon, Makanan Primadona Ketika Resepsi Pernikahan

Iqbal AR oleh Iqbal AR
17 Desember 2019
A A
Rawon, Makanan Primadona Ketika Resepsi Pernikahan
Share on FacebookShare on Twitter

Di sebagian wilayah, memasuki akhir tahun berarti memasuki musim nikah, termasuk di daerah saya. Entah apa hubungannya, yang jelas ketika memasuki bulan November hingga Januari, undangan pernikahan akan mendarat banyak di rumah. Nggak peduli weekend atau weekday. Mungkin ada sedikit hubungan antara musim hujan dengan nikah. Itu nggak terlalu penting, sih. Toh saya juga nggak terlalu suka ketika acara resepsi seperti itu. Tapi, ada satu hal yang saya amati ketika ada di resepsi pernikahan, terutama di daerah saya. Tepatnya di Batu, Jawa Timur. Rawon.

Rawon jelas menjadi primadona di setiap acara resepsi pernikahan di sebagian wilayah Jawa Timur. Mau itu resepsi yang di hotel mewah, atau di pinggir jalan dengan tenda, selalu ada rawon yang tersaji. Makanan yang terbuat dari daging dan berkuah hitam ini hampir selalu nggak pernah tersisa, bahkan selalu habis sebelum acara selesai. Kalau di daerah-daerah lain, makanan incaran ketika resepsi pernikahan adalah kambing guling atau makanan mewah lainnya, maka di Jawa Timur, makanan incaran utama adalah rawon.

Saya sering sekali mengalami “kehabisan rawon”. Bukan karena saya sering datang ke acara resepsi pernikahan, tapi saya di kampung memang bagian dari “sinoman” (anak-anak muda yang membantu acara pernikahan). Salah satu tugas sinoman adalah mengatur makanan yang tersaji. Nggak jarang ketika sudah malam, sekitar jam tujuh lewat, rawon sudah menipis dan bahkan habis. Orang-orang yang datang juga beberapa kali menanyakan, kok rawonnya sudah habis jam segini? Bahkan makanan lain seperti nasi goreng, ayam koloke, atau ayam kecap masih banyak, rawon sudah habis saja dan nggak masak lagi.

Sebenarnya ada beberapa faktor yang setidaknya membuat rawon menjadi makanan primadona. Menjadi makanan incaran orang-orang ketika datang ke acara resepsi pernikahan, setidaknya di wilayah Jawa Timur.

Satu: Terbuat dari daging

Bagi sebagian masyarakat (terutama di daerah saya) daging masih menjadi bahan makanan yang mahal. Jarang sekali ada orang yang tiap hari atau bahkan seminggu sekali masak makanan yang bahan utamanya adalah daging. Bukan berarti nggak mampu, tapi daripada beli daging, lebih baik beli bahan masakan lainnya yang dengan harga sama, bisa dapat lebih banyak. Paling daging hanya digunakan sebagai kaldu untuk masak sop atau yang lainnya. Jarang sekali dimasak jadi rawon atau masakan daging lainnya.

Acara resepsi pernikahan yang hampir pasti ada rawon jelas menjadi kesempatan orang-orang untuk makan daging. Berhubung olahan daging yang ada biasanya hanya rawon, maka rawon menjadi target utama sebagian besar orang yang datang.

Dua: Harga rawon mahal

Ini masih ada hubungannya dengan harga daging, yang secara otomatis menjadikan harga rawon menjadi mahal. Harga rawon di warung-warung makan saat ini berkisar di harga 25 ribu ke atas. Itu bisa dibilang porsi sedang, yang potongan dagingnya hanya tiga atau empat potong dan nggak terlalu besar. Ada sih rawon yang lebih murah dari itu, tetapi harus pintar-pintar cari warungnya. Kalau nggak, ya selamat menikmati rawon yang harganya mahal itu.

Ini jadi kesempatan orang-orang yang ingin makan rawon sepuasnya, salah satunya di resepsi pernikahan. Bermodal amplop 50 ribu saja, orang-orang sudah bebas makan rawon, ambil sendiri daging dan kuahnya, mau nambah juga silakan (kalau nggak malu sih). Nggak salah kalau rawon jadi makanan yang lebih dahul habis ketimbang makanan lainnya.

Baca Juga:

Warung Prasmanan Sebaik-baiknya Cara Tempat Makan Menyajikan Makanan, Jangan Sampai Punah

Gabus Pucung, Kuliner Khas Betawi yang Terpaksa Berubah Nama Jadi Rawon Jakarta demi Eksistensi

Tiga: Khas Jawa Timur

Ini pasti dan mutlak bahwa nggak ada rawon di luar Jawa Timur yang lebih enak dibandingkan rawon yang ada di Jawa Timur. Ini sudah banyak dibuktikan dan saya juga mengalami ketika makan rawon di Jogja, rasanya aneh gitu. Nggak seperti rawon malahan. Mungkin perbedaan preferensi makanan menjadikan rawon di Jawa Timur itu istimewa. Kecenderungan memasak makanan yang nggak terlalu manis, juga bikin kekhasan rawon Jawa Timur itu sangat kuat. Beda dengan Jogja misalnya, kalau masak rawon ya jadinya akan manis dan kurang gurih. Itu menurut lidah saya lho, nggak tahu kalau orang lain.

Jadi itulah mengapa rawon jadi makanan primadona di setiap resepsi pernikahan. Sepakat nggak sepakat, ya bukan urusan saya sih.

BACA JUGA Kiat Sukses Mamam Prasmanan di Resepsi Nikahan Orang atau tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2022 oleh

Tags: pesta pernikahanprasmananRawon
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

6 Dosa Penjual Rawon yang Sebaiknya Dihindari

6 Dosa Penjual Rawon yang Sebaiknya Dihindari

31 Mei 2023
Stop Tampil Heboh di Pesta Pernikahan Orang Lain, Itu Bukan Ajang Peragaan Busana Terminal Mojok

Pesta Pernikahan Orang Lain Bukan Ajang Peragaan Busana, Stop Tampil Heboh!

15 Desember 2022
Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban Mojok.co

Menormalisasi Resepsi Pernikahan Tanpa Sumbangan. Bukannya Sultan, Hanya Nggak Ingin Punya Beban

13 Desember 2023
Rawon Jogja Sangat Mengecewakan dan Menyalahi Kodrat Kuliner (Pexels)

4 Hal yang Membuat Saya Sangat Kecewa dengan Rawon Jogja karena Menyalahi Kodratnya Sebagai Kuliner Jawa Timur

12 Maret 2025
prasmanan etika mojok

Hal-hal yang Jangan Dilakukan Saat Mengambil Makanan Prasmanan

1 Agustus 2020
Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan Terminal Mojok

Saya Orang Desa yang Memilih Pakai Jasa WO daripada Sistem Rewang untuk Pesta Pernikahan

15 Juni 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.