Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Perdebatan Penyebutan Mati Listrik Massal Menjadi Mati Lampu yang Tidak Sebanding dengan Dampaknya

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
5 Agustus 2019
A A
mati lampu

mati lampu

Share on FacebookShare on Twitter

Minggu, 04 Agustus 2019 adalah hari yang cerah dan menyenangkan. Sebagai suami, saya biasa mengisi kegiatan di akhir pekan dengan membantu istri beres-beres rumah—mencuci baju khususnya—selain bermain dengan anak yang di usianya saat ini sedang senang mengotak-atik handphone dan berlari tanpa kenal lelah. Semuanya berjalan seperti biasanya, sampai akhirnya mati listrik sekitar pukul 11.50 WIB.

Sebab itu, beberapa kegiatan langsung terhambat. Mencuci pakaian yang sudah menumpuk, menonton TV, bahkan internet pun menjadi terbatas sinyalnya. Sudahlah modem di rumah juga kena imbas dari mati listrik, sinyal dari provider pun redup. Niat menghibur diri dengan cek media sosial pun perlahan harus diurungkan. Meskipun untuk sekadar cek linimasa Twitter masih bisa sedikit, sih.

Sebelumnya saya pikir, mati listrik hanya melanda wilayah Bogor dan sekitarnya. Namun, setelah cek linimasa Twitter, ternyata sebagian kota besar di Indonesia pun merasakan hal yang sama. Diketahui dari akun twitter resmi Commuter Line, perjalanan KRL pun menjadi terganggu akibat dari mati listrik. Kereta menuju bandara pun terkena imbasnya.

Agar mengetahui wilayah mana saja yang juga mati listrik, saya yang mengikuti akun Sabda PS—pendiri Zenius Education—mencoba melihat kolom reply dari hasil cuitan yang menanyakan kawasan mana saja yang mati listrik. Beberapa diantaranya adalah Bandung, Bekasi, Purwakarta, Cirebon, Depok, Bogor, dan masih banyak kota lain yang terkena dampak dari gangguan transmisi sutet berkekuatan 500 KV.

Kemudian, untuk membunuh kebosanan saya mencoba beralih mendengarkan radio. Paling tidak ada sedikit hiburan sekaligus untuk mendapatkan informasi terkini perihal mati listrik massal yang sedang terjadi tanpa membutuhkan kontribusi internet pada handphone. Namun pada akhirnya, saya lebih banyak mendengarkan musik dibanding mencari informasi.

Setidaknya, saya sudah mendapat sedikit gambaran informasi perihal padamnya listrik yang terjadi. Dan kali ini saya tidak bisa berharap banyak listrik di rumah akan segera kembali berfungsi seperti biasanya, sebab terhitung saat menulis tulisan ini sekitar 21.50 WIB di wilayah Bogor Barat listrik masih padam dan secara otomatis beberapa kegiatan terganggu.

Bagi saya beberapa diantaranya sih cucian menjadi menumpuk, batre handphone—berikut juga power bank—yang habis sekaligus sinyal dari beberapa provider yang melemah sehingga komunikasi terganggu. Belum lagi beberapa frozen food yang berada di kulkas dan sampai dengan saat ini entah bagaimana nasibnya—setelah dari sekitar pukul 11.50 listrik padam.

Tentu di luar sana bisa jadi banyak orang yang jauh memiliki kendala dan sekelumit kisah yang lebih berat pun menjengkelkan saat mati listrik massal pada akhir pekan di awal Agustus ini. Namun, tentu tidak dengan perdebatan antara mana penggunaan kata yang benar, “mati listrik” atau “mati lampu”. Tidak perlu lagi lah memperdebatkan hal tersebut.

Baca Juga:

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

Tukang Bubur Motor, Satu-satunya Hal Baik yang Bisa Dibanggakan dari Tambun Selatan

Bagi saya, tetap yang benar adalah mati listrik. Lah, yang mati kan bukan hanya lampu, tapi juga listrik secara keseluruhan. Itu kenapa biasa disebut dengan pemadaman listrik. Maaf, saya hanya sekadarnya saja dalam mengingatkan. Selebihnya, mohon diaplikasikan. Toh, diantara banyaknya keluhan perihal mati listrik massal, perdebatan tersebut rasanya paling tidak berguna.

Selama mati listrik massal dari siang sampai malam ditambah beberapa sinyal dari provider yang tidak stabil, ada satu hal yang saya suka meski biasa. Berkumpulnya para bapak-bapak dan mengobrol bersama di sekitaran rumah tanpa disibukkan oleh handphone masing-masing. Termasuk juga para ibu dan anaknya. Agar dalam bersosialisasi dapat menyenangkan seperti itu, apa harus mati listrik terus? Eh, gimana?

Sepanjang malam, saya menunggu sampai listrik menyala kembali karena ada beberapa yang harus segera dilakukan—recharge handphone salah satunya. Sampai akhirnya, di tempat tinggal saya, kabupaten Bogor Barat, listrik menyala kembali dini hari pada pukul 01.51 WIB. Lega rasanya, karena salah satu yang dikhawatirkan perihal frozen food di kulkas dapat diatasi.

Saat sadar sinyal internet mulai stabil, sebelum melanjutkan tidur saya sempatkan diri untuk cek timeline twitter. Isinya sudah dapat ditebak, ada meme, sindirian, juga sambat ihwal pemadaman listrik massal yang dialami oleh sebagian besar masyarakat di pulau Jawa.

Saya yang seharian pasrah tanpa listrik dan internet kemudian menyadari, ada hal yang memang di luar kemampuan dan kuasa saya. Tidak perlu lah sampai marah-marah ke petugas PLN. Sebab saya yakin, mereka pun tidak ingin ini terjadi dan tidak akan tinggal diam dalam merespon listrik yang padam.

Terakhir diperbarui pada 9 Februari 2022 oleh

Tags: jabodetabeklistrik negaramati lampumati listrikPLN
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

listrik padam

Mengungsi ke Hotel saat Listrik Padam adalah Kemewahan yang Sulit Kita Lakukan

10 Agustus 2019
Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

9 Desember 2025
Pengalaman Tinggal di Semarang Menyadarkan Saya kalau Cikarang Ternyata Nggak Buruk-Buruk Amat Mojok.co

Pengalaman Tinggal di Semarang Menyadarkan Saya kalau Cikarang Ternyata Nggak Buruk-Buruk Amat

23 Februari 2024
5 Hal yang Bikin Cikarang Jadi Pilihan Utama untuk Menetap di Jabodetabek Terminal Mojok.co

5 Hal yang Bikin Cikarang Jadi Pilihan Utama untuk Menetap di Jabodetabek

28 Februari 2022
Daripada Ngontrak, Mending Langsung Beli Rumah di Cikarang. Banyak Untungnya!

Daripada Ngontrak, Mending Langsung Beli Rumah di Cikarang. Banyak Untungnya!

17 Desember 2023
Stasiun Gondangdia Damai, Beda dengan Stasiun KRL Jabodetabek Lain yang seperti Neraka Mojok.co

Stasiun Gondangdia Damai, Beda dengan Stasiun KRL Jabodetabek Lain yang seperti Neraka

20 Mei 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.