Pracima Tuin Solo tidak cocok untuk semua orang, lebih baik pikir ulang kalau mau kulineran di sana.
Solo memiliki banyak tempat wisata yang memikat. Keberagaman destinasi wisata menjadi salah satu daya tariknya. Kalian ingin wisata religi? Ada Masjid Agung Solo dan Masjid Zayed. Kalian ingin wisata sejarah dan budaya? Ada Keraton Surakarta dan Mangkunegaran. Kulineran di Solo pun tidak kalah seru, ada begitu banyak pilihan kuliner di Solo yang menggoyng lidah.
Salah satu tempat wisata kuliner yang populer di Solo beberapa waktu terakhir adalah Taman Pracima Tuin. Sejak selesai direvitalisasi pada 2023, taman yang berada di kawasan Pura Mangkunegaran Solo itu memiliki restoran mewah bernama Pracimasana yang dibuka untuk umum. Di sana pengunjung bisa merasakan pengalaman fine dining ala bangsawan.
Konsep yang diangkat Pracima Tuin memang menarik. Tidak heran, ketika pertama kali dibuka, begitu sulit mengantongi reservasi ke tempat ini. Bahkan, minat yang begitu besar masih bertahan hingga sekarang, khususnya di akhir pekan. Tidak hanya orang Solo yang tertarik, orang dari luar kota pun rela jauh-jauh datang demi pengalaman kuliner unik itu.
Sebagai salah satu orang Solo, saya jelas tidak mau melewatkan destinasi kuliner yang sempat viral ini. Saya berkunjung ketika awal-awal resto Praciman Tuin dibuka dan beberapa bulan lalu. Kedua kunjungan itu saya lakukan bersama keluarga. Setelah kunjungan itu, rasa-rasanya saya tidak akan mampir ke tempat ini, apalagi kalau hanya sendiri. Selain harga makanan yang menguras kantong, ada banyak alasan lain yang membuat saya malas pergi ke sana. Sekali lagi, ini menurut pendapat saya pribadi ya.
Daftar Isi
#1 Ada dresscode yang mesti dipatuhi
Kalian tidak boleh asal bertandang ke Pracima Tuin. Ada aturan pakaian yang mesti dipatuhi. Beberapa aturan yang saya ingat, pengunjung harus mengenakan kemeja atau kaus berkerah. Selain itu, kalian tidak boleh mengenakan celana atau rok yang terlalu pendek. Untuk alas kaki, pengunjung harus menggunakan alas kaki yang tertutup.
Apabila pengunjung memutuskan mengenakan pakaian batik, pengunjung dilarang menggunakan motif parang atau lereng. Alasannya, motif itu hanya boleh dikenakan oleh sunan atau adipati di Solo. Restoran Pracimasana dan Taman Pracima Tuin masih berada di lingkungan Pura Mangkunegaran Solo. Itu mengapa cara berpakaian mesti sopan demi menghargai adat istiadat yang sudah bertahun-tahun dijaga. Hanya saja, bagi orang-orang seperti saya yang ke mana-mana lebih sering menggunakan celana pendek dan sandal, aturan itu terasa kurang nyaman.
#2 Pracima Tuin perlu reservasi terlebih dahulu
Pengunjung yang hendak mengunjungi Pracima Tuin diwajibkan untuk reservasi melalui link atau kontak yang tersedia. Di saat itulah pengunjung bisa memilih waktu kunjungan dan menu yang dipesan. Sebenarnya, pengunjung bisa langsung masuk ke lokasi selama slot masih tersedia. Hanya saja, ketersediaan kuota di Pracima Tuin sangatlah jarang, apalagi di akhir pekan.
Seperti restoran pada umumnya, peraturan waktu di Pracima Tuin cukup ketat. Pengelola berhak untuk membatalkan reservasi kalau pengunjung telat. Tidak hanya itu, pengunjung diberi waktu maksimal 90 menit untuk menikmati hidangan dan Taman Pracima Tuin. Itu mengapa tempat ini tidak cocok untuk mereka yang suka makan dengan santai sambil ngobrol.
#3 Makanan enak, tapi harganya mahal dan porsi sedikit
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, restoran Pracimasana di Taman Pracima Tuin kebanyakan menawarkan makanan-makanan khas Solo. Soal rasa tidak perlu ditanya lagi, enak. Penyajiannya juga berkelas. Pengunjung benar-benar diperlakukan bak bangsawan ketika mampir ke tempat ini.
Hanya saja, porsi makanan di sana terlalu sedikit, apalagi kalau dibandingkan dengan harganya yang selangit. Salah satu yang saya ingat, saya pernah memesan satu porsi bakwan seharga Rp35.000. Tebak berapa isinya? Hanya 4 bakwan saja. Tidak hanya makanan, minuman juga disajikan dalam gelas yang menurut ukuran saya cukup kecil.
Saya akui, kunjungan ke Pracima Tuin benar-benar memberikan pengalaman kuliner yang berkesan. Ya, kapan lagi bisa makan khas Solo dengan pemandangan seindah itu. Benar-benar bak bangsawan. Hanya saja, saya akan tetap pikir-pikir ulang kalau diajak ke sana lagi. Apalagi kalau tidak bersama keluarga, bisa jadi kantong mahasiswa Solo seperti saya ini bisa jebol.
Akan tetapi, kalau kalian benar-benar penikmat kuliner atau sedang berwisata ke Solo, tempat ini sangat saya rekomendasikan. Apalagi, di sekitar sana banyak tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi setelah kalian mencicipi makanan di Pracima Tuin.
Penulis: Rakryan Arkan Nandiwardhana
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Alasan Orang Jogja Malas Kulineran di Kopi Klotok
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.