Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Rakyat Nggak Bayar Pajak Bukan karena Nggak Patuh, tapi karena Hasilnya Nggak Jelas

Muh Ainul Haq Hakim Tiro oleh Muh Ainul Haq Hakim Tiro
19 Juni 2021
A A
Tentang SP2DK, Surat Cinta dari Dirjen Pajak yang Bisa Bikin Jantung Berdebar terminal
Share on FacebookShare on Twitter

Pemerintah mungkin sedang jengkel-jengkelnya saat ini. Gimana ndak, rencana pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan pengampunan pajak, pajak multitarif, dan sekantong amunisi kebijakan pajak lainnya harus dibuat insecure oleh fakta terbaru bahwa pada 2021, Indonesia merupakan negara paling dermawan di dunia.

Charities Aid Foundation atau CFA mengeluarkan publikasi World Giving Index (WGI) atau Indeks Kedermawanan Dunia Tahun 2021 yang mengukur seberapa dermawan negara-negara di dunia. Ya iyalah, masa ngukur ukuran baju.

Hadeh, mungkin begitu bentuk spontanitas pemerintah dalam hati. Kenyataan tersebut berbeda dengan asbabun nuzul wacana kebijakan pajak yang didasari oleh rendahnya rasio atau nisbah pajak dan kepatuhan pajak orang indonesia terhadap Pendapatan Domestik Bruto Indonesia. Artinya nih, apa yang kita bayar dibanding dengan produktivitas kita dari sisi ekonomi secara akumulatif terhitung rendah. Artinya lagi, harusnya menurut pemerintah, kita tuh tidak ada dermawan-dermawannya sama sekali. Begitulah paling tidak dari pemerintah memandang kewajiban masyarakatnya.

Pertanyaannya, kenapa di saat yang bersamaan masyarakat Indonesia adalah yang paling dermawan di dunia, tetapi justru enggan dan rendah minatnya bayar pajak? Terbukti, di antara negara-negara OECD, ehh jangan jauh-jauh deh, di antara negara Asia Pasifik aja Indonesia termasuk yang rendah.

Dari sisi rasio kepatuhan wajib pajak, berdasarkan standar OECD, harusnya kita minimal berada pada angka 85 persen. Namun, Indonesia sendiri masih jauh dari standar tersebut. Oleh karena itu, pemerintah masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam meningkatkan rasio kepatuhan wajib pajak yang belum mencapai kisaran angka 75 persen.

Mungkin karena insecure, pemerintah harusnya mulai introspeksi diri, termasuk terhadap kumpulan rencana amunisi kebijakan perpajakannya. Kita coba bantu intropeksi,

Pertama, orang Indonesia malas untuk dipajaki kalau proses dan hasilnya tidak jelas. Coba kita bandingin deh, pas kita sekolah dulu biasa nya kan ada teman-teman songong nan jagoan yang suka majakin. Awal-awal mungkin kita akan ngasih duit karena takut, tapi besok-besoknya kita akan cari jalan pintas agar tidak dipajaki lagi. Kenapa, karena kita tidak tau tujuan dan hasil uangnya buat apa.

Beda lagi kalau disuruh iuran kelas, kayaknya kita semua orang yang meskipun kadang lambat, tapi tetap bayar, karena kita tau tujuannya dan ngerasin manfaatnya. Setidaknya kelasnya bisa kembali bersih, disertai poster gambar perkalian dan nasihat hidup. Contoh lain juga bisa, kalau ngelihat teman yang nggak dapat jajan dari rumah, setidaknya bisa kita bantu.

Baca Juga:

Perempuan Menikah dan Pajaknya: Hakmu, Bukan Sekadar Ikut Suami

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Kesimpulannya mungkin pemerintah sekarang lebih cocok kayak contoh pertama, di mana suka majakin tapi tujuannya nga jelas dan hasilnya nga jelas pula. Contoh kedua lebih cocok pada kondisi negara-negara Skandinavia di mana rasio pajaknya tinggi disertai daya manfaatnya juga yang tinggi. Bertobatlah dan merenunglah bagi yang suka nilep uang rakyat sehingga hasil pajak kita nggak jelas. Kasihan Bu Sri Mulyani.

Kedua dan terakhir, pemerintah harus lebih fokus majakin orang yang ngelanggar aja daripada nambah-nambahin beban lagi. Ibarat kata, masak iya uang iuran kelas ditambah karena ada yang nggak bayar iuran. Kan kasihan yang lain. Apalagi jelas ini, dalam tataran negara, yang melanggar adalah justru banyak dari yang penghasilannya besar. Kecuali yang melanggar ditakuti sekelas, ya wajar. Jangan-jangan pemerintah takut juga sama oligarki-oligarki itu? Hehehe.

Terima kasih Charities Aid Foundation atas surveinya, kalian berhasil membuka mata pemerintah agar sadar bahwa kita tuh dermawan, tapi milih-milih juga dermawannya.

BACA JUGA Panduan Lapor SPT Tahunan bagi para Wajib Pajak Newbie 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: bayar pajakGaya Hidup TerminalIndonesiapajakskandinavia
Muh Ainul Haq Hakim Tiro

Muh Ainul Haq Hakim Tiro

Mahasiswa Ekonomi.

ArtikelTerkait

Para Montir di Bengkel Motor Seharusnya Bersyukur Masih Ada Orang Goblok seperti Saya

19 Juni 2021
orang kaya tax amnesty salah kaprah definisi pajak penghasilan terminal mojok

Tax Amnesty, Program Pemerintah yang Dinantikan Masyarakat Indonesia

17 Oktober 2021
erupsi gunung sinabung bencana alam karena ulah manusia di indonesia mojok.co

Sebelum Takut sama PD III, Takutlah Dulu sama Bencana Alam Buatan Manusia

8 Januari 2020
5 Profesi buat Uzumaki Naruto kalau Pensiun Dini Jadi Hokage terminal mojok.co

Naruto Adalah Tontonan Berguna untuk Memahami Perilaku Pejabat Indonesia

1 Mei 2020
7 Tempat Wisata Tersembunyi di Indonesia yang Belum Terjamah Netizen

7 Tempat Wisata Tersembunyi di Indonesia yang Belum Terjamah Netizen

6 April 2023
warisan balas budi kepada orang tua mojok

Insiden Anak Minta Warisan dan Pentingnya Kesiapan Saat Memutuskan Punya Anak

2 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.