Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Permasalahan Daging Anjing yang Benar-benar Kompleks: Sulitnya Memutus Rantai Konsumsi yang Kelewat Rumit

Julia Nita Sifa Prabarani oleh Julia Nita Sifa Prabarani
12 Januari 2024
A A
Permasalahan Daging Anjing yang Benar-benar Kompleks: Sulitnya Memutus Rantai Konsumsi yang Kelewat Rumit

Permasalahan Daging Anjing yang Benar-benar Kompleks: Sulitnya Memutus Rantai Konsumsi yang Kelewat Rumit (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Video mengenai penggerebekan truk yang berisi ratusan anjing di Tol Semarang dengan tujuan ke Sragen untuk dikonsumsi viral di jagat maya. Setelah saya melakukan penelusuran lebih lanjut, ternyata pihak Animals Hope Shelter Indonesia yang diketuai oleh Christian Josua Pale telah mengetahui akan adanya penyelundupan anjing dari Subang ke Sragen semenjak 23 Desember 2023 lalu. Informasi tersebut mereka dapatkan dari laporan seseorang di Instagram mereka.

Ketika truk dibuka, tampak para anjing dimasukkan ke dalam karung dan diikat mulutnya. Dikonfirmasi oleh pihak Animals Health Shelter Indonesia, sebanyak 226 anjing dijejalkan dan bergelantungan di dalam truk tersebut. Sebanyak 12 anjing mati karena penyakit, 6 ekor harus dirawat karena terluka oleh jeratan tali dan dehidrasi, dan 4 ekor anjing lainnya dalam kondisi hamil besar. Hingga hari ini, polisi telah menetapkan 5 tersangka yaitu pemesan anjing asal Sragen dan 4 awak truk.

Kasus penyelundupan anjing untuk konsumsi tersebut menarik perhatian saya. Pasalnya, konsumsi daging anjing merupakan isu yang jauh lebih kompleks daripada slogan “no animal abuse”.

Gerakan yang dinilai kebarat-baratan

No Animal Abuse, Dog Are Not Food, Dog Meat Free Indonesia adalah sedikit dari banyak campaign yang digalakan oleh aktivis hewan. Satu kesamaan dari semua campaign tersebut menyuarakan bahwasanya hewan memiliki hak untuk hidup. Social movement ini berangkat dari kesamaan nilai dan tujuan yang sama yaitu cara mereka memberikan value kepada anjing.

Apabila ditarik garis ke belakang, diskursus isu ini dimulai pada 1975 ketika Peter Singer mengeluarkan buku berjudul Animal Liberation: A New Ethics for Our Treatment. Buku ini banyak menjadi referensi dan landasan filosofis dalam pembebasan hewan. Buku tersebut pula yang kemudian menjadi tonggak munculnya aktivis dan berbagai organisasi hak-hak hewan.

Dalam praktik di Indonesia sendiri, gerakan-gerakan yang mengupayakan hak hewan acap kali dipandang sebagai suatu hal yang modern dan mengadopsi nilai kebarat-baratan. Lebih dalam, fenomena ini juga dinilai sebuah serangan terhadap etnis dan budaya adat tertentu. Pun sebagai sebuah usaha untuk medekonstruksi praktik lokal.

Mitos yang masih subur

Salah satu alasan konsumsi daging yang bukan merupakan produk pangan asal hewan (PPAH) adalah karena mitos. Terdapat berbagai kepercayaan masyarakat akan khasiat tertentu yang bisa didapat dari mengkonsumsi daging hewan nyeleneh (anjing, tokek, kelelawar, dsb). Anjing misalnya, dipercaya dapat menambah stamina perkasa.
Alasan menambah stamina, menurut Mustika (koordinator Dog Meat Free Indonesia), menjadi penyebab tingginya tingkat konsumsi daging anjing di salah satu wilayah di Indonesia, Solo raya. Solo Raya merupakan daerah dengan konsumsi daging anjing terbanyak di Indonesia. DMFI melaporkan sebanyak 13.700 anjing dijagal untuk dikonsumsi.

Selain Solo Raya, ada beberapa kalompok masyarakat yang juga memiliki tradisi mengkonsumsi daging anjing seperti di Manado dan Batak. Namun, pada Juli lalu penjualan daging anjing telah resmi dilarang di Manado, khususnya Pasar Tomohon. Untuk Batak sendiri, tidak semua mengkonsumsi daging anjing. Dilansir dari Harian Massa, submarga Sembiring dan Sitompul mengkeramatkan hewan ini.

Baca Juga:

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

Daging anjing sebagai komoditas dagang

Penggagalan sirkulasi anjing untuk konsumsi oleh Animals Hope Shelter Indonesia dan pelarangan penjualan daging anjing di Pasar Tomohon tentu saja memiliki efek domino ke pelaku ekonomi. Pedagang kuliner anjing tidak akan mendapatkan pasokan bahan baku dan terpaksa menutup mata pencaharian utama mereka.

Permasalahan ekonomi ini pula yang menjadi alasan Pemerintah Daerah (khususnya Solo) belum mengeluarkan peraturan tegas yang melarang penjualan olahan daging anjing. Mereka mengaku kesulitan untuk menyediakan sarana dan fasilitas alternatif yang dapat mendukung dalam pengalihan lapangan pekerjaan yang tepat sebagai ganti dari usaha penjualan kuliner makanan berbahan baku daging anjing.

Bahaya kesehatan mengonsumsi daging anjing

Satu hal yang menjadi keresahan terbesar saya dalam isu ini adalah higienitas daging anjing. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan menyebutkan bahwasanya daging anjing bukan merupakan produk pangan asal hewan (PPAH). Alasannya adalah karena kondisi kesehatan anjing belum diatur, terutama yang liar.

Berdasarkan Journal of Aasiyah Health Research, daging anjing bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri hingga 20 kali lipat. Kandungan air pada daging anjing yang menyentuh 69% membuat kontaminasi mikroba dan pertumbuhan parasit lebih cepat. Daging yang tidak layak konsumsi juga berpotensi membawa penyakit seperti E. coli, Salmonella, Kolera, dan Trichinellosis. Selain itu, semua orang yang terlibat dalam penanganan anjing untuk dikonsumsi mulai dari penangkapan, pengolahan, hingga pengonsumsian tidak lepas dari ancaman rabies.

Demikian permasalahan daging anjing ini merupakan hal yang pelik. Barangkali ini mungkin muncul sebagai sebuah hambatan yang berat karena prioritas Pemerintah Indonesia saat ini adalah menjamin kesejahteraan sosial sebelum mengembangkan kesejahteraan hewan. Seperti solusi normatif permasalahan lain di Indonesia, diperlukan sinergi yang selaras dari pemerintah dan masyarakat untuk menangani polemik daging anjing.

Penulis: Julia Nita Sifa Prabarani
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Daging Anjing, Kuliner yang Sebaiknya Tidak Anda Coba di Solo

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2024 oleh

Tags: daging anjingharamisu komplekskonsumsisolo
Julia Nita Sifa Prabarani

Julia Nita Sifa Prabarani

ArtikelTerkait

Derita Masyarakat Solo Purwodadi Menghadapi Bus Rela (Unsplash)

Derita Masyarakat Solo Purwodadi Menghadapi Bus Rela karena Nggak Punya Pilihan

6 Mei 2023
5 Aturan Tidak Tertulis di Solo, Saya Tulis supaya Kalian Tidak Kaget Saat Berkunjung ke Sini  Mojok.co daerah istimewa

8 Aturan Tak Tertulis di Solo yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

26 November 2025
Muncul Zombie, KRL Jogja Solo dan Stasiun Tugu Perlu Berbenah (Unsplash)

Fenomena “Zombie Apocalypse” di Stasiun Tugu Yogyakarta dan KRL Jogja Solo, Kapan Berbenah?

26 Desember 2024
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Flores Nggak Perlu Diromantisasi, Nggak Bakalan Bisa!

Flores Nggak Perlu Diromantisasi, Nggak Bakalan Bisa!

13 April 2023
Ruwetnya Jakarta bagi Warga Pemalang yang Sudah Lama Tinggal di Solo dan Jogja

Ruwetnya Jakarta bagi Warga Pemalang yang Sudah Lama Tinggal di Solo dan Jogja

21 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.