Pengendara Plat K Memang Jago Membahayakan Pengendara Lain Lantaran Hobi Banget Mendahului dari Sisi Kiri Jalan

Plat K, Plat Nomor dengan Pengendara Paling Menyebalkan (Unsplash)

Plat K, Plat Nomor dengan Pengendara Paling Menyebalkan (Unsplash)

Muka saya beberapa kali masam, mulut terkunci rapat tiap kali merasakan hal yang tidak wajar ini: didahului dari sisi kiri. Sebagai pengendara yang terbiasa dan hampir selalu berjalan di sisi kiri, saya jadi selalu was-was oleh kebiasaan pengendara plat K ini.

Saya ingin memaki, tapi takut dimaki balik. Padahal saya sudah sedemikian sebal. Apalagi ini jalan tol, kalau mau mendahulu kan bisa dari sisi kanan yang masih sangat lebar. Kok ya tetap ngeyel dan maksa mendahului dari sisi kiri. Saya perhatian betul. Kenapa ya, rata-rata pengendara yang mendahului dari kiri, di bahu jalan yang sempit itu, kebanyakan adalah plat K.

Kalau nggak plat K, biasanya bus-bus trayek ke arah Jawa Timur yang melakukannya. Saya kadang heran, apa ya mereka itu nggak tes waktu bikin SIM. Rasanya udah kayak senam jantung.

Baca halaman selanjutnya: Pengendara dengan plat K yang jago banget mancing emosi.

Kunjungan ke Pati, wilayah plat K, yang memancing emosi

Sederet emosi itu kemudian mereda setelah kemarin saya bertandang ke wilayah Pati. Bersama suami, kami berkunjung ke daerah sarangnya plat K. Tentu saya sudah ancang-ancang hati jiwa dan raga, “Pokoknya, sabar, Pakne kalau disalip dari kiri,” kata saya mirip pemain ketoprak lawasan.

Saya masih ingat betul beberapa tahun lalu saya ke Pati dengan sepeda motor. Jalan memang tidak 100% mulus, tapi saya bisa dengan mulus lewat. Lain dengan motor, mobil tidak bisa selip-selip leluasa. Apalagi setelah dengan mobil saya merasa wilayah Pantura Kudus-Pati itu sempitnya tiada tara.

Belum lagi saya biasa dengan jalur Pantura Demak-Semarang yang 2 arah. Sudah begitu Semarang, Batang, Pekalongan jalannya lebar-lebar. Masuk Pantura Kudus Pati sungguh saya mengelus dada. Selain sempit, tidak ada separator.

Maka, benar-benar suatu “keberuntungan” kalau Anda bisa mendahului dari sisi kanan. Lha wong dari lawan arah isinya truk sama tronton. Masih ada bus yang ngeblong dan benar-benar memancing emosi emosi saya. Gimana nggak emosi, ini urusan nyawa.

Suami saya ikutan emosi

Suami saya berasal dari daerah di sekitar Kudus. Selama di perjalanan, dia berusaha kuat menaati peringatan saya. Namun, pada akhirnya, dia emosi juga. Lama-lama, dia berubah dari pengendara plat H, jadi semi AA, lalu dan K. Sudah, dia jadi emosi dan ikut-ikut mendahului dari kiri karena frustasi susah cari momentum salip kanan.

Lawan arah ada tronton, sudah begitu jalanan padat merayap. Saya jadi heran, kok bisa, para pengendara di Pantura Demak-Semarang jadi lincah menyalip dari kiri. Dari heran, lalu jadi maklum para pengendara plat K jadi jagoan mencari celah dari sisi kiri. Mereka benar-benar haqqul yakin ini yang disalip tidak akan mendadak mepet kiri. Padahal bahu jalan juga beneran nggak lebar-lebar banget. Belum lagi, lubang-lubang dan kadang berair.

Mendahului dari kiri itu berbahaya. Sangat tidak aman bagi yang menyalip maupun semua yang disalip. Tapi ya begitu adanya, pengendara yang ugal-ugalan ini beneran bikin emosi. Yah, semua plat pasti punya pengendara yang menyebalkan. Akhirnya kita sendiri yang kudu hati-hati. Eh, sudah hati-hati, masih juga “jadi korban”.

Penulis: Anisa Fitrianingtyas

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Plat Nomor AB Sudah Layak Masuk Daftar Plat Nomor dengan Kelakuan yang Meresahkan Bersama Plat B, AD, AA, dan K

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version