Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Olahraga

Rasanya Ketika Mboncengin Orang Pakai Motor

Dewi Ainin oleh Dewi Ainin
2 Agustus 2019
A A
mboncengin

mboncengin

Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini, siapa sih yang nggak bisa naik motor? Motor memberikan kemudahan untuk berkandara, sehingga menjadi pilihan yang tepat agar dapat digunakan jika ada keperluan. Entah digunakan untuk pergi ke tempat kerja, pasar, kampus, atau hanya untuk sekedar mencari angin di luar. Tetapi nggak semua orang bisa naik motor loh. Lho, kenapa ya? Ya memang karena nggak bisa naik motor lah, mengendarai motor maksudnya.

Ada alasan tertentu pastinya, mengapa mereka nggak bisa mengendarai motor. Alasan-alasan itu muncul karena ya memang orangnya sudah tua (sepuh) dan tidak berani naik motor lagi, ndredheg, sudah tidak bisa menjaga keseimbangan tubuh, ataupun yang memang dari dulu tidak berani naik motor, nggak mau latihan beneran sih, kalau latihan terus ya pasti bisa kok. Apalagi yang masih bayi atau balita, can’t relate dah. Wqwq~

Sebagai orang yang tidak bisa naik motor, tentunya mereka lebih memilih untuk membonceng motor, menggunakan transportasi umum seperti bus, taksi, ojek online atau jalan kaki saja jika dirasa dekat.

Bertolak dari yang tidak bisa naik motor tersebut, lalu bagaimana rasanya yang bisa naik motor kemudian diminta untuk memboncengkannya ya? Ya kalau jaraknya dekat sih nggak masalah, lha kalau jaraknya jauh banget? Pasti bakalan capek karena nggak ada yang mau diajak gantian pakai motornya. Wqwq

Berboncengan menggunakan motor merupakan sesuatu hal yang lumrah. Entah kita berboncengan dengan teman atau orang tua yang meminta untuk dianterin karena pengen pergi ke pasar atau tempat tertentu. Alasan seseorang untuk membonceng bukan hanya karena tidak bisa naik motor saja, tetapi terkadang juga karena capek jika ngegas sendirian terus. Makannya memilih untuk mbonceng saja. Hehe

Lalu apa sih yang kita rasakan ketika mboncengin orang? Ya tentunya ada rasa-rasa nganu gitu deh. Banyaklah yang dirasakan ketika kita memboncengkan orang lain. Wqwq~

Ada rasa deg-degan yang muncul ketika itu. Karena apa? Karena kita membawa nyawa orang lain cuy, hehe. Kita harus ekstra hati-hati saat mengendarai motornya. Kalau sendirian mah bebas mau ngebut atau ugal-ugalan juga nggak papa. Semisal jatuh ya cuma kita yang merasakan sendiri sakitnya. Berbeda jika kita jatuh saat berboncengan dengan yang lain. Jadi harus tanggung jawab juga kepada yang kita boncengin, hehe.

Nah, bagaimana rasanya ketika kita diminta untuk mengantarkan emak (ibu) kita menggunakan motor ke suatu tempat? Pasti rasanya ingin cepat sampai di lokasi dah, tegang di jalan, berasa ekstrim banget. Karena nanti pasti akan mendengarkan ceramah-ceramahnya, omelan-omelannya serta kritik-kritiknya saat di jalan, wkwk.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

4 Sikap Green Flag Driver Ojol yang Bikin Penumpang Nyaman

“Yen ngepit alon-alon nduk, ibuk wedi mbok boncengke ngene, deg-degan terus lho.”

“Ojo lali ngetne kiwo tengen, yen meh belok lampu reting e diuripke. Ojo mentengah anggone ngepit, liwat pinggir wae!”

“Banyak anak kecil di sini, jangan ngebut-ngebut pakai motornya!!”

“Nggak usah nyalip, di belakangnya aja.”

“Hati-hati ada lubang di depan, nanti bannya cepet rusak.”

Kalimat-kalimat itu yang biasanya bakal kita dengarkan, tetapi masih ada banyak lagi dah. Padahal pakai motornya juga kecepatan standar. Ngebut sedikit saja langsung dimarahin. Kalau lambat sedikit juga disuruh kencengin. Lha gimana neh? Bingung juga jadinya, susah untuk sesuai dengan keinginannya. Pokoknya kita harus berusaha sesuai dengan apa yang diarahkan sama ibu kita, biar nggak diceramahin nantinya, wkwk.

Saat memboncengkan anak kecil juga harus benar berhati-hati. Karena biasanya anak kecil itu banyak usilnya saat diboncengin. Nggak bisa anteng atau diem gitu. Jadi nggak seimbang, goyang-goyang. Kadang malah saat kita boncengin sampai tidur nyenyak, haha. Dan kalau mboncengin orang yang tidur kan agak susah jadinya. Dan juga ketika mboncengin nenek atau kakek, harus lebih hati-hati. Jangan ngebut-ngebut, nanti beliau bisa jantungan.

Untuk orang yang gelian pasti rasanya risih ketika ada yang mbonceng terus pingganya digunakan sebagai pegangan. Hih! Harus nahan-nahan dan kalau berani ya nolak agar jangan dipegang. Suruh megang jok-nya saja lah, wkwk. Namanya orang gelian ya gitu lah.

Saat berboncengan dan keduanya saling berbicara pasti ada miss communication. Yang belakang ngomong sampai nrocos, yang depan cuma iya-iya terus, pura-pura denger. Karena sebenarnya nggak saling denger apa yang diomongin. Misalnya yang bonceng meminta untuk berhenti terlebih dahulu ketika ada warung, tetapi karena yang depan nggak denger jadinya ya jalan terus, bablas. Wkwk~ Ya maaf lah.

Ada lagi nih, ketika kita mboncengin orang yang berat badanya melebihi kita, pasti rasanya berat sekali saat kita mengendarainya. Serasa nggak sampai-sampai ke tujuan, wkwk. Dan ketika yang kita boncengin itu mengenakan rok, pasti boncengnya dengan posisi duduk miring (lateral sitting). Nah ini yang kita rasakan, jadi bawaannya motornya pengen ke kiri terus karena berat sebelah.

Namun dari hal-hal yang kita rasakan di atas, ada rasa senangnya juga ketika kita bisa mboncengin orang lain. Jadi naik motornya nggak sendirian deh. Dan merasakan helm yang dipakai saling ber-cetok-cetok. Yang paling senang pasti ketika boncengin pacarnya kan? Dengkulnya dielus-elus tuh. Kalau jomblo, bisa apa? Wkwk~

Nah, itulah yang bakal kita rasakan saat memboncengkan orang. Haha nikmati saja gaes. Dan tetap berhati-hatilah dalam berkendara agar selamat dan nyaman semuanya.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: Curhatmboncenginnaik motorojek online
Dewi Ainin

Dewi Ainin

ArtikelTerkait

pahlawan kebersihan

Apresiasi Singkat Untuk Para Pahlawan Kebersihan

30 Agustus 2019
museum

Museum yang Sepi Pengunjung dan Terlupakan

12 Agustus 2019
Solo, Tempatnya Driver Ojol Ramah dan Sopan yang Susah Ditemui di Jakarta

Solo, Tempatnya Driver Ojol Ramah dan Sopan yang Susah Ditemui di Jakarta

2 Mei 2024
Stop Glorifikasi Kemampuan Anak Naik Motor. Nggak Ada Keren-kerennya Tau! terminal mojok

Stop Glorifikasi Kemampuan Anak Naik Motor. Nggak Ada Keren-kerennya Tau!

19 September 2021
Kata Siapa Bapak-Bapak Itu Tak Suka Curhat?

Kata Siapa Bapak-Bapak Itu Tak Suka Curhat?

7 Januari 2020
5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner terminal mojok.co

5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner

10 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.