Menilai Kehebatan Preman dari Tato di Tubuhnya

Menilai Kehebatan Preman dari Tato di Tubuhnya

Menilai Kehebatan Preman dari Tato di Tubuhnya (Unsplash.com)

Tato selalu dekat dengan kehidupan preman, dan kenyataannya memang kebanyakan preman memiliki tato di tubuhnya. Namun, Anda juga harus tahu bahwa tato di tubuh seorang preman belum tentu sesuai dengan mentalnya. Bisa jadi tato di tubuhnya berbentuk singa yang sedang mengaum, tapi mentalnya malah kayak anak kucing yang baru lahir.

Kali ini saya ingin menilai tato yang dimiliki seorang preman untuk melihat seberapa hebat dia. Sederhananya, bisakah tato menjadi tolok ukur kita untuk menilai tingkat kepremanan seseorang?

#1 Dominan di sekujur tubuh

Menurut ayah saya, tato yang dominan di sekujur tubuh seorang preman memang terlihat menakutkan. Namun, benarkah lukisan pada tubuh itu menunjukkan kalau dia benar-benar menakutkan? Jawabannya tentu nggak.

Jadi begini, ayah saya bercerita kalau dia punya banyak kenalan preman yang tatonya dominan di tubuh. Tapi, mereka ini bukan preman besar alias preman kecil yang beraninya di kampung sendiri.

Lho, kenapa bisa begitu? Rupanya tato banyak di sekujur tubuh mereka digunakan untuk mengintimidasi calon korban, sekaligus menutupi mental mereka yang nyatanya nggak sehebat gambar di tubuh mereka itu. Coba deh perhatikan, para preman yang tatonya dominan di sekujur tubuh biasanya beroperasi di tempat yang relatif sepi, atau bahkan di lorong rumahnya sendiri.

#2 Tatonya satu tapi menonjol

Preman yang tatonya satu tapi menonjol sebenarnya hampir mirip dengan yang kita bahas pada poin pertama. Bisa dikatakan kalau mereka ini segerombolan. Nah, sebetulnya orang-orang dengan tato kayak gini menakutkan juga, tapi jangan buru-buru takut padanya karena bisa jadi dia bukan preman beneran melainkan baru jadi calon preman.

Di pasar tempat saya berjualan daging sapi lumayan banyak orang-orang yang seperti ini. Mereka sengaja menunjukkan lengannya yang ada tatonya untuk menakut-nakuti siapa pun di area pasar. Sebenarnya saya tahu mereka cuma sok-sokan biar dianggap preman, padahal mah mereka bukan preman sama sekali!

#3 Kecil kayak nggak punya tato

Banyak preman di Palembang—yang kekuasaannya relatif luas—punya tato yang kecil sekali di bagian tubuhnya. Biasanya letaknya ada di punggung tangan, di leher, di dada, dan area-area lainnya yang kalau nggak kita perhatikan saksama ya kayak nggak ada aja.

Salah satu contohnya adalah Om Lekat. Beliau adalah salah seorang teman ayah saya yang cukup berkuasa di Plaju, Palembang. Nyatanya, beliau cuma punya tato seperti gambar bintang di punggung tangannya. Ukurannya pun lumayan kecil, cuma sebesar koin 500-an, lho. Tapi jangan salah, daerah kekuasaannya banyak.

Satu hal yang perlu Anda ingat, preman dengan tato seperti inilah yang seharusnya diwaspadai. Mereka nggak akan mengintimidasi Anda lewat tatonya yang banyak atau menonjol, melainkan dari tusukan sajamnya yang bikin nyawa Anda langsung terbang ke dunia lain.

#4 Nggak punya tato sama sekali

Faktanya, beberapa preman ngetop di Palembang justru nggak memiliki tato di tubuh mereka, lho. Sebut saja almarhum Om Kunok yang dulu berkuasa di seluruh penjuru Boom Baru Palembang (dari pelabuhan hingga ke jalan-jalannya).

Selain Om Kunok, ada juga Yai Adam. Wah, beliau ini benar-benar nggak punya tato di tubuhnya, tapi semua orang tahu kalau almarhum dulunya paling berkuasa di Pasar 16 Ilir Palembang. Fyi, Pasar 16 Ilir Palembang adalah pasar paling sibuk se-Sumatra Selatan.

Preman terakhir yang saya tahu nggak punya tato di tubuhnya adalah Om Hendrik. Beliau merupakan kepala preman di Terminal KM 12 Banyuasin Palembang. Meski nggak punya gambar apa pun di tubuhnya, pukulan beliau terkenal sangat mematikan, lho.

Jadi bisa disimpulkan bahwa tato bukanlah ukuran mutlak untuk menilai kepremanan seseorang. Malah orang-orang yang nggak punya gambar apa pun di tubuhnya jauh lebih preman dan menyeramkan dibanding mereka yang merajah tubuhnya. 

Penulis: Muhammad Ridho
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tato Bukan Ukuran Seseorang Jahat atau Tidak.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version