Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Perempuan dan Segala Aib yang Melekat Pada Kami

Atik Soraya oleh Atik Soraya
31 Mei 2019
A A
aib kekerasan seksual kekerasan ekonomi dalam hubungan

aib kekerasan seksual kekerasan ekonomi dalam hubungan

Share on FacebookShare on Twitter

“Aku malu, ini aib.”

Kurang lebih itu garis besar ungkapan yang sering saya lihat di salah satu akun Instagram yang sering menampung cerita-cerita pengalaman perempuan. Saya scroll lebih jauh ternyata pernyataan sikap begitu masih ada dalam benak beberapa orang perempuan korban pelecehan hingga kekerasan seksual loh.

Saya jadi teringat beberapa bulan lalu sempat menulis di blog pribadi soal opini saya sebagai korban dalam melihat sebuah kasus pelecehan dan kekerasan seksual. Saya sengaja menyebarkan tautan blog pribadi secara massif dan meminta tanggapan beberapa teman yang sudah membaca dengan tujuan tidak lebih dari mengedukasi dan mengajak pembaca untuk melihat bagaimana pelecehan dilihat dari perspektif korban. Beberapa dari mereka ada yang mendukung pandangan saya namun ada juga sebagian orang dengan latar belakang agama yang sangat kuat justru menganggap tulisan saya membuka aib sendiri.

“Maaf ya, Sis. Tapi bukannya cerita pelecehan yang kamu alami itu aib diri sendiri ya? Kenapa diumbar, Sis? Sekali lagi maaf ya—sekadar mengingatkan.”

Waduh bayangin pemirsa, saya seorang korban yang ditegur karena membuka masalah yang bisa dialami oleh semua orang dan dianggap aib.

Rasanya mbatin banget saya tuh saat melihat dengan nyata kalau nggak sedikit orang di negara ber-flower ini di tahun 2019 masih menganggap kejadian yang dialami korban pelecehan pun kekerasan seksual itu aib.

Saya jadi bertanya-tanya ya—pertanyaan biasa sih tapi tetap menyebalkan. Lah kalau korban harus menutupi apa yang terjadi pada dirinya karena aib, terus pelaku itu bisa biasa aja karena menganggap korban yang memancing dia untuk melakukan pelecehan begitu? Karena pakaian korban menaikkan libidonya? Haduh~ Inilah alasan paling tepat mengapa Thanos ingin memusnahkan umat manusia.

Begini pemirsa yang baik hatinya, sekarang sudah tahun 2019 dan banyak sekali perempuan yang sudah menutup auratnya dengan syar’i tapi masih mendapatkan pelecehan. Lagian coba deh kita pikir pakai logika, kita hidup di sebuah sistem masyarakat yang masih sangat kental dengan kultur kesopanan. Perempuan yang pakai celana pendek, rok pendek ketat, bikini, dan segala macam pakaian seksi lain yang dianggap menaikkan libido itu masih kalah jauh sekali jumlahnya dari para perempuan yang pakai jilbab atau baju lain yang penampakkannya biasa banget buat orang-orang pada umumnya.

Baca Juga:

Kekerasan di Pondok Pesantren Ditutupi Lagi, Sudah Saatnya Feodalisme di Pesantren Dibasmi, Sudah Saatnya Santri Kritis!

Nalar Cacat Kepala Sekolah yang Menganggap Enteng Bullying pada Siswa

Miris ya. Tanpa kita sadari dan sepertinya dengan sukarela selama ini otak kita diatur sedemikian rupa oleh stigma yang dibentuk oleh sebuah tatanan sosial yang cukup diskriminatif. Selama ini kita dengan mudah terbawa arus ke sesuatu yang dapat mewajarkan, menyalahkan, dan menjustifikasi apa yang terjadi sama korban lewat sudut pandang pelaku. Dan sialnya masih banyak dari masyarakat kita yang belum bisa beralih sudut pandangnya untuk bisa berdiri di posisi korban.

Saya menghargai setiap keputusan para perempuan kuat di luar sana yang pada akhirnya hanya berbagi cerita tentang apa yang ia alami kepada orang-orang yang ia percaya. Saya paham bahwa keputusan untuk membuka jati diri atas sebuah kasus pelecehan seksual tidak bisa di sama ratakan. Tapi, saya mohon sama kamu untuk berhenti menyalahkan diri sendiri dan menganggap pelecehan yang terjadi adalah sebuah aib untukmu.

Saya juga bisa memahami mungkin ada banyak konsekuensi yang kamu terima saat dengan berani terbuka ke orang-orang kalau kamu seorang korban. Tekanan-tekanan itu memang tidak mudah bahkan sering buat penat kepala dan jiwa hingga berakhir stres dan menyalahkan diri sendiri—saya pernah ada di situasi macam itu.

Tapi coba lihat posisi kita sekarang. Mereka—beberapa laki-laki dungu dikendalikan nafsu penis menjijikkan itu—yang harusnya merasa apa yang ia lakukan adalah aib. Seseorang yang kehilangan akal ketika melihat lawan jenis berjalan sendirian itu harusnya merasa malu atas apa yang ia lakukan setelahnya.

Mau sampai kapan kita (korban) merasa apa yang terjadi pada diri adalah aib. Dengan sugesti yang terus kita percaya selama ini pada akhirnya memberikan legitimasi yang sangat kuat dan tidak ada yang berubah dari nilai-nilai sosial kita soal bagaimana selama ini masyarakat pada umumnya memandang perempuan.

Betapa cukup menyebalkannya lingkungan sosial kita yang masih terus menetapkan banyak kesalahan pada perempuan. Hal terakhir yang membingungkan saya adalah kenapa banyak jokes bahwa “perempuan selalu benar” masih bisa ada di unggahan akun penganut aliran receh-isme saat situasi yang ada sebenarnya terus menyalahkan perempuan.

Ah, semoga adik-adik saya baik laki-laki pun perempuan tidak akan mendapat sebuah tatanan sosial yang diskriminatif di masa depannya. Amiin.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: AibCerita PenyintasKekerasan SeksualKorban
Atik Soraya

Atik Soraya

ArtikelTerkait

Berhenti Menormalisasi Nyalahin Setan dan Sedang Khilaf Saat Melakukan Kejahatan

20 Juni 2021
bipolar disorder depresi penyakit mental masa lalu mojok

Masa Lalu Orang Bukan Konsumsi Umum, Gaes!

18 Oktober 2020
predator seksual

Predator Seksual Sekali Lagi Muncul dari Skena Musik Kita

18 Maret 2020
Stop Bilang Tapi kepada Penyintas Kasus Pelecehan dan Kekerasan Seksual, Biarkan Mereka Bersuara! MOJOK.CO

Stop Bilang “Tapi” kepada Penyintas Kasus Pelecehan dan Kekerasan Seksual, Biarkan Mereka Bersuara!

5 Agustus 2020
Akui Saja Kalian Kecanduan Judi Slot, Pake Ngaku Hobi Segala

3 Cara Menghilangkan Kecanduan Judi Slot yang (Semoga) Efektif

29 November 2022
lowongan kerja pencari kerja wawancara kerja sdm keluhan rekruiter pengusaha wirausaha mojok

Saat Wawancara Kerja, Jangan Pernah Menjelek-jelekkan Perusahaan Lama

30 Mei 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.