Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Persepsi Debt Collector terhadap Pekerjaan Mereka: Tampang Sangar Memang Bermanfaat

Dini N. Rizeki oleh Dini N. Rizeki
20 Juni 2020
A A
citra debt collector jaket kulit tampang sangar kredit motor mobil menagih mojok.co

citra debt collector jaket kulit tampang sangar kredit motor mobil menagih mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa bulan yang lalu, sempat ramai pemberitaan media tentang kisruh antara debt collector sebuah kantor leasing dan para pengendara ojek online di Yogyakarta. Bukan kali pertama ini terjadi, ya. Peristiwa yang tidak terekspose oleh media jauh lebih banyak terjadi di luar sana. Tapi ini jadi menyisakan satu pertanyaan bagi saya, kenapa ya debt collector itu harus yang bertampang sangar, berbadan besar dan seringnya sanggup berkata kasar?

Memang tidak semua debt collector seperti ini, tapi bisa dibilang hampir sembilan puluh persen penampilannya seperti yang saya sebutkan di atas tadi. Ditambah rambut cepak dan memakai jaket kulit, lengkaplah imej itu tercipta.

Apa mungkin hal ini dimaksudkan agar konsumen atau nasabah yang berhubungan dengan para debt collector ini menjadi takut, tidak berani melawan omongan mereka dan akan langsung membayar tunggakannya? Bisa jadi.

Mantan pasangan saya adalah seorang karyawan di sebuah leasing. Dia bukan debt collector, melainkan credit marketing officer (CMO) alias surveyor. Tugasnya mensurvey kondisi calon nasabah/customer dan melakukan analisus keuangan apakah orang tersebut layak diberi pinjaman atau tidak. Sebelum handle mobil, dia dulunya ada di leasing sepeda motor.

Karena dia yang mensurvei, tidak lantas dia lepas tangan atas nasabah yang sudah dia acc, peraturannya seorang surveyor masih bertanggung jawab atas kelancaran pembayaran nasabah minimal di tiga sampai enam bulan pertama. Ini yang membuatnya jadi sering bekerja sama dengan debt collector di kantor mereka. Di masa tiga sampai enam bulan pertama ini, bila ada nasabah yang ruwet dalam pembayaran maka mereka akan datang menagih bersama-sama.

Di kantor leasing ini, menurut saya para debt collectornya tidak terlalu sangar sih. Entah karena saya sudah mengenal mereka secara pribadi jadi sangarnya memudar atau karena yang diurusi hanya cicilan motor yang biasanya tidak terlalu besar nominalnya. Namun, saat pasangan saya itu resign dan pindah bekerja, para debt collector yang ada di kantor berikutnya ini jauh lebih sangar tampilannya. Bahkan bisa dibilang berbeda jauh. Mungkin karena berurusan dengan tagihan cicilan mobil yang jumlahnya selalu di atas angka dua juta ya, jadi yang dipilih sebagai debt collector harus yang bisa bikin para nasabah mengkeret.

Efektifkah hal ini? Antara iya dan tidak sepertinya. Terus terang, beberapa kenalan saya yang bekerja sebagai debt collector mengaku muka sangar dan badan besar tidak cukup untuk membuat para nasabah mau membayar tunggakan cicilannya. Ada debt collector yang sampai membawa senjata tajam kecil untuk berjaga-jaga. Katanya, ada beberapa orang nasabah yang jauh lebih sangar dari pada mereka. Kita sudah paham sih kadang yang punya utang jadi jauh lebih galak daripada yang menagih. Untuk itu pulalah para penagih ini butuh mental kuat bila diajak adu mulut oleh nasabahnya, jangan sampai kalah kencang apalagi berubah menjadi iba dan kasihan.

Ada juga yang sebelum memulai kerja sebagai debt collector memanfaatkan jasa paranormal untuk minta bekal jimat atau ajian yang bisa membuat orang yang bertemu dengannya jadi nurut dan tidak banyak membantah.

Baca Juga:

Nasib Dianggap Jadi Warga Kelas Menengah: Dianggap Banyak Uang, Tak Pernah Dapat Bantuan, tapi Hidupnya Justru Paling Sering Nelangsa

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

Apakah hal ini terlarang?
 Saya kurang tahu. Ini jelas membuktikan bahwa standar dari perusahaan memang sepertinya mengharuskan para debt collector bermental tebal selain bertampang sangar. Tapi standar perusahaan berbeda dengan standar para debt collector sendiri. Mereka masih merasa bahwa berbekal mental dan tampang saja tak akan cukup. Untuk itulah mereka mencoba beberapa hal lain seperti senjata kecil atau ajian dari dukun. Bukan untuk macam-macam sih, lebih ke proteksi diri sepertinya. Karena tak sedikit juga kita mendengar cerita di luar sana, ada debt collector yang sampai ribut dan berkelahi fisik dengan nasabahnya. Mungkin untuk itulah proteksi yang tebal diperlukan. Membekali diri dengan beberapa hal yang dianggap bisa mendatangkan kegagahan dan kewibawaan agar tampak sangar di mata nasabah.

Apakah hal ini berlaku juga untuk debt collector kartu kredit atau jasa perbankan lain? Tentu saja. Mana ada yang mau percaya apalagi menurut pada tukang tagih yang berbadan kerempeng, tutur katanya lembut dan halus, juga gampang merasa welas pada nasabah? Yang ada perusahaan bisa jadi pailit karena nasabahnya merasa di atas angin, bisa menaklukkan debt collector.

Terlepas dari itu semua, debt collector ini juga manusia ya, Gaes. Mereka juga melakukan pekerjaan itu buat cari nafkah, bukan hanya untuk gagah-gagahan. Mereka juga puyeng kalau nasabahnya pada menunggak pembayaran cicilan, mereka juga dikejar-kejar oleh target bulanan dari perusahaan. Yang kalau target tidak terpenuhi risikonya ya bisa dipecat atau dipotong gaji. So, sebisa mungkin kalau memang punya tunggakan bayarnya yang lancar, ya. Kalau memang terpaksa menunggak, bilang baik-baik. Jangan sok galak. Ora pantes dapuranmu ki macak galak! Wis toh.

BACA JUGA Kenapa Pak Ogah Sial Melulu Sepanjang Hidup? dan tulisan Dini N. Rizeki lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Juni 2020 oleh

Tags: debt collectorkreditUtang
Dini N. Rizeki

Dini N. Rizeki

Seorang yang menulis supaya tetap waras.

ArtikelTerkait

Joki Pinjol, Makelar Kesengsaraan yang Banyak Dicari Manusia Putus Asa

Joki Pinjol, Makelar Kesengsaraan yang Banyak Dicari Manusia Putus Asa dan Manusia yang Ngebet Terlihat Kaya

26 Januari 2024
Suzzanna Malam Jumat Kliwon Itu Bukan Film Balas Dendam Setan, tapi tentang Ngerinya Utang!

Suzzanna Malam Jumat Kliwon Itu Bukan Film Balas Dendam Setan, tapi tentang Ngerinya Utang!

10 Agustus 2023
kredit

Jual Beli Kredit Bukan Berarti Riba Lalu Haram

29 Juni 2019
Menghitung Total Utang Harian Abdel dan Temon kepada Muklis abdel temon bukan superstar satpam muklis mojok.co

Menghitung Total Utang Harian Abdel dan Temon kepada Muklis

7 Oktober 2020
Untung Rugi Kartu Kredit yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Apply ke Bank Terminal Mojok

Untung Rugi Kartu Kredit yang Perlu Diketahui Sebelum Memutuskan Apply ke Bank

24 September 2022
Mahasiswa Masih Nungguin Uang Kiriman dari Orang Tua Aja Sok-sokan Punya Paylater, buat Apa?

Mahasiswa Masih Nungguin Uang Kiriman dari Orang Tua Aja Sok-sokan Punya Paylater, buat Apa?

24 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.