Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

Preman Pensiun Episode 31, Musim 1: Kang Bahar Wariskan Bisnisnya kepada Kang Mus

Tazkia Royyan Hikmatiar oleh Tazkia Royyan Hikmatiar
23 Juni 2020
A A
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19

Share on FacebookShare on Twitter

Adegan pertama Preman Pensiun episode 31 dibuka dengan pertemuan Adit dan Uyan. Saya selalu kesel sebenarnya lihat mereka berdua, soalnya lebay (lemes, bray) gitu karakternya, apalagi si Uyan, ngomongnya pelan pula. Ceritanya Adit datang ke Uyan untuk curhat tentang hubungannya dengan Kinanti yang mulai merenggang karena orang tuanya tidak setuju punya besan preman.

Saat Adit mengatakan kata “preman”, scene langsung beralih ke rumah Kang Bahar, di sana sudah ada Kang Mus yang seperti biasa duduk menunggu. Saya selalu senang dengan cara film ini menyambungkan adegan per adegan, nyambung tapi kadang beda konteks. Kang Mus melaporkan perkembangan bisnis yang belakangan sudah sering ditinggalkan Kang Bahar, tapi Kang Bahar menampik membahas perihal bisnis. Ia sudah tegas memutuskan pensiun.

Kang Mus masih bersikeras merayu Kang Bahar untuk tidak pensiun, kalaupun Kang Bahar pensiun, Kang Mus lebih memilih membubarkan saja bisnis mereka. Kang Mus memutuskan itu karena ia merasa tidak ada satu orang pun yang cocok untuk menggantikan posisi Kang Bahar, termasuk dirinya. Lalu Kang Bahar ceramah panjang lebar, obrolan paling lama antara Kang Bahar dengan Kang Mus sepanjang musim ini. Kang Bahar mengatakan bahwa bisnis mereka tidak bisa ditinggalkan begitu saja karena itu akan menimbulkan perpecahan, akan terjadi perebutan kekuasaan, akan ada perang.

Untuk itulah, Kang Bahar akhirnya mengatakan pada Kang Mus, “Kamu adalah satu-satunya orang yang Akang percaya, Mus.”

Setelah itu adegan kembali ke obrolan Adit dan Uyan, menyikapi permasalah Adit, Uyan hanya bilang, “Menyerah aja, lupain Kinanti.” Adit heran, mengapa Uyan tidak memberi dukungan untuknya? Uyan sekali lagi menjawab sambil berlalu, “Karena kamu lemah.” Setelah Uyan pergi, Adit mengejarnya dan memegang lengannya.

“Apa maksud kamu bilang aku lemah?” tanya Adit.

Uyan menjawab, “Karena kamu sedih, bingung. Kalau kamu nggak sedih, nggak bingung, aku bakal bilang, ‘maju terus, walau berat resikonya.’”

Adegan kemudian beralih ke Kang Mus yang sedang ngobrol dengan Komar. Kang Mus menceritakan perihal Kang Bahar yang mau pensiun, tapi mengatakan pada Komar bahwa ia harus merahasiakan ini. Tapi, menyebalkannya Komar, saat Kang Mus berbicara serius, ia malah nanya, “Akang lagi ngomong serius?” sontak saja Kang Mus marah dan menggebrak meja sampai gelas di atasnya loncat. Lucu sekali melihat gelagat Komar waktu adegan ini, ngakak.

Baca Juga:

Terminal Ledeng Bandung: Terminal Multifungsi di Pinggiran Kota Bandung yang Bukan Sekadar Tempat Ngetem Angkot

Mawar Preman Pensiun, Tukang Parkir Terbaik dan Teramah di Indonesia, Wajib Jadi Contoh!

Setelah Komar bisa serius, Kang Mus minta pendapat Komar soal dirinya menggantikan Kang Bahar. Komar menyatakan setuju, sebab menurutnya nggak mungkin kalau dirinya yang menggantikan Kang Bahar, ya iyalah! Satu-satunya yang tidak akan setuju kalau Kang Mus menggantikan Kang Bahar, menurut Komar adalah Jamal. Komar juga menambahkan bahwa Jamal harus disingkirkan. Saat itu juga, gawai Kang Mus berbunyi, ada telepon dari Dikdik yang melaporkan bahwa Jamal memerintahkannya untuk meneror warga yang nggak mau menjual tanah sama rumahnya untuk dijadikan apartemen.

Kang Mus senang mendengar kabar itu, sebab ia jadi dapat alasan yang jelas untuk menendang Jamal dari bisnisnya. Adegan langsung beralih ke Murat dan Pipit yang mendatangi salah satu warga yang nggak mau menjual tanahnya, mengancam dan menggusurnya ke rumah kosong untuk diinterogasi Dikdik.

Di tengah adegan menegangkan itu, ada adegan konyol tukang buah dan seorang ibu. Ibu pembeli itu tanya harga jeruk sekilo, penjualnya jawab 12 ribu, setelah itu seolah tanpa dosa si ibu tawar harganya jadi 2 ribu. Penjualnya tentu nggak setuju, diminta naikkan lagi tawarannya, eh si ibu naikkan tawarannya cuma jadi Rp2.500. Belum cukup sampai di situ, ibu itu juga minta tester satu jeruk, sudah nyoba, ia minta nyoba satu jeruk lagi biar yakin, setelah yakin manis, ia tawar lagi harga ke semula, si penjual menolak, lantas dengan tanpa dosa si ibu nggak jadi beli setelah coba dua jeruk manis itu, hahaha.

Adegan beralih lagi ke Adit yang menelepon Rosita alias Resty. Ia bilang ke Resty bahwa ia nggak jadi beli rumah. Resty kemudian lapor Kang Mus menyatakan hubungan Kinanti dan Adit bermasalah. Kang Mus kemudian telepon Amin, menanyakan kondisi Kinanti. Amin menjawab bahwa Kinanti terlihat galau. Kang Mus langsung telepon lagi Resty, minta alamat Adit.

Saat Adit keluar dari kantornya, Kang Mus datang dari belakang dan menjambak rambut Adit, memperingatkannya untuk tidak menyakiti dan membuat sedih anak Kang Bahar.

Adegan beralih mempertontonkan Jalan Asia_Afrika, di sana ada Jupri yang menghampiri Ujang, ia minta gabung Jamal setelah sebelumnya dihajar Komar.

Setelah diancam Kang Mus, Adit melapor kepada Kinanti bahwa ia diancam Kang Mus. Setelah itu, Kinanti menelepon Kang Mus dan memintanya untuk bertemu.

Adegan kembali memperlihatkan kejadian lain, di sana sudah ada korban teror Murat dan Pipit yang dikunjungi Agus tukang buku di Palasari. Setelah Agus melaporkan kejadian teror itu ke Wali Kota Bandung, akhirnya pihak Wali Kota merespons dan meminta mereka menghadap ke Balai Kota.

Menuju akhir Preman Pensiun episode 31. Setelah ke rumah sakit karena ditabrak Dikdik, Junaedi masih pincang dan minta bantuan Ubed untuk memberinya uang untuk membayar biaya rumah sakit. Junaedi meminta Ubed untuk kembali nyopet dan membantunya demi solidaritas. Riil banget kan ya? Kita selalu dipaksa oleh teman untuk melakukan segala cara hanya demi kata “solidaritas”, padahal itu omong kosong. Akhirnya mau tak mau Ubed berniat untuk nyopet juga.

Adegan yang dinanti pun akhirnya ditampilkan juga. Kinanti menghampiri Kang Mus, dengan muka congkaknya ia meminta Kang Mus untuk tidak ikut campur urusannya dengan Adit. Kang Mus nggak terima disangka ikut campur, ia tambah menimpal dan justru menuduh Kinanti yang ikut campur urusannya. Kinanti bingung, ia ikut campur urusan Kang Mus? “Menjalankan tugas yang dikasih Papih kamu,” jawab Kang Mus sambil berlalu.

Saya kira adegan dalam episode ini cuma akan sampai di situ, tapi ternyata tidak. Adegan berganti ke angkot yang di dalamnya ada Ubed, ia sudah kembali nyopet untuk membantu Junaedi. Ia berhasil nyopet, tapi setelah turun dari angkot, ternyata ada Komar yang secara kebetulan ada di sana sedang nunggu angkot lain. Komar kenal Ubed, lalu Ubed lari, tapi Komar lebih cepat, hingga akhirnya Ubed ditangkap. Komar cuma minta Ubed balikin hasil curiannya, setelah itu Ubed lari.

Komar kemudian lihat KTP yang ada di dalamnya, melihat KTP itu Komar kemudian senyum-senyum sendiri. Kenapa? Untuk menjawab itu, silakan baca sinopsis episode berikutnya. Hehehe.

Baca sinopsis semua episode Preman Pensiun musim 1 di sini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Januari 2022 oleh

Tags: preman pensiunPreman Pensiun Musim 1review sinetron
Tazkia Royyan Hikmatiar

Tazkia Royyan Hikmatiar

Lahir sebagai anak kelima dari enam bersaudara, alhamdulilah lahirnya di bidan bukan sama orang pintar daerah Bandung. Setelah tahu bahwa kata ternyata bisa membuat dia bahagia, akhirnya saya memutuskan untuk mendalami sastra di salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Sempat mengikuti banyak komunitas kepenulisan, namun sekarang lebih fokus bekerja untuk keabadian di Pers Mahasiswa Poros UAD. Saya bisa dihubungi lewat WA di 088216427712

ArtikelTerkait

si doel anak sekolahan episode 31 musim 3 mandra bicara serius dengan munaroh dialog mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 31, Musim 3: Mandra Bicara Soal Prinsip di Depan Munaroh

9 Agustus 2020
4 Definisi Pemimpin Menyebalkan yang Menimbulkan Demotivasi Kerja Bawahan terminal mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 47, Musim 3: Doel Diterima Kerja di Trackindo, tapi…

5 September 2020
nussa dan rara, Alasan Serial Animasi Nussa Nggak Cocok untuk Tayangan Anak-anak di Televisi Wajah Baru Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4 Preman Pensiun 4: Sinetron Penuh Edukasi untuk Insan Pertelevisian Indonesia Rekomendasi Sinetron untuk Hibur Anies Baswedan Atas Ditundanya Formula E

Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4

26 Mei 2020
si doel anak sekolahan episode 27 musim 3 si doel anak sekolahan episode 13 zaenab bicara berdua dengan doel mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 27, Musim 3: Sekarang Kita Tahu Anggapan Doel ke Sarah dan Zaenab

4 Agustus 2020
sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 4, Musim 1: Komar Bikin Ulah Lagi

7 Juni 2020
Dear Aris Nugraha, Jangan Sampai Preman Pensiun Jadi Kayak Ikatan Cinta

Dear Aris Nugraha, Jangan Sampai Preman Pensiun Jadi Kayak Ikatan Cinta

19 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.