Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Pesona Mas Aldebaran di Sinetron ‘Ikatan Cinta’ Memang Sulit Terbantahkan, Bund

Yunita Devika Damayanti oleh Yunita Devika Damayanti
29 November 2020
A A
Pesona Mas Aldebaran di Sinetron 'Ikatan Cinta' Memang Sulit Terbantahkan, Bund terminal mojok.co

Pesona Mas Aldebaran di Sinetron 'Ikatan Cinta' Memang Sulit Terbantahkan, Bund terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Dunia entertainment memang tidak ada habisnya menyuguhkan tayangan yang menghibur penonton. Tak terkecuali diproduksinya beragam drama atau sinetron. Tentu yang terbaru adalah ramainya sinetron Ikatan Cinta dengan Mas Aldebaran sebagai pusat semestanya.

Lebih dari satu dekade ke belakang, sebenarnya pesona drama Korea lebih merajai tanah air. Memang bukan tanpa alasan, kualitas dan akting memukau dari para pemerannya tidak perlu diragukan lagi. Bahkan popularitas oppa-oppa seperti Lee Minho, Song Joong Ki, sampai yang paling terbaru Kim Seon Ho masih eksis digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

Di penghujung tahun ini, dunia sinetron Indonesia dihebohkan dengan kemunculan sinetron Ikatan Cinta. Sebuah layar drama karya anak bangsa yang mampu menyedot perhatian publik. Bukan hanya dari kalangan ibu-ibu, sederetan teman kuliah saya pun tak luput terkontaminasi virus baper Mas Aldebaran.

Berbagai akun di snap WA dan Instagram beramai-ramai membagikan perasaan mereka usai menonton drama yang diperankan oleh Arya Saloka dan Amanda Manopo.

Sebenarnya saya bukan tipikal orang yang sering menonton acara televisi, namun melihat antusiasme teman-teman saya yang diakibatkan oleh sinetron produksi MNC Pictures, akhirnya saya penasaran dan mencoba untuk menonton.

Awalnya biasa saja, sampai beberapa episode saya ikuti ternyata memang sebagus itu, persis seperti yang teman-teman saya perbincangkan. Setidaknya ada beberapa hal yang membuat drama ini begitu diidolakan oleh masyarakat Indonesia.

Faktor pertama adalah jalan cerita. Sudah menjadi hak paten hal pertama yang mampu membius penonton adalah jalan cerita. Seperti contohnya drakor yang begitu mendunia dikarenakan jalan ceritanya yang dinilai sangat anti-mainstream dan out of the box. Ditambah berbagai riset yang mereka lakukan demi menunjang keyakinan penonton. Bisa dibayangkan seberapa niatnya mereka melakukan riset ketika memproduksi drama bertemakan dunia kesehatan.

Oke, kembali ke Ikatan Cinta. Konflik-konflik yang disuguhkan dalam sinetron ini sebenarnya tidak terlalu ekstrem, masih seputaran kehidupan sehari-hari dan percintaan ala masyarakat pada umumnya. Kemunculan konfliknya pun masih bisa diterima oleh nalar.

Baca Juga:

Preman Pensiun 9 Sebaik-baiknya Sinetron Ramadan, Bikin Saya Nonton TV Lagi 

5 Alasan yang Membuat Sinetron Indonesia Semakin Membosankan. Produser dan Sutradara Perlu Lebih Kreatif!

Hal yang membedakan dengan sinetron Indonesia pada umumnya adalah penyelesaian dari konfliknya itu tidak njelimet seperti sinetron lain, di mana penonton akan diajak muter-muter sampai bingung kelanjutannya seperti apa. Di sinetron ini, konflik-konflik kecil seperti kebohongan dapat terungkap dengan cepat dan to the point.

Setelah satu konflik selesai, penonton akan kembali dibuat penasaran oleh konflik selanjutnya. Ini karena jalan ceritanya tidak mudah ditebak, ditambah pahlawan belakang layar yang selalu memotong scene klimaks untuk dilanjutkan pada episode berikutnya sehingga selalu membuat penonton bisa tetap setia menunggu di depan televisi.

Peran besar dari penulis dan tim kreatif memang menjadi penentu jalannya cerita. Kabarnya, penulis cerita di sinetron ini adalah seorang milenial fans drama Korea. Nah, di sini saya salut sekali. Imajinasi dan kehaluannya bisa disalurkan ke jalan yang benar. Jiwa anak muda yang memiliki imajinasi lebih luas dan bebas menyebabkan jalannya cerita bisa berbeda dari para penulis skenario yang notabene sudah senior.

Faktor yang kedua adalah akting pemain, terlepas dari para kru yang jago mengarahkan si aktor. Percuma juga kan jalan cerita bagus tapi yang memerankan tidak bisa sampai ke hati penonton.

Pemeran, baik yang utama maupun figuran benar-benar totalitas dalam melakukan pekerjaannya. Setiap episodenya selalu mengaduk emosi penonton.

Sosok Aldebaran yang dingin tapi perhatian, gengsinya selangit, dan pedas di perkataan namun manis di hati, menjadi patokan cowok idaman kaum hawa akhir tahun ini. Arya Saloka bisa dikatakan sukses dalam perannya yang terkadang membuat jengkel orang serumah, hingga membuat baper berjamaah. Sampai-sampai jargon “bisa diem nggak?!” menjadi viral seantero tanah air.

Amanda juga tak kalah berhasil dalam membawakan sosok Andin. Jika kita hanya melihat di dalam sinetronnya, mungkin tidak akan menyangka antara Aldebaran dan Andin terpaut perbedaan usia sampai sembilan tahun. Andin yang mempunyai aura dewasa dan lembut, walaupun terkadang suka membuat Aldebaran emosi, memberikan variasi di jalannya sinetron supaya tidak melulu memperlihatkan perempuan yang tertindas.

Dari keseluruhan tokoh yang ada di sinetron ini, ada satu yang paling sering membuat hari-hari penontonnya semakin berwarna. Siapa lagi jika bukan Miss Kiki. Asisten yang tidak takut mengusili majikan dan sedikit akhlakless, namun dicintai seluruh penonton berkat kekocakannya.

Sebutan drakor versi Indonesia memang pantas disematkan kepada sinetron yang tayang di RCTI ini. Walaupun problematikanya tidak sekompleks drama Korea. Tapi, untuk urusan baper, menurut saya bisa lah disandingkan dengan drama Negeri Gingseng itu.

Buktinya kemarin baru saja memecahkan rekor dengan TVR tembus di angka 10. Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk sekaliber sinetron produksi negeri sendiri.

Semoga saja sinetron ini bisa menjadi pionir untuk dunia sinetron di Indonesia untuk lebih memperhatikan para penulis muda yang tentunya bisa memberikan warna baru dari cerita tulisannya untuk ditayangkan di televisi. Selain itu juga bisa memberikan motivasi kepada generasi milenial untuk mengubah kehaluan menjadi sebuah karya.

Salam cinta untuk Mas Aldebaran.

BACA JUGA Media Memang Gitu, Nggak MU Nggak Makan dan tulisan Yunita Devika Damayanti lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 November 2020 oleh

Tags: ikatan cintaSinetron
Yunita Devika Damayanti

Yunita Devika Damayanti

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepak bola.

ArtikelTerkait

Terima Saja Kenyataan bahwa Sinetron Ikatan Cinta Sudah Kembali ke Fitrahnya terminal mojok

Terima Saja Kenyataan bahwa Sinetron Ikatan Cinta Sudah Kembali ke Fitrahnya

5 Agustus 2021
Tradisi Kupatan sebagai Tanda Berakhirnya Hari Lebaran Masa Lalu Kelam Takbir Keliling di Desa Saya Sunah Idul Fitri Itu Nggak Cuma Pakai Baju Baru, loh! Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan” Dilema Mudik Tahun Ini yang Nggak Cuma Urusan Tradisi Sepi Job Akibat Pandemi, Pemuka Agama Disantuni Beragama di Tengah Pandemi: Jangan Egois Kita Mudah Tersinggung, karena Kita Mayoritas Ramadan Tahun Ini, Kita Sudah Belajar Apa? Sulitnya Memilih Mode Jilbab yang Bebas Stigma Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Kenapa Kita Sulit Menerima Perbedaan di Media Sosial? Masjid Nabawi: Contoh Masjid yang Ramah Perempuan Surat Cinta untuk Masjid yang Tidak Ramah Perempuan Campaign #WeShouldAlwaysBeKind di Instagram dan Adab Silaturahmi yang Nggak Bikin GR Tarawih di Rumah: Ibadah Sekaligus Muamalah Ramadan dan Pandemi = Peningkatan Kriminalitas? Memetik Pesan Kemanusiaan dari Serial Drama: The World of the Married Mungkinkah Ramadan Menjadi Momen yang Inklusif? Beratnya Menjalani Puasa Saat Istihadhah Menghitung Pengeluaran Kita Kalau Buka Puasa “Sederhana” di Mekkah Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Kenapa Saf Tarawih Makin Maju Jelang Akhir Ramadan? Apakah Menutup Warung Makan Akan Meningkatkan Kualitas Puasa Kita? Mengenang Serunya Mengisi Buku Catatan Ramadan Saat SD Belajar Berpuasa dari Pandemi Corona Perlu Diingat: Yang Lebih Arab, Bukan Berarti Lebih Alim Nonton Mukbang Saat Puasa, Bolehkah? Semoga Iklan Bumbu Dapur Edisi Ramadan Tahun Ini yang Masak Nggak Cuma Ibu

Hal-hal yang Dapat Kita Pelajari dari Langgengnya Serial “Para Pencari Tuhan”

20 Mei 2020
Dengan Ilmu Dramaturgi, Mas Al dan Mbak Andin Sukses Bikin Emak-emak Syukuran terminal mojok.co

Dengan Ilmu Dramaturgi, Mas Al dan Mbak Andin Sukses Bikin Emak-emak Syukuran

26 Februari 2021
nussa dan rara, Alasan Serial Animasi Nussa Nggak Cocok untuk Tayangan Anak-anak di Televisi Wajah Baru Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4 Preman Pensiun 4: Sinetron Penuh Edukasi untuk Insan Pertelevisian Indonesia Rekomendasi Sinetron untuk Hibur Anies Baswedan Atas Ditundanya Formula E

Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4

26 Mei 2020

Surat Balasan untuk Pembelaan dari Penulis Naskah ‘Suara Hati Istri: Zahra’

6 Juni 2021
Elsa 'Ikatan Cinta' Adalah Bukti Lagu Suket Teki Itu Nyata terminal mojok

Elsa ‘Ikatan Cinta’ Adalah Bukti Lagu ‘Suket Teki’ Itu Nyata

8 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.