Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

‘Quarantine Tales’, Film Omnibus Lokal yang Merefleksikan Pandemi

Maria Monasias Nataliani oleh Maria Monasias Nataliani
30 Desember 2020
A A
Quarantine Tales, Film Omnibus Lokal yang Merefleksikan Pandemi terminal mojok.co

Quarantine Tales, Film Omnibus Lokal yang Merefleksikan Pandemi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dua hari yang lalu saya menamatkan film omnibus lokal berjudul Quarantine Tales. Omnibus sendiri berarti kumpulan karya dengan story line berbeda yang memiliki satu benang merah. Di Quarantine Tales, sejumlah lima film pendek dari lima sutradara disajikan dengan benang merah kehidupan di masa pandemi.

Film omnibus ini diproduksi oleh BASE film dan dapat kita tonton di situs streaming legal film Indonesia, Bioskop Online. Dengan hanya membayar sebesar kurang lebih Rp10 ribu, kita diberikan 48 jam bebas mengakses film yang kita pilih.

Di Quarantine Tales, berbagai cerita di tengah pandemi tercipta begitu menarik. Keragaman tema, genre, alur, dan pesan, membuat omnibus ini semakin layak untuk ditonton. Omnibus ini juga menawarkan hasil karya lima sutradara dengan keunikan mereka masing-masing. Berikut sekelumit gambaran dan komentar saya untuk masing-masing film dalam omnibus ini.

#1 Nougat – dir. Dian Sastrowardoyo

Nougat adalah film debut Dian Sastrowardoyo sebagai sutradara. Film ini mengisahkan dinamika hubungan tiga saudara kandung di masa pandemi. Usai kematian orang tua mereka, banyak perubahan yang terjadi. Ditambah dengan sifat dan sikap ketiganya yang tentu tak sama. Nougat sendiri adalah variasi rasa es krim, comfort food yang sangat historical dan memorable untuk mereka bertiga.

Drama keluarga ini menjadi pembuka yang cukup baik dalam omnibus Quarantine Tales. Konflik yang terjadi sangatlah dekat dengan keseharian. Selain plot yang dibangun dengan cukup baik, kekuatan film ini juga terletak pada olah peran tiga aktor utamanya yang mumpuni, yakni Marissa Anita, Adinia Wirasti, dan Faradina Mufti. Sebuah debut penyutradaraan yang cukup apik.

#2 Prankster – dir. Jason Iskandar

Jika di bagian pertama penonton disuguhi drama keluarga, Prankster hadir membawa hiburan tersendiri. Prankster merupakan tipikal comedy drama dengan bumbu-bumbu misteri dan membawa serta kejutan di bagian akhirnya. Menonton ini seperti menonton realita yang banyak kita lihat di masyarakat.

Baca Juga:

Review Elvis: Menyorot Sisi Kelam Sang King of Rock and Roll

Review Death on The Nile: kok Kayak Sinetron?

Di dalam Prankster, seorang youtuber konten prank terlihat sedang live dengan teman yang dulu pernah ia prank. Sebuah pengamatan cerdik dari Jason Iskandar untuk diwujudkan menjadi film pendek. Dari film ini, akan digelontorkan pula sejauh mana efek prank itu sendiri. Bisa jadi peringatan nih buat yang suka ngeprank.

#3 Cook Book – dir. Ifa Isfansyah

Cook Book tampil di segmen ketiga dalam omnibus ini. Cook Book menceritakan kehidupan seorang chef bernama Halim di masa pandemi. Sebagai seorang chef sukses yang masih hidup melajang, ia menghabiskan hari-harinya di rumah seorang diri. Ia pun membuat buku resep yang nantinya akan diterbitkan. Selain buku resep, ternyata Halim juga menulis novel. Dan dalam proses penulisannya itu, sesuatu yang kelam terjadi.

Cook Book hadir sebagai film drama psikologis yang menyinggung sejarah kelam bangsa Indonesia. Leburnya batas ruang dan waktu menjadi kekhasan film satu ini. Melalui film ini, kita juga dipertontonkan seperti apa pandemi mengisolasi tubuh dan jiwa manusia.

#4 Happy Girls Don’t Cry – dir. Aco Tenri

Happy Girls Don’t Cry arahan Aco Tenri berkisah tentang sebuah keluarga yang baru saja ditinggal meninggal sang anak bungsu di masa pandemi. Keluarga ini terdiri dari sang ayah (Teuku Rifnu Wikana), ibu (Marissa Anita), kakak/anak sulung (Arawinda Kirana), dan adik/anak bungsu (Muzakki Ramadhan).

Usai peristiwa menyedihkan itu, sang kakak mengikuti giveaway yang berhadiahkan komputer mewah. Ternyata kemenangannya mendapatkan hadiah itu justru menimbulkan pilihan-pilihan yang saling bertolak belakang. Film ini begitu apik mengemas fenomena giveaway yang marak belakangan, juga memotret dinamika sebuah keluarga yang terbangun di tengah keterbatasan.

#5 The Protocol – dir. Shidarta Tata

The Protocol menjadi segmen terakhir dalam omnibus Quarantine Tales. Kehadirannya seolah menutup omnibus ini dengan tepat dan ciamik. Hadir sebagai film bergenre komedi gelap, The Protocol mengisahkan dua mantan napi usai menjalankan misinya kembali sebagai perampok di masa pandemi.

Masalah terjadi ketika satu di antara mereka mati mendadak. Sementara itu, si perampok yang masih hidup ini kalang kabut menghadapi kematian rekannya. Ia kebingungan sekaligus ketakutan menghadapi fakta kematian mendadak dan prasangka penyebab kematian rekannya itu. Sidharta Tata sangatlah piawai memadukan unsur humor, horor, dan komedi dalam porsi yang pas. Selain itu, kekuatan film ini juga terletak pada totalitas olah peran Abdurrahman Arif serta scoring/background musik yang unik dan otentik.

Quarantine Tales merupakan terobosan dalam industri perfilman Indonesia. Ia hadir di tengah maraknya film panjang dan film-film pendek. Ia mengambil bentuk sebagai sebuah omnibus yang patut ditonton di masa pandemi ini karena korelasinya dengan pandemi itu sendiri sangatlah kental. Meskipun sebelumnya sudah pernah ada film Indonesia dalam bentuk omnibus, tetapi Quarantine Tales tetaplah menarik untuk dicoba.

Dari kelima film di atas, favorit saya jatuh pada film arahan Aco Tenri, Happy Girls Don’t Cry. Sejauh saya menonton, film ini yang paling menimbulkan mixed feeling pada saya. Kemasan dan pesan yang berjalan bersama dengan begitu padu. Selain itu, secara personal, saya menyukai film-film tersebut dengan urutan The Protocol – Cook Book – Nougat – Prankster. Kalau kamu, paling suka yang mana?

BACA JUGA Tolong, Indonesia’s Next Top Model Jangan Kebanyakan Drama! dan tulisan Maria Monasias Nataliani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Desember 2020 oleh

Tags: pandemi coronaReview Film
Maria Monasias Nataliani

Maria Monasias Nataliani

Harukist

ArtikelTerkait

Review Elvis: Menyorot Sisi Kelam Sang King of Rock and Roll

Review Elvis: Menyorot Sisi Kelam Sang King of Rock and Roll

28 Juni 2022
Lebaran Tahun Ini: Meski Raga Tak Bersama, Silaturahmi Tetap Harus Terjaga Berlutut dan Pakai Bahasa Jawa Kromo Adalah The Real Sungkeman saat Lebaran Selain Hati, Alam Juga Harus Kembali Fitrah di Hari yang Fitri Nanti Starter Pack Kue dan Jajanan saat Lebaran di Meja Tamu Mengenang Keseruan Silaturahmi Lebaran demi Mendapat Selembar Uang Baru Pasta Gigi Siwak: Antara Sunnah Nabi Atau Komoditas Agama (Lagi) Dilema Perempuan Ketika Menentukan Target Khataman Alquran di Bulan Ramadan Suka Duka Menjalani Ramadan Tersepi yang Jatuh di Tahun Ini Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat Belajar Gaya Hidup Eco-Ramadan dan Menghitung Pengeluaran yang Dibutuhkan Anak-anak yang Rame di Masjid Saat Tarawih Itu Nggak Nakal, Cuma Lagi Perform Aja Fenomena Pindah-pindah Masjid Saat Buka Puasa dan Salat Tarawih Berjamaah 5 Aktivitas yang Bisa Jadi Ramadan Goals Kamu (Selain Tidur) Nanti Kita Cerita tentang Pesantren Kilat Hari Ini Sejak Kapan sih Istilah Ngabuburit Jadi Tren Ketika Ramadan? Kata Siapa Nggak Ada Pasar Ramadan Tahun Ini? Buat yang Ngotot Tarawih Rame-rame di Masjid, Apa Susahnya sih Salat di Rumah? Hukum Prank dalam Islam Sudah Sering Dijelaskan, Mungkin Mereka Lupa Buat Apa Sahur on the Road kalau Malah Nyusahin Orang? Bagi-bagi Takjil tapi Minim Plastik? Bisa Banget, kok! Nikah di Usia 12 Tahun demi Cegah Zina Itu Ramashok! Mending Puasa Aja! Mengenang Kembali Teror Komik Siksa Neraka yang Bikin Trauma Keluh Kesah Siklus Menstruasi “Buka Tutup” Ketika Ramadan Angsle: Menu Takjil yang Nggak Kalah Enak dari Kolak Nanjak Ambeng: Tradisi Buka Bersama ala Desa Pesisir Utara Lamongan

Melewati Ramadan dengan Jadi Anak Satu-satunya di Rumah Saat Pandemi Memang Berat

15 Mei 2020
Balasan untuk Tulisan tentang Film The Social Dilemma yang Katanya Nihil Solusi terminal mojok.co

Film ‘The Social Dilemma’ Nihil Solusi dan Melahirkan Ketakutan Belaka

19 September 2020
Kalau di Kota Ada Kirim Parsel, di Desa Ada Ater-ater Tipe-tipe Orang saat Menunggu Lebaran Datang Terima kasih kepada Tim Pencari Hilal! Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Bulan Syawal Ramadan Sudah Datang, eh Malah Menanti Lebaran Buku Turutan Legendaris dan Variasi Buku Belajar Huruf Hijaiyah dari Masa ke Masa Serba-serbi Belajar dan Mengamalkan Surah Alfatihah Pandemi dan Ikhtiar Zakat Menuju Manusia Saleh Sosial Inovasi Produk Mushaf Alquran, Mana yang Jadi Pilihanmu? Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni Ngaji Alhikam dan Kegalauan Nasib Usaha Kita Nggak Takut Hantu, Cuma Pas Bulan Ramadan Doang? Saya Masih Penasaran dengan Sensasi Sahur On The Road Menuai Hikmah Nyanyian Pujian di Masjid Kampung Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Horornya Antrean Panjang di Pesantren Tiap Ramadan Menjadi Bucin Syar'i dengan Syair Kasidah Burdah Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Panduan buat Ngabuburit di Rumah Aja Pandemi Corona Datang, Ngaji Daring Jadi Andalan Tips Buka Bersama Anti Kejang karena Kantong Kering Mengenang Asyiknya Main Petasan Setelah Tarawih Rebutan Nonton Acara Sahur yang Seru-seruan vs Tausiyah Opsi Nama Anak yang Lahir di Bulan Ramadan, Selain Ramadan Drama Bukber: Sungkan Balik Duluan tapi Takut Ketinggalan Tarawih Berjamaah Sebagai Santri, Berbuka Bersama Kiai Adalah Pengalaman yang Spesial Aduh, Lemah Amat Terlalu Ngeribetin Warung Makan yang Tetap Buka Saat Ramadan Tong Tek: Tradisi Bangunin Sahur yang Dirindukan Kolak: Santapan Legendaris Saat Ramadan

Tahun 2020 dan Renungan ‘Amul Huzni

15 Mei 2020
doa masuk pasar jualan online trik tips strategi marketing laku shopee cara menjaid star seller mojok

Selain Belanja, Ternyata Shopee Bisa Melatih Hal-hal Baik pada Diri Saya

18 Mei 2020
Opini Julia Suryakusuma terhadap Film ‘Tilik’ Berbau Kolonialisme Gaya Baru feminisme terminal mojok.co

Tidak Ada yang Salah dari Kritik Film Tilik Melalui Kacamata Feminisme

24 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.