Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Nasib Jadi Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Pecahan ITS yang Nggak Populer di Kalangan Masyarakat

Bella Yuninda Putri oleh Bella Yuninda Putri
14 April 2024
A A
Nasib Jadi Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Pecahan ITS yang Nggak Populer di Kalangan Masyarakat

Nasib Jadi Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Politeknik Pecahan ITS yang Nggak Populer di Kalangan Masyarakat (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) awalnya merupakan bagian dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang kemudian jadi institusi mandiri sejak tahun 2014.

Surabaya merupakan salah satu kota besar di Indoensia yang tak hanya populer karena sejarah dan wisatanya, tapi juga karena merupakan tuan rumah 2 PTN terbaik di tanah air. Ada dua PTN terbaik di sini, yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Airlangga (UNAIR). Bagi saya, Kota Pahlawan unik karena punya dua PTN unggulan untuk saintek dan soshum sekaligus yang mana nggak semua kota bisa seperti ini.

Ngomong-ngomong soal kampus di Surabaya, saya akui UNAIR memang sering kali jadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat maupun media. Padahal kalau kita mengulik lebih dalam, kampus ITS juga punya hal-hal unik yang kerap kali jadi perbincangan, salah satunya soal politeknik. FYI, ITS ini bersebelahan dengan 2 politeknik, yaitu Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS).

Meski bukan bagian dari ITS, kedua politeknik ini tetap menjalin kerja sama dalam hal akademik dan kegiatan mahasiswa. Sayangnya, kedua politeknik ini nggak seberapa terkenal di kalangan warga Surabaya. Eh, tapi kalau PENS aman sih soalnya masih tertolong sama peringkatnya sebagai peringkat pertama politeknik terbaik se-Indonesia. Jadi, walaupun nggak terkenal, tinggal suruh cek Google saja, orang-orang bakal langsung ngeh. Lha, kalau PPNS? Sepertinya bakal disangka sebagai kampus swasta teknik, ya.

Nggak ada yang tahu letak kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

Kebetulan saya punya kakak dan teman yang masing-masing merupakan lulusan PENS dan PPNS. Saya kerap mendengar sambatan mereka soal perjuangan menjelaskan posisi kampus mereka kepada khalayak.

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, PENS dan PPNS sebetulnya politeknik yang berdiri sendiri. Akan tetapi karena letaknya bersebelahan dengan ITS dan keduanya menjalin kerja sama juga, orang kerap salah paham. Bahkan kata kakak saya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dulunya merupakan salah satu fakultas di ITS yang akhirnya memisahkan diri.

Nah, saking nggak populernya di mata masyarakat, kalau ditanya kuliah di mana, mahasiswa PPNS bisanya akan menjawab, “Kuliah di Politeknik ITS” atau sekalian menjawah “Kuliah di ITS” biar nggak ribet. Meski sama-sama nggak populer, percayalah kalau PPNS lebih ngenes ketimbang PENS soal lokasi. Sebab, PENS bekerja sama dengan pemerintah Jepang, gedung kampusnya sangat luas, tinggi, modern, dan proper dari ujung ke ujung. Kalau dari jauh kelihatan kalau itu gedung PENS.

Sementara PPNS letaknya di belakang PENS. Jadilah orang-orang nggak ngeh di mana itu Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Sudah namanya nggak familier, lokasinya nowhere pula.

Baca Juga:

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Dikira bukan kampus

Selain urusan lokasi yang bikin bingung, hal nggak enak lainnya yang dirasakan mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya adalah banyak orang yang mengira PPNS bukan kampus. Beneran, Lur, ada banyak cerita lucu tentang ini yang bikin saya nggak habis pikir.

Teman saya pernah cerita pengalamannya. Dulu dia pernah ditanyai tetangganya, “Kuliah di mana sekarang, Mbak?” Dengan percaya diri kalau si ibu tersebut nggak bakal komentar aneh-aneh, teman saya menjawab bahwa dia kuliah di PPNS. Si ibu tetangga menjawab “oh” dan diam agak lama.

Teman saya berasumsi si ibu tahu soal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya. Atau, bisa jadi si ibu malas basa-basi jadi hanya merespons dengan “oh”. Eh, siapa sangka rupanya si ibu tetangga malah melontarkan pertanyaan di luar nurul. “PPNS itu apanya PNS, ya?”

Si ibu nggak salah juga, sih. Sebab setelah saya cek melalui internet, PPNS ternyata punya kepanjangan lain, yakni Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Yah, makanya nggak heran sih kalau mahasiswa PPNS lebih suka menjawab “kuliah di ITS” atau “kuliah di politeknik ITS” daripada harus menjelaskan lebih lanjut.

Lulusannya dikira jadi ABK dan bikin kapal Nabi Nuh

Namanya juga Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, banyak orang awam yang mengira lulusan kampus ini bakalan bekerja sebagai nahkoda atau anak buah kapal alias ABK. Belum lagi gedung kampusnya yang memiliki bentuk geladak kapal membuat orang-orang jadi berpikir bahwa kampus ini merupakan tempat belajar orang-orang yang ingin jadi pelaut.

Padahal Politeknik Perkapalan ini berbeda dengan Politeknik Pelayaran (yang sialnya juga ada di Surabaya). Di PPNS, mahasiswanya dididik untuk tahu cara membuat kapal yang benar, sehingga isinya ya anak-anak dengan latar belakang teknik. Sementara kalau Politeknik Pelayaran ya tentu saja buat orang-orang yang ingin bekerja di bidang pelayaran. Selain itu, karena PPNS fokus pada produksi kapal, nggak jarang orang-orang awam suka nge-jokes kalau PPNS ini tugas akhirnya bakalan bikin kapal Nabi Nuh.

Begitulah nasib mahasiswa PPNS yang kampusnya kurang populer di masyarakat. Meski lokasi kampusnya ketutupan PENS sampai dikira bukan kampus, PPNS ini bagus lho soalnya ada kerja sama juga dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Jangan sampai kalian urung daftar PPNS gara-gara apa yang saya tulis di atas, ya. Hehehe.

Penulis: Bella Yuninda Putri
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 6 PTN yang Namanya Kerap Disalahpahami.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 April 2024 oleh

Tags: ITSpoliteknikPoliteknik Perkapalan Negeri SurabayaPPNSSurabayaUNAIR
Bella Yuninda Putri

Bella Yuninda Putri

Seorang Gen Z. Doyan menulis nonfiksi, fiksi, sampai puisi. Suka membahas topik seputar budaya, bahasa, dan keseharian di masyarakat.

ArtikelTerkait

Banjir Surabaya yang Tak Kunjung Selesai Bikin Warga Surabaya (Makin) Rindu dengan Bu Risma

Banjir di Surabaya yang Tak Kunjung Selesai Bikin Warga Surabaya (Makin) Rindu dengan Bu Risma

19 Februari 2024
Saya Kapok Naik Bus Ekonomi Madura-Surabaya, Armada Bobrok dan Pelayanan Bintang Satu Mojok.co

Saya Kapok Naik Bus Ekonomi Madura-Surabaya, Armada Bobrok dan Pelayanan Bintang Satu

19 Juni 2024
Tiara Uci Mengungkap 5 Penderitaan Tinggal di Surabaya

Tiara Uci Mengungkap 5 Penderitaan yang Dirasakan Selama Tinggal di Surabaya

8 April 2023
Nasi Godog, Kuliner Magelang yang Bikin Orang Surabaya Gagal Paham, tapi Lama-lama Doyan Mojok.co

Nasi Godog, Kuliner Magelang yang Bikin Orang Surabaya Gagal Paham, tapi Lama-lama Doyan

12 Juni 2025
Desa Segaran Kediri, Desa Kecil di Jawa Timur dengan Potensi Besar (Unsplash)

Desa Segaran Kediri, Desa Kecil di Jawa Timur dengan Potensi Besar

25 Februari 2024
Sate Karak, Kuliner Klasik Surabaya yang Sudah Jarang Diingat Terminal Mojok.co

Sate Karak, Kuliner Klasik Surabaya yang Sudah Jarang Diingat

7 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.