Daftar Isi
Pengalaman melintas di polisi tidur Karangmalang
Saya sudah mengalami kejadian kaget dan telat melakukan pengereman sepeda motor di sini berulang kali. Beruntungnya, saya masih diberikan selamat terhindar dari kecelakaan tunggal.
Pengalaman mencoba wahana polisi tidur ini diperparah dengan minimnya penerangan saat malam hari. Juga polisi tidur yang tetap dibangun saat pemotor harus menghadapi jalan yang berbelok. Asli, saya jadi menanyakan konsep dibuatnya polisi tidur Karangmalang dulu itu apa?
Paling parahnya, saya pernah telat menarik rem hingga botol minum yang ada di dashboard motor saya jatuh. Dari kejadian itu, bisa dibayangkan seberapa kuat guncangannya. Beruntungnya masih jatuh di antara kaki saya, bayangkan kalau menggelinding di jalan, apa nggak tambah bahaya?
Nggak hanya itu, saya sering melihat pengendara lain yang ingin menyalip kendaraan lain, tetapi harus mengerem mendadak karena polisi tidur ini hadir. Padahal, pengendara tersebut sudah ada di tengah ruas jalan. Jujur, ini sangat membahayakan pengendara dari ruas jalan lain karena sebenarnya juga jalan ini terhitung sempit.
Lokasi padat, tetapi polisi tidurnya jauh dari kata layak
Padahal, area Karangmalang ini dekat dengan dua universitas, yakni UGM dan UNY. Karangmalang sejatinya juga bisa menjadi alternatif guna memotong arus macet di area Gejayan. Belum lagi kalau kita menghitung warung makan dan kafe yang dibangun di sepanjang jalannya. Dengan tingkat keramaian seperti ini, masa, sih keamanan pengendaranya nggak diperhatikan?
Saran
Menurut saya, lebih baik polisi tidur yang besarnya hampir setengah tiang gardu PLN itu dimusnahkan saja daripada membahayakan pengendara. Kalau memang harus dibangun polisi tidur, mending yang kecil-kecil saja. Ya, karena itu jauh mengurangi kecepatan berkendara seseorang secara pelan-pelan dan lebih aman pula. Lagi-lagi, jangan menunggu korban baru bertindak.
Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Polisi Tidur: Dibutuhkan Warga, tapi Bikin Jengkel Pengendara
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.