Merakit gunpla (gundam plastik) sudah menjadi salah satu hobi yang paling diminati oleh banyak orang sejak lama, bahkan lintas usia juga lintas gender. Tiap kali ada pameran gunpla, acara tersebut selalu saja dipadati oleh kalangan anak-anak, dewasa, orang tua, hingga wanita. Hal itu seakan menjadi penegasan bahwa mengoleksi sekaligus merakit gundam menjadi sesuatu yang disukai banyak kalangan pada dewasa ini.
Di luar hal yang menyenangkan tersebut, sebagai orang yang sampai dengan saat ini punya hobi mengoleksi gundam, saya pun kerap kali menemui beberapa kendala. Begitu pula dengan beberapa teman yang juga memiliki hobi serupa. Mulai dari persoalan yang terkesan sepele, sampai terbilang cukup serius.
Setelah melalui diskusi yang cukup panjang, akhirnya kami menemukan solusi yang bisa dipertimbangkan oleh khalayak di luar sana yang memiliki hobi serupa (mengoleksi gundam), tapi masih saja berhadapan dengan persoalan yang sama. Khususnya pada saat membeli gundam untuk koleksi terbaru.
Persoalan sekaligus solusi yang dimaksud antara lain:
Pertama, bagi para lelaki yang sudah berkeluarga, sering kali dimarahi pasangan karena gundam bukanlah barang murah. Hal ini juga terjadi pada mereka yang belum menikah. Sering kali, orang tua maupun kerabat terdekat mempertanyakan, “Buat apa sih udah gede beli mainan kayak gitu? Harganya mahal lagi. Mending beli ini, itu, bla bla bla…”
Lantaran persoalan tersebut, akhirnya kolektor gundam banyak yang berbohong gundamnya punya teman dan hanya nitip, memanipulasi harga menjadi lebih murah, dan lain sebagainya. Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa kebohongan yang satu akan ditutupi oleh kebohongan lainnya. Alias nggak akan ada ujungnya. Apalagi kalau kelak ketahuan. Malah berabe, Bos. Ingat, soal harga bisa dicek melalui internet, lho.
Solusi yang bisa diusahakan:
Jujur aja kalau kita memang hobi koleksi gundam dan harganya sudah jelas terbilang mahal. Untuk itu, agar lebih bijak soal kocek yang dikeluarkan, ada baiknya sediakan alokasi tambahan di luar kebutuhan pokok. Jadi, ada tabungannya sendiri gitu. Jika sudah terbuka, pasti akan lebih nyaman ketika membeli gundam terbaru.
Kedua, koleksi gundam dikacaukan oleh anak atau saudara yang masih kecil. Begini, ini bukan soal pelit atau tidak ingin meminjamkan sama sekali. Tapi sering kali gundam jadi hancur berantakan bahkan yang paling fatal bisa patah. Kita sebagai pemilik sudah berusaha menjaga, eh, dirusaknya malah sama orang lain. Kan nyakitin.
Oleh sebab itu, solusi yang bijak adalah punya ruangan atau lemari sendiri untuk display gundamnya. Dikunci. Opsi lain adalah dengan menaruh kembali gundam di dalam dusnya masing-masing. Kemudian, simpan di atas lemari kamar sendiri. Paling tidak, cara itu bisa dilakukan secara temporer, khususnya ketika ada saudara yang berkunjung ke rumah.
Sekali lagi, ini bukan soal pelit. Cuma cari aman aja, mengingat harga satu gundam tidaklah murah. Sudah selayaknya pemilik menjaga dengan sebaik-baiknya.
Ketiga, pengin beli gundam terbaru tapi dananya belum ada. Ini sudah menjadi persoalan klasik sebagian orang yang hobi ngoleksi gundam. Termasuk saya sendiri. Jangan dipaksa kalau belum ada dananya. Saran saya, lebih baik nabung dulu. Dibuat rutin sehari nabungnya antara 1000-5000 juga cukup, kok. Bisa banget. Kalaupun kebelet pengin beli banget, alternatifnya bisa beli yang jenisnya SD (Super Deformed), ukurannya kecil dan harganya sekitar 100 ribuan.
Dari awal mengoleksi gundam, saya paling anti beli yang KW, yang mereknya selain Bandai (original). Dan saya nggak pernah menyarankan teman-teman beli yang mereknya selain Bandai. Bukannya mau nyombong, tapi, percaya deh, dari sambatan beberapa teman yang pernah beli gundam selain merek Bandai, kualitas materialnya sering banget zonk. Stikernya kurang nempel, part body yang satu dengan yang lain kadang nggak pas. Malesin pokoknya.
Makanya, saya nggak pernah mau beli gundam merek KW. Beda harganya juga tipis-tipis, nabung sedikit lagi, bisa dapat yang original. Lebih puas ngerakitnya.
Nah, dari ragam persoalan dan opsi solusi yang sudah diberikan, semoga bikin temen-temen yakin buat terus ngoleksi gundam. Apalagi kalau memang hobi dan ada kepuasaan batin ketika bisa merakit jenis terbaru. Pokoknya, lanjutkan! Kita semua berhak bahagia saat menjalani hobi masing-masing.
BACA JUGA Stigma Pria yang Mengoleksi Mainan di Usia Dewasa: Dianggap Kekanak-kanakan dan Tidak Memiliki Prioritas dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.