Sederhana saja, sinetron di Indonesia yang sukses adalah sinetron yang mampu bertahan lama. Preman Pensiun mungkin salah satunya. Telah masuk ke musim ketujuh, Preman Pensiun berhasil bertahan di industri sinetron Indonesia. Genre drama yang dibalut dengan aksi serta komedi racikan Aris Nugraha tersebut nampaknya berhasil menarik perhatian masyarakat Indonesia yang mencintai sinetron televisi. Dan saya yakin, dengan pengembangan cerita, Preman Pensiun akan jadi Peaky Blinders versi Indonesia. Lho kok?
Keberhasilan Preman Pensiun tersebut tampaknya membuat tim produksi terjebak di zona nyaman. Setidaknya hal itulah yang saya rasakan. Padahal potensi yang dimiliki sinetron tersebut sangat besar, bahkan saya bisa bilang mampu setara dengan seri Peaky Blinders. Jebakan zona nyaman tersebut setidaknya terlihat dalam alur cerita yang berputar di situ-situ saja dan terkesan tidak mau mencoba hal yang jauh lebih besar. Semua terjebak di terminal, parkiran, dan bisnis kecimpring milik Kang Mus yang dibantu pengelolaanya oleh anak buahnya.
Kalau nggak, ya nyeritain Saep. Hadeh.
Menurut saya pengembangan cerita yang lebih berani akan mampu mengembangkan potensi Preman Pensiun. Oleh karena itu, upaya untuk keluar dari lingkup sinetron bisa menjadi langkah utama agar pengembangan cerita dari Preman Pensiun bisa melesat dan meningkatkan kualitasnya. Berubah menjadi seri Netflix atau platform lainnya mungkin bisa jadi alternatif. Apalagi Netflix juga telah menyiarkan film Preman Pensiun The Movie di platformnya, bisa lah nego pendanaan seri.
Sekarang mari kita bahas tentang bagaimana cerita Preman Pensiun bisa dikembangkan. Pengembangan itu bisa dimulai dengan mengembangkan karakter Kang Mus yang jadi ambisius. Bayangkan saja, setelah sukses usaha kecimpring, Kang Mus ingin membuka usaha di berbagai bidang dan membuka sebuah holding company yang besar. Tentu dalam perjalanan ke sana akan bisa dibumbui konflik antarpengusaha yang juga memiliki preman-premannya.
Jawa Barat sebagai provinsi dengan kasus korupsi terbanyak di Indonesia menurut KPK bisa menjadi bahan pemulus cerita. Dalam perjalanan Kang Mus untuk semakin berkuasa sangat bisa dibenturkan dengan pejabat-pejabat korup yang ingin menjegalnya. Tentu saja, Muslihat tidak akan diam saja. Sebagai usaha untuk melawan pejabat korup itu, Kang Mus bisa melakukan intrik politik dengan memperluas kerja samanya dengan ormas dan pejabat politik yang juga memiliki kepentingan tertentu.
Hingga pada akhirnya mungkin saja Kang Mus bisa melenggang menjadi milyuner dan menjabat sebagai DPR atau Gubernur Jawa Barat. Potensi Preman Pensiun begitu besar dan saya yakin banyak orang menanti perkembangannya.
Baca halaman selanjutnya
Peaky Blinders versi Indonesia