Jika PO Mila Sejahtera yang menjadi penyelamat mahasiswa kawasan Tapal Kuda merupakan perusahaan otobus dari Probolinggo, Banyuwangi tak mau ketinggalan dengan perusahaan otobus lokalnya. Sejak pertengahan tahun 1970-an, PO Minto yang berkantor di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, masih bertahan menjadi ikon transportasi di Banyuwangi hingga kini.
Bahkan dalam industri jasa transportasi yang penuh persaingan, PO Minto berhasil mempertahankan eksistensinya dan tetap menjadi salah satu bus asli Bumi Blambangan yang tetap melayani trayek Banyuwangi-Situbondo sekitar lima dekade terakhir. Keberhasilan tersebut tentunya tak lepas dari dedikasi dan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang. Sehingga pada akhirnya perusahaan otobus ini menjadi penakluk jalur Pantura Situbondo.
Jadi pilihan santri Banyuwangi yang belajar di Situbondo
Sebagai bus legendaris di Banyuwangi, PO Minto telah mencatat sejarah panjang dalam dunia transportasi Bumi Blambangan. Bahkan paman saya masih mengingat betul perjalanan blio dengan bus ini pada tahun 1980-an. Kala itu, bus ini menemani perjalanan blio ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dan menjadi alternatif transportasi umum bagi warga Banyuwangi yang menuju ke arah utara Situbondo.
Meski perusahaan otobus ini mengalami berbagai tantangan dan persaingan yang ketat, berkat keuletan dan kualitas pelayanan yang baik, PO Minto berhasil memenangkan hati penumpang setianya dan tetap mengaspal hingga saat ini. Salah satu alasan mengapa PO Minto tetap menjadi pilihan utama para pelanggan adalah ketersediaan armada yang dimiliki.
Armada bus PO Minto selalu tersedia untuk melayani rute Banyuwangi-Situbondo. Selain itu, para sopir bus ini juga memiliki pengalaman yang lebih dalam menjelajahi jalur Pantura. Maka tak heran kalau para sopir bus ini menguasai rute perjalanan Pantura Situbondo.
Selain itu, yang bikin PO ini amat bisa diandalkan adalah ketepatan waktu sampai yang jos marijos.
Telat nggak masalah, tetap sampai tepat waktu!