Metode pembayaran dengan QRIS sejujurnya memang sangat membantu. Tidak perlu repot tarik uang tunai, dan repot dengan banyak bawaan. Cukup dengan satu device kamu bisa belanja dan beli apa pun lewat QRIS. Sedangkan pembayaran tunai, butuh extra step yang sudah dibabat habis oleh pembayaran cashless.
Tapi, bukan berarti pembayaran uang tunai juga jadi nggak berlaku dong. Saya sendiri tipe yang masih selalu menyiapkan cash ketika ke mana pun. Saldo e-wallet ada, uang cash pun ada, hati jadi lebih nyaman. Secara undang-undang, penggunaan uang tunai juga masih sah untuk bertransaksi.
Cuma akhir-akhir ini jadi sering kali banyak cerita, kalau ada tempat-tempat yang tidak lagi menyediakan pembayaran tunai. Untungnya sih bukan di Kediri ya, kalau di sini malah masih banyak yang terima tunai daripada QRIS. Sedangkan di kota besar, mulai banyak tempat yang menerapkan QRIS only.
Tentu, ini jadi sebuah topik diskusi, ada yang menilai itu karena QRIS memang lebih efektif, tapi juga ada yang menilai seharusnya uang tunai tetap harus sah diterima. Dan saya salah satunya yang setuju bahwa pembayaran tunai tidak seharusnya digeser.
Rawan internet ngadat tiba-tiba yang bikin kamu nggak jadi bisa bayar
Bayangkan, ketika kamu sudah pede ke mana-mana pakai modal e-wallet tinggal bayar QRIS, tanpa diduga internet kamu ngadat di sana, atau nggak sadar kuotamu habis, nggak ada wifi pula. Repot juga kan pasti, nggak jadi bisa kebeli barang yang kamu mau. Kalau nggak gengsi, bisa minta tolong orang sekitar atau kasir yang berjaga untuk numpang wifi. Tapi, jadi cukup membantah bahwa penggunaan QRIS itu efektif, karena buktinya ada saja kendala yang terjadi.
Makanya, paling tenang kalau tetap bawa uang cash biar pun jumlahnya nggak banyak. Bisa buat jaga-jaga kalau ada hal yang tidak diinginkan seperti di atas. Dan pemilik usaha juga seharusnya tidak boleh menolak pembayaran tunai untuk situasi seperti ini.
Nggak semua orang melek teknologi, gimana nasib orang tua
Kalau seluruh pembayaran digeser ke cashless dan tidak ada yang mau terima cash, nyatanya ada generasi yang tidak begitu paham kinerja QRIS. Jangankan QRIS, e-wallet aja nggak paham. Taunya cuma simpan uang di bank, itupun nggak punya m-banking. Mau mengelak, nyatanya banyak orang tua yang begini kan. Ibu saya sendiri contohnya, mau saya ajari pun sudah terlanjur mager orangnya.
Ya memang, kita harus mengikuti perkembangan zaman, tapi tetap nggak bisa dimungkiri kalau banyak orang tua yang mau diajari pun tetap kesulitan dan males ribet di versi mereka. Kalian pasti relate dengan ini kan. Toh kembali lagi, pembayaran tunai masih sah digunakan kok.
QRIS juga masih rawan penipuan
Kalau pakai uang tunai, ada ketakutan uang palsu. Walaupun rasanya kasus ini amat jarang terjadi, setidaknya lebih jarang dari kasus penipuan dengan metode QRIS yang ternyata uangnya tidak masuk. Sudah berapa kali terjadi, sesama pengusaha jadi saling mengingatkan untuk mengecek detail uang yang masuk ketika customer melakukan payment via QRIS.
Di beberapa kasus pelaku seolah memberi bukti pembayaran ke kasir yang ternyata adalah editan. Kembali lagi, contoh kasus ini membantah kalau QRIS only adalah metode pembayaran paling efektif. Sebab nyatanya masih ada kelemahannya juga.
Biar pun ini adalah kesalahan oknum, tapi ada sesuatu yang harus diwaspadai. Mau diberlakukan QRIS only bukan berarti memberantas penipuannya, justru malah makin gampang karena modal ngedit doang. Bisa jadi kasir juga tidak ngeh, apalagi saat kondisi pengunjung ramai. Nggak perlu terlalu digaungkan berlebihan hanya karena modern.
Saya sendiri tidak menolak kemajuan teknologi, dan saya akui payment QRIS juga membantu untuk pembayaran melalui bank mana pun. Tapi, menolak pembayaran tunai rasanya berlebihan, apalagi tidak ditambah dengan opsi pembayaran lain seperti menggunakan debit. Nggak semua loh, ready untuk ke mana-mana cuma pake QRIS. Kalau ternyata turis, atau mungkin orang Indonesia yang lama tinggal di luar negeri dan pas pulang kampung cuma bawa cash dan debit kan juga butuh fasilitas lain selain QRIS.
Sekali lagi, pembayaran tunai itu masih tetap sah untuk transaksi jual beli, dan lebih berguna di saat-saat genting. Jadi, tidak seharusnya tempat usaha menolak pembayaran tunai.
Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 6 Dosa Pembayaran QRIS yang Banyak Merepotkan Pedagang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















