Saya sebenarnya heran kenapa orang suka betul dengan argumen minat baca rendah (dan kadang disampaikan oleh orang yang nggak suka baca). Padahal dari waktu ke waktu, kegemaran baca Indonesia meningkat, dan bikin argumen tersebut nggak valid.
Minat bacanya tinggi, tapi kemampuan memahami bacaannya yang rendah, nah itu baru debatable.
Lingkungannya nggak mendukung
Masalahnya memang, lingkungan seakan-akan tidak mendukung kita untuk ke perpustakaan sekolah. Jam istirahat yang kelewat bentar, buku perpustakaan yang tak pernah diperbarui, dan guru yang nggak suportif jadi kombinasi mematikan.
Begitu perpustakaan sepi, semua tiba-tiba kompak “minat baca rendah”. Lah, gimana mau nggak rendah, wong dipaksa rendah.
Saya kira penyebab perpustakaan sepi ini nggak bisa lagi dianggap remeh. Memang harus ada revolusi besar-besaran terkait bagaimana sekolah bekerja. Yaaa setidaknya sih, mulai perbarui buku, atau tambah waktu istirahat lah.
Lagian ya, guru-guru yang suka bilang perpustakaan sekolah sepi karena minat baca rendah, emangnya suka baca?
Penulis: Diaz Robigo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Masih Ada Sekolah Favorit dan Orang Tua Pindah KK Anak, Sistem Zonasi Gagal Total!