Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Profesi Guru Memang Tak Bikin Kaya, tapi Profesi Lain Juga Tidak

Febriany oleh Febriany
6 Januari 2021
A A
Profesi Guru Memang Tak Bikin Kaya, tapi Profesi Lain Juga Tidak Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Pertengahan 2021 nanti, profesi sebagai guru di sekolah dasar yang berada di pinggiran Kota Bandar Lampung genap 8 tahun saya lakoni. Sekolahnya cukup bagus––bahkan sangat bagus. Saya tidak bisa menyebutkan mereknya, yang pasti saya bahagia mengajar di sana.

Biaya SPP siswa paling mahal Rp 140 ribu, sangat murah jika dibandingkan dengan fasilitas yang ada seperti AC, Wi-Fi, bangku merk Chitose yang notabene hanya ada di sekolah-sekolah elit yang SPP bulanannya di atas Rp 600 ribu bahkan lebih, komputer terbaru, dan ruangan yang cozy.

Membaca beberapa fasilitas di sekolah yang saya tuliskan di atas, mungkin memunculkan banyak sekali dugaan-dugaan seperti pemiliknya mungkin pergi ke Gunung Kawi, bersemedi, atau sering menang judi. Semuanya tidak benar. Pemiliknya hanyalah seorang manusia yang punya hati dan berusaha untuk berhati.

Suatu kali, seorang rekan yang sama-sama menempuh Pascasarjana dengan sang pemilik datang ke sekolah dan melihat-lihat, kemudian menyerang dengan sebuah kalimat, “Secara ekonomi sekolah lo ini nggak punya masa depan. Lokasinya nggak di pinggir jalan, terlalu masuk ke dalam juga.”

Kemudian, pertanyaan itu dijawab, “Lilin nggak akan berguna di tempat yang terang.”

Di sekolah tempat saya mengajar, lokasinya dekat dengan lokalisasi, pantai, dan juga pelabuhan. Karena itu, tidak jarang jika murid saya tidak pernah melihat bapak kandungnya atau berganti bapak angkat dua hingga tiga kali selama mereka duduk di bangku sekolah dasar. Ada juga siswa yang berwajah bule, tapi tidak paham bahasa asing, bahkan berkata kalau bapaknya ketinggalan di seberang.

Tujuan awal sekolah ini dibentuk bukanlah untuk mencetak uang sebanyak-banyaknya, bukan pula menggaet murid hingga mencapai ratusan. Tidak pernah demikian. “Murid yang jumlahnya kebanyakan tidak bisa dikenal secara maksimal,” begitu kata pemiliknya. Tujuan awal sekolah ini dibentuk adalah menjadi lilin kecil di lingkungan sekitar.

Sejak kecil, saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang guru. Membayangkannya pun tidak pernah. Di dalam benak saya, profesi guru adalah menyebalkan. Guru adalah orang yang suka mengatur, suka menggurui, suka sok benar, dan suka merasa paling pintar.

Baca Juga:

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Guru Adalah Profesi yang dari Dulu Nyatanya Tidak Pernah Mulia karena Sejak Dulu Hanya Memberi Luka

Namun, saya merasakan suasana berbeda saat mengajar di sekolah ini. Saya bisa mengajar dengan bebas, tanpa tekanan seperti guru-guru di sekolah lain yang harus memakai topeng, dan berpura-pura halus pun menjilat orang tua murid––sesuatu yang sejak dulu saya benci. Bagi seorang guru, kebebasan adalah hal tak ternilai. Tidak semua sekolah memberikan privilese ini. Kebebasan inilah yang membuat saya kerasan dan bertahan sampai sekarang. Waktu berjalan begitu cepat, 7 tahun 8 bulan bukanlah waktu yang singkat.

Namanya juga tinggal di Indonesia. Setiap bahagia yang kita pilih, pasti selalu ada masalah yang bersinggungan. “Jadi guru pasti miskin sampai mati, apalagi kalau bukan PNS!” begitu kira-kira kata warga +62 yang budiman.

Pertanyaannya, apakah mereka yang bekerja sebagai karyawan di perusahaan bonafide sudah kaya raya? Apakah mereka yang bekerja di bank swasta sudah bisa membeli rumah dengan tunai? Buktinya mana? Nyatanya, yang paling banyak terlilit utang pinjaman online bukanlah guru yang sering mendapat stereotip menyedihkan.

Saya bangga tidak punya cicilan hanya demi sebuah pengakuan. Begitulah kira-kira hal yang paling saya banggakan hingga saat ini. “Memangnya profesi guru gajinya berapa, sih?” sudah puluhan orang bertanya kepada saya mengenai periuk ini. Jawabannya, cukuplah untuk biaya hidup saya dan selalu sisa di akhir bulan.

Sekarang ini serba susah. Orang yang berpendidikan S2 saja susah cari kerja. Apalagi mereka yang tidak mau mulai dari bawah.

“Yang menentukan keberhasilan hidup seseorang bukanlah pekerjaan pertamanya, melainkan pekerjaan terakhir,” kata Prof. Rando Kim dalam bukunya yang berjudul Time of Your Life.

Jack Ma, pebisnis kaya raya dari Tiongkok, pernah jadi guru dan setelah pensiun cita-citanya adalah ingin kembali jadi guru.

Di mata saya saat ini, guru adalah pengayom yang dibutuhkan. “Guru yang terkekang tidak mampu menciptakan siswa yang cemerlang,” begitu kata saya.

Selalu banyak jalan yang diberikan Pencipta. Keberhasilan dan keberuntungan bisa diperoleh siapa saja, tanpa memandang profesi atau latar belakang, dan tidak bisa disekat-sekat. Tidak ada yang tahu bagaimana saya atau orang lain sepuluh tahun ke depan. Atta Gluduk saja bisa kaya dengan konten murahan, apalagi kita yang bekerja keras dan penuh harapan, pasti akan diberi jalan.

Menjadi guru seolah membuat saya tidak pernah tua. Selalu ada hal baru yang saya pelajari di balik mata-mata indah yang bisa tertawa dan bahagia karena hal sederhana. Melihat mata mereka, saya bisa melihat dunia.

BACA JUGA Guru Mengecek Pembalut Murid yang Izin Haid Tak Bisa Dibenarkan!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Januari 2021 oleh

Tags: Kayaprofesi guru
Febriany

Febriany

Pernah ingin jadi agen rahasia

ArtikelTerkait

Guru SD Cuma Manusia Biasa tapi Dituntut Serba Bisa. Jangan Menaruh Ekspektasi Berlebihan pada Kami

Kalau Mau Cari Uang Jangan Jadi Guru, Terus Mereka Mau Makan Apa? Tenaga Dalam?

7 September 2025
radio mabuk kendaraan mojok.co

Mabuk Kendaraan: Sebuah Pertanda Seseorang Tidak Berbakat Jadi Orang Kaya

10 Agustus 2020
Paman Gober, Penjahat Kota Bebek yang Sesungguhnya terminal mojok.co

Paman Gober, Penjahat Kota Bebek yang Sesungguhnya

31 Januari 2022
Alasan Anak Petani Tidak Bercita-cita Menjadi Petani terminal mojok.co

Alasan Petani di Desa Saya Tak Kunjung Kaya

3 Oktober 2020
4 Alasan PNS Enggan Mengambil Tugas Belajar Terminal Mojok

PNS Masih Bisa Berbisnis, tapi Pebisnis Belum Tentu Bisa Jadi PNS, Rumus dari Mana?

9 April 2023
Nggak kayak Karyawan SCBD, 5 Alasan PNS Nggak Perlu Bikin Video Flexing Kantor Terminal Mojok.co

PNS Kaya Nggak Melulu karena Korupsi, Ini 5 Alasan PNS Bisa Kaya

26 November 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.