Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Punya Nama yang Mengkhianati Gender Itu Ngenesnya Saat Dewasa

Suzan Lesmana oleh Suzan Lesmana
19 Februari 2021
A A
Punya Nama yang Mengkhianati Gender Itu Ngenesnya Saat Dewasa Terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Kata Pak Ustaz, nama adalah doa. Makanya orang tua kita dan orang tua lainnya sudah menyiapkan nama sebagus-bagusnya bagi sang anak sebelum lahir. Ada yang minta ke orang tuanya, ada pula yang minta ke guru agamanya. Namun beda zaman beda cara, Mylov. Di zaman digital kini, mencari alternatif nama bayi cukup melalui internet, puluhan hingga ratusan nama akan muncul sesuai kategori yang diinginkan. Dari yang mudah dibaca hingga hanya orang tuanya yang paham mengucapkannya, semua ada di internet.

Tak dapat dimungkiri, betapa mudahnya sebuah nama didapat di dunia tak bersekat itu. Dan betapa mudah pula sebuah nama unik akan viral mendapat atensi netizen. Mungkin kalian masih ingat dengan viralnya nama unik di jagat medsos sekitar Juli 2020 lalu. Nama seorang gadis Dita Leni Ravia dari Gunungkidul jadi viral lantaran maknanya “diikat menggunakan tali rafia”, hehehe. Dunia medsos memang warbyasaaah, ya. Bisa jadi zaman dulu banyak juga anak-anak yang bernama unik, namun di zamannya belum ada medsos yang dapat melambungkan seseorang jadi terkenal.

Bro Sis, selain nama yang bermakna unik, ada pula nama yang tidak sesuai jenis kelamin si pemilik nama alias mengkhianati gendernya. Misal, saya punya teman pria bernama Endang, Dwi, Devi, Anggi, Angga, Nika, Riana, dan Desy. Ada pula teman wanita saya yang bernama Ken, Deni, Denis, Budi. Mungkin masih banyak di luar sana yang akan menambah panjangnya deretan nama pengkhianat gendernya tersebut.

Baiklah, saya akan tambahkan deretan nama prianya yakni “Suzan”. Uwu nggak, Bro Sis? Akibat nama ini, blio sudah merasakan ngenesnya menyandang nama tersebut saat dewasa.

Begini kisahnya. Nama pria bernama Suzan tadi adalah pemberian bapaknya tercinta. Suzan pria tulen, Bro Sis. Pasangan hidupnya wanita, buktinya anaknya sudah tiga. Kurang jantan apa coba?

Dulu, saat blio owek-owek mbrojol ke dunia, bapaknya memberi nama Suzan. Lengkapnya Suzan Lesmana. Dua huruf awal “Su”, bukan berarti blio asli Jawa seperti Sutrisno, Sukoco, Suharto atau Sukarno, walau masih ada darah Tegal, dari kakek pihak ibunya.

Menurut blio, namanya elaborasi nama ibunya, Sulastri, blasteran Tegal-Palembang dengan bapaknya, Zaini, blasteran Betawi-Sunda. Namun setelah diwawacarai, menurut ibunya, namanya merujuk nama bintang film horor zaman itu, yakni Suzanna. Kala itu Suzanna memang lagi viral, kalau memakai istilah kekinian. Filmnya “Beranak Dalam Kubur” terkenal zaman itu. Hiiiy. Yang pasti, bapaknya kasih nama nggak kompromi dulu sih sama anaknya. Akibatnya dirasakan anaknya saat dewasa.

Pertama, saat wawancara Kerja. Saat melamar kerja, pada tahap wawancara pasti blio  ditanya terlebih dahulu mengapa namanya Suzan, padahal jelas-jelas seorang pria. Yaaa, akhirnya jawabannya sesuai template paragraf ketujuh tulisan ini kepada para pewawancara tersebut. Hampir selalu begitu awal pertanyaan wawancara. Mungkin kesan pertama kali, yaaa… Kok pria namanya wanita? Ada ternyata.

Baca Juga:

Akibat Menyandang Nama Aneh, Seumur Hidup Nama Saya Dikira Typo: Sekali Lagi, Saya Dinas, Bukan Dimas!

Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit

Kedua, selalu keliru dipanggil ibu atau mbak. Mulailah selanjutnya blio bekerja di sebuah instansi. Bagi orang yang belum mengenalnya, selalu memanggil Ibu atau Mbak dalam pesan singkat, SMS kala itu, dan berlanjut WA masa kini. Begitu juga telepon, terutama para agen marketing kartu kredit atau agen asuransi yang langsung dengan akrabnya menyapa di awal telepon, “Selamat pagi, Ibu Suzan.” Walau selanjutnya mereka minta maaf ketika mendengar suara berat yang berwibawa itu menjawab. Ehem…

Ketiga, dapat teman sekamar wanita. Peningkatan skill dan kompetensi menjadi kewajiban yang harus diikuti oleh seorang karyawan. Pada suatu masa, si Suzan ini pernah ikut pelatihan dan mendapat kamar hotel/penginapan dengan wanita. Jadi ceritanya, saat blio sudah berada di dalam kamar, terdengar suara wanita mengetuk pintu. “Permisi…” Si Suzan pun menyahut dan beranjak membukakan pintu. Sang wanita terkejut, lalu bertanya, “Mas, lagi bersih-bersih kamar?” Si Suzan yang ditanya demikian kebingungan, “Nggak, saya memang di kamar ini” jawab blio. Si wanita sontak kaget bukan kepalang. Akhirnya singkat cerita, blio pun pindah kamar. Padahal senang-senang saja tadinya. Anugerah baginya, musibah bagi sang wanita. Hehehe.

Keempat, bikin kaget jamaah pengajian. Seiring waktu, dengan bekal ilmu agama yang dipelajarinya dari para ustaz, si Suzan pun mulai dipercaya mengisi beberapa ceramah baik di bulan Ramadan maupun hari-hari besar Islam. Nah, pas ceramah di tempat baru, dia sempat menunggu reaksi jamaah sebelum ke panggung. Benar saja, saat dipanggil namanya oleh MC, “Kepada Al Mukarrom Ustaz Suzan, kami persilakan, tafadhdhol.” Mata para jamaah semua mengarah kepadanya. “Lho? Laki ternyata,” lamat-lamat suara jamaah berujar.

Dari pengalaman mengenaskan tersebut, si Suzan bertekad jika anak-anaknya lahir akan ia beri nama yang tidak abu-abu antara pria dan wanita. Blio menamai ketiga anaknya Habib, Tsurayya, dan Tsaqib. Mantul, kan? Siapakah pria bernama Suzan tersebut? Blio adalah orang yang tulisannya sedang Bro Sis baca ini~

BACA JUGA Repotnya Orang yang Punya Nama Lengkap Panjang dan Susah Dilafalkan dan tulisan Suzan Lesmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Februari 2021 oleh

Tags: gendernama
Suzan Lesmana

Suzan Lesmana

Seorang MC yang suka menulis sejak pandemi

ArtikelTerkait

Jadi Perempuan Sulit? Maaf, Jadi Pria Juga Ada Kalanya Sulit, Nona terminal mojok.co

Perempuan dan Laki-laki Bisa Memilih untuk Tidak Tunduk dengan Patriarki

5 Oktober 2020
Badai Katrina sampai Daniel: Alasan Badai Menggunakan Nama Orang

Badai Katrina sampai Daniel: Alasan Badai Menggunakan Nama Orang

16 September 2023
Pekerjaan Rumah Tangga Mengubah Pandangan Saya terhadap Perempuan terminal mojok.co

Lelaki Kerja Domestik Asal-asalan Dipuji, Perempuan Kerja Domestik Tiap Hari Dikritik Terus

15 Mei 2020
lagu iwan fals yang bisa saja dikritik feminisme mata indah bola pingpong pesawat tempur maaf cintaku lirik mojok.co

3 Lagu Iwan Fals yang Kalau Diciptakan Sekarang, Pasti Rame kayak Tilik

31 Agustus 2020
ada apa dengan cinta film indonesia 2000an maskulinitas gender nicholas saputra foto mojok, istri nicholas saputra

3 Film Indonesia Tahun 2000-an yang Menggugat Maskulinitas ala Generasi Baby Boomer

29 April 2020
sunda majapahit gajah mada penaklukan mojok

5 Nama Orang Sunda yang Awet Muda

12 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.