Saya pernah menahan marah seharian gara-gara seorang teman tanpa sengaja memformat harddisk yang ia pinjam. Kalau isinya cuma foto-foto selfie pakai filter Instagram, sih, bodo amat. Masalahnya, file yang hilang ini adalah seluruh harta karun saya sebagai fangirl: video musik bintang K-Pop kesukaan yang sudah saya kumpulkan dari album pertama sampai album keenam dan semua variety show yang mereka datangi!
Hidup langsung terasa hampa. Bukannya apa-apa, tapi saya memang kecanduan nonton video musik K-Pop karena pengemasannya lucu dan menarik. Tampilannya nggak flat dan monoton kayak tugas film pendek yang saya buat waktu SMA. Belum lagi variety show yang mereka datangi sebagai bintang tamu. Memang, sih, bahasanya bahasa Korea. Tapi, biasanya selalu ada seorang penggemar internasional yang dengan baik hati membantu menerjemahkan kalimat para anggota lewat subtitle yang pas—nggak kecepatan, nggak kelambatan.
Namun, zaman kini sudah berubah. Sekarang, K-Popers semakin dimanjakan, terutama dengan banyaknya perusahaan di Indonesia yang menggandeng idola kesayangan untuk jadi ambassador-nya. Mulai dari Mie Sedaap yang menggandeng Choi Siwon, Neo Coffee bareng Lucas NCT, Lee Min Ho sama Kopi Luwak, bahkan Tokopedia yang nggak tanggung-tanggung menggandeng BTS dan BLACKPINK sekaligus. Dampaknya? Jadi berasa makin, deket, deh, sama idola.
Kalau dulu saya kenal Jin dan Jun di sinetron televisi, kini—seiring bertambahnya waktu—saya jadi kenal Jin BTS. Kalimat, “Tokopedia saja!” yang dia ucapkan terngiang-ngiang di kepala. Akhirnya, saya jadi belanja online sampai gaji sebulan habis (nyebelin kamu, Jin!), lalu kepo habis-habisan soal Jin dan Jun dan teman-temannya di BTS, serta kenapa mereka bisa-bisanya muncul di aplikasi Indonesia. Di zaman saya jadi fangirl dulu, ini adalah hal yang langka!
Selain berhasil membuat saya menggasak dompet sendiri demi barang-barang impian, fenomena e-commerce menggandeng bintang K-Pop juga bisa menggoyahkan iman. Tokopedia, misalnya, yang membuat konsentrasi pecah nggak beraturan lewat acara WIB yang menghadirkan bintang K-Pop langsung dari negaranya.
Gimana nggak? Dulu, saya cuma bisa nunggu-nunggu bias (member kesukaan) muncul di variety show Korea. Giliran udah muncul, harus nunggu lagi sampai ada yang berbaik hati menerjemahkan apa yang mereka obrolkan biar bisa ikut ketawa. Pas udah ada, masalahnya ganti jadi soal kualitas videonya. Lantaran diterjemahkan dan diunggah ulang di channel YouTube penggemar, kualitas video kadang pecah dan nggak bisa dibuat HD. Muka bias jadi burem, seolah-olah mau menggambarkan kemungkinan saya dan bias untuk bisa bersama di kehidupan nyata.
Tapi, coba lihat acara WIB Tokopedia ini. Diri saya di zaman dulu aja pasti iri sama K-Popers zaman sekarang yang cintanya difasilitasi langsung begini!
WIB Tokopedia sendiri adalah kampanye tiap akhir bulan yang digelar oleh Tokopedia. Pinter juga Tokopedia, pas tanggal gajian, malah langsung disodorin diskon! Yang bikin beda, WIB ini sering banget mengundang bintang K-Pop yang nggak main-main dan juga artis kenamaan tanah air lainnya. Tercatat, Tokopedia sudah pernah mengundang BTS, TWICE, ITZY, Secret Number, Treasure, NCT, Blackpink, dan OH MY GIRL ke acara WIB.
Itu baru bintang-bintangnya. Bagaimana dengan kualitasnya? Jawaban singkat: OH MY GOD.
Kalau kamu ketik #TokopediaWIB di YouTube, sejembreng video bakal muncul di sana. Ada sesi wawancara dengan girlband atau boyband yang dibawakan oleh pembawa acara Indonesia-Korea, Jang Hansol, dan Park Kyungrim. Keduanya sudah dikenal sebagai entertainer yang baik dan asyik sehingga penggemar nggak perlu parno bintang kesayangannya bakal dikata-katain untuk kepentingan lucu-lucuan demi rating. Lagi pula, kita, penggemar-penggemar dari Indonesia ini, bisa terbantu dengan kehadiran Hansol yang memang fasih berbahasa Indonesia untuk bicara lebih dekat dengan para member.
Apakah mereka bicara bahasa Korea? Tentu saja iya. Masak pakai bahasa Sunda? Nanti dikira Ade Londok. Tapi, apakah kita bakal kesusahan mengerti obrolan mereka? Jelas nggak, dong. Selain dengan bantuan Mas Hansol tadi, subtitle juga ditampilkan secara dinamis. Setiap kalimat yang muncul juga diberi nama penuturnya. Jadi, kita nggak akan salah mengira, “Eh, tadi yang ngomong itu si Jennie bukan, ya?” Belum lagi efek-efek yang dimunculkan, termasuk suara atau tulisan sisipan, membuat kita merasa lagi nonton variety show asli keluaran Korea.
Pertanyaannya juga nggak kaleng-kaleng dan selalu berbobot. Kamu nggak bakal menemukan pertanyaan semacam, “Kamu lebih suka bubur diaduk atau nggak diaduk?” di sini. Selain karena bubur itu memang sepatutnya nggak usah diaduk (tolong, ini no debat, ya!), tentu saja mereka nggak perlu ikutan perang dingin dunia per-bubur-an seperti kita. Cukuplah mereka hadir di sana sebagai idola—itu pun sudah membuat kita gembira setengah mati.
Selain wawancara, ada juga sesi penampilan. Girlband atau boyband K-Pop tadi bakal membawakan satu atau dua lagu, lengkap dengan koreografinya. Udah kayak nonton Music Bank atau Inkigayo beneran, asli. Permainan kameranya, pencahayaan, sampai tampilan panggungnya; semua kadang bikin kita lupa dan bertanya-tanya: “KOK SEOKJIN INI GANTENG PARAH???” “KOK BISA SEKEREN INI, SIH, KAYAK ACARA MUSIK DI AMERIKA???”
Pada akhirnya, saya harus kasih Tokopedia standing ovation. Seperti yang tadi saya bilang, selain membantu kita untuk mendapatkan barang-barang impian, Tokopedia juga memfasilitasi ke-K-Popers-an kita sampai rela mengundang girlband dan boyband kecintaan datang kemari. Cara mereka membuat para member tampak nyaman dan gembira (TWICE bahkan sampai diajak main kelereng!) juga menjadi hadiah tak terkira untuk kita semua—para penggemarnya—di sini. Rasanya seperti melihat bias sedang bekerja bersama pihak yang paling profesional. Seharusnya, siapa pun yang mengundang Oppa dan Eonni sebagai bintang tamu juga bisa sekeren ini. Salut!
Foto dari YouTube Big Hit Labels
BACA JUGA Persamaan BTS dan Blackpink, Dua Idol Group Ter-Daebak yang Sukses Menembus Amerika dan tulisan Aprilia Kumala lainnya.