QRIS Cross-Border Pembayaran Lintas negara yang Memangkas Banyak Keribetan tapi Menyimpan Bahaya Jika Kamu Nggak Hati-hati

QRIS Cross-Border Memudahkan, Sekaligus Menyimpan Bahaya (Unsplash)

QRIS Cross-Border Memudahkan, Sekaligus Menyimpan Bahaya (Unsplash)

Tahukah kamu kalau kita sudah bisa melakukan pembayaran QRIS di beberapa negara di Asia? Namanya QRIS Cross-Border.

Menurut saya, metode pembayaran cashless ini sangat efisien. Kita jadi tidak perlu repot mengeluarkan dompet atau menukar rupiah terlebih dahulu. Namun, ada satu pertanyaan penting yang perlu dijawab. Apakah metode pembayaran tersebut menguntungkan atau justru merugikan?

Cara mudah memakai QRIS Cross-Border

QRIS Cross-Border merupakan metode baru dari Bank Indonesia untuk melakukan transaksi di luar negeri melalui scan QR code. Saat ini, kamu sudah bisa menggunakan QRIS Cross-Border di beberapa negara. Antara lain, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Korea. Untuk Cina sendiri masih dalam dalam tahap uji coba. 

Pada dasarnya, semua orang bisa menggunakan QRIS Cross-Border. Turis asing juga bisa menggunakan QRIS Cross-Border untuk melakukan pembayaran di Indonesia. Mereka bisa melakukan transaksi melalui mobile banking yang terdaftar dan tinggal melakukan scan saja. 

Cara melakukan pembayaran dengan QRIS Cross-Border itu sangat mudah. Kamu hanya tinggal scan QR code yang tersedia, lalu memasukkan nominal sesuai mata uang lokasi kamu melakukan pembayaran. 

Nantinya, sistem akan membaca nominal yang dimasukkan, lalu menampilkannya sesuai mata uang asli pengguna. Konfirmasi total nominal dengan pin, maka pembayaran diproses dan saldo berhasil terpotong.

Metode QRIS Cross-Border ini sangat bermanfaat buat kamu yang sedang di luar negeri. Transaksi jadi lebih mudah dan nggak ribet. Apalagi buat orang yang suka belanja.

Kamu tidak perlu repot lagi. Misalnya, mencari money changer atau penukaran mata uang di mobile banking, lalu repot menyimpan banyak kembalian saat selesai transaksi di negeri orang. 

Hati-hati dengan perbedaan nilai tukar mata uang

Menurut pengalaman saya, kita harus hati-hati dengan perbedaan nilai tukar mata uang. Melansir Tribunnews, rupiah sendiri adalah salah satu mata uang dengan nilai terlemah.

Untuk 1 dolar (USD) setara dengan harga Rp16.618 (IDR). Jelas, perbandingan keduanya sangat jauh. Sementara itu, 100 dolar (USD) ke yen Jepang (JPY) itu setara 15.318. Jepang adalah salah satu negara yang sudah menggunakan QRIS Cross-Border.

Akun (@)kencampur pernah membagikan pengalamannya membayar makanan untuk dua orang di Jepang menggunakan QRIS Cross-Border. Kencampur adalah influencer Jepang yang pandai berbahasa Indonesia. 

Setelah scan QR code dan memasukan nominal pembayaran sejumlah 5.200 yen, sistem langsung membaca dan tertera nominal Rp577.645. Selain dirinya sendiri, netizen turut terkejut dengan perbandingan harga tersebut. 

Mungkin saja, bagi orang Jepang, makan dengan total segitu mahal masih terbilang biasa saja. Tetapi untuk wisatawan Indonesia, dengan budget terbatas, harga segitu bisa terbilang mahal. Jadi, kamu harus hati-hati dengan perbedaan mata uang ini. Bisa jadi bahaya kalau kami nggak waspada.

Kesulitan yang saya rasakan ketika belum ada QRIS Cross-Border

Dulu, saya pernah berlibur ke Singapura bersama keluarga. Saat itu, belum ada metode pembayaran QRIS Cross-Border.

Oleh sebab itu, sebelum ke Singapura, kami menukar mata uang secara tunai dan menggunakan mobile banking. Kami juga membuat daftar keperluan ketika sudah di sana. Hotel dan beberapa wahana sendiri sudah bisa dipesan menggunakan mata uang rupiah.

Setelah itu, kami menyiapkan budget supaya tidak kebablasan menggunakan mata uang Singapura. Memang jadi rada ribet.

Nah, di hari-H liburan, kami melakukan transaksi tanpa menghitung mata uang yang tersisa ke rupiah. Selama berlibur, ternyata ada transaksi yang tidak sesuai perkiraan. Namanya liburan, jadi rada lupa diri. Namun, untungnya, kami sudah menyiapkan budget jadi masih ada sisa.

Kebanyakan pengeluaran ada di orang tua saya. Tapi, saya dan kakak juga mempunyai pegangan masing-masing untuk membeli barang yang sangat kami mau. 

Saat pulang, saya mengecek rekening mata uang Singapura dan terkejut hanya tersisa sekitar Rp450.000. Padahal, mutasi transaksi yang tertera hanya sedikit. Tidak lebih dari lima transaksi. 

Setelah saya ingat, harga 1 SGD bernilai Rp12.809. Saya bersyukur saat itu saya menyiapkan budget dan mata uang Singapura sendiri untuk bertransaksi. Apalagi saya termasuk orang yang bisa lapar mata kalau udah lihat barang-barang lucu.

Berkaca dari segala keribetan kala itu, QRIS Cross-Border memang memberi kenyamanan. Khususnya bagi kita yang lagi di luar negeri. Kita jadi nggak perlu repot banget bawa banyak uang tunai. Meski memang, akan lebih bijak kalau tetap sedia uang tunai untuk jaga-jaga.

Penulis: Fransiska Meiliana Martani

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Pengalaman Buruk ketika Memakai QRIS: Jadi Boros karena Minimal Order yang Nggak Masuk Akal dari Pemilik Minimarket

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version