Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas

Ferika Sandra oleh Ferika Sandra
13 Desember 2025
A A
Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas Mojok.co

Nestapa Perantau di Kota Malang, Tiap Hari Cemas karena Banjir yang Kian Ganas (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Memilih merantau di Kota Malang ternyata bukan tanpa ancaman. Apalagi beberapa waktu terakhir, banjir di Kota Malang kian mengerikan. Khususnya, di Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing. Banjir yang datang dalam sepekan terakhir bukan sembarang banjir. Limpasan air banjir dari wilayah hulu yang kebingungan mencari jalan karena di sepanjang jengkal Kota Malang lengkap ditutup dengan bangunan.

Imbasnya tidak hanya berimplikasi pada aktivitas warga yang terhambat, Banjir di Blimbing, Kota Malang juga mengakibatkan puluhan rumah warga porak poranda. Utamanya di Jalan Sidomulyo. Saya yakin akamsi Kota Malang sudah biasa dengan siklus banjir ini. Tapi, tidak bagi saya perantau yang jarang dilanda banjir di kampung halaman. 

Bagi akamsi Kota Malang, banjir seperti ritus tahunan yang akan selalu datang tiap musim penghujan tiba. Tidak bisa ditawar dan minim pencegahan. Bagaimana mau dicegah coba, lha wong pemangku kebijakan di Kota Malang seakan tutup mata dengan masifnya pembukaan lahan di areal daerah resapan hujan.

Hasilnya, baik akamsi maupun perantau seperti saya terpaksa berdamai dengan keadaan yang ada di Kota Malang. Alih-alih protes, saya memilih menyiasati dengan berbagai cara untuk tetap waras saat di jalan raya. 

Siapkan kesabaran ekstra saat pulang kerja kala hujan

Hujan menjadi entitas yang tidak bisa dipisahkan ketika musimnya tiba. Beda di Kota Malang, tiap musim ini datang pemangku kebijakan seakan abai tanpa persiapan. Padahal ada banyak hal yang harusnya bisa dibenahi saat musim hujan tiba. Mulai membenahi saluran air yang rusak, membersihkan tersumbat sampah, hingga memastikan lubang gorong-gorong berfungsi normal. Sehingga saat debit air yang datang dari hulu datang semua sudah dengan persiapan matang.

Nah, karena Pemangku Kebijakan di Kota Malang selalu santai di saat musim hujan tiba. Jadi aspek inilah yang diperlukan bagi kalian warga yang tinggal di Kota Malang tercinta. Kesabaran seluas Samudra di saat musim hujan. Apalagi jika sepeda motor menjadi tumpuan kalian untuk mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya di Kota Malang ini. Jika kesabaran kalian setipis tisu, yakinlah kalian tidak akan kuat menghadapi keruwetan kota ini di saat musim hujan tiba.

Hujan bikin kemacetan Malang makin parah

Jangankan saat banjir, saat biasa Kota Malang pun sudah macet. Nah, air hujan memperburuk kondisi. Jangan coba-coba melintas, habis sudah kalian kalau tidak hafal betul dengan jalur yang ada di kota ini. Saya ingat betul saat Banjir di Blimbing, Kota Malang tempo hari. Hampir setiap jalur yang ada di sana terendam air hingga menimbulkan kemacetan panjang kendaraan.

Beberapa jalur alternatif yang biasa saya gunakan juga mengalami kemacetan yang sama. Namun, meski macet seolah nggak ada habisnya, di jalur alternatif alhamdulillah motor saya tetap aman tanpa kendala. Sebab, beberapa jalur seperti  Jalan  Letjen S Parman, Blimbing, Kota Malang ketinggian air membuat banyak kendaraan mengalami masalah mesin. 

Baca Juga:

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

Saya Hidup Cukup Lama hingga Bisa Melihat Wonosobo yang Daerah Pegunungan Itu Kebanjiran

Pengamatan saya pada saat itu, banyak bekel sudah tutup. Jadi, banyak pemotor yang kemudian menuntun kendaraannya yang mogok karena memaksakan diri untuk melintasi genangan. Jadi saran saya, sabar antri nggak papa asal selamat diri dan motor kalian.

Habis banjir terbitlah jalan rusak

Setelah banjir di Kota Malang surut, bukan berarti persoalannya selesai. Biasanya ada titik-titik jalan rusak baru setelah banjir. Jelas ini bikin pengendara ngelus dada karena pengendara harus menghafalkan titik-titik itu untuk dihindari. Iya pengendara harus menghafalnya karena proses perbaikan biasanya memakan waktu. Meleng sedikit bisa jatuh, dan ingat jatuh karena kecelakaan tidak ditanggung BPJS Kesehatan lho ya.

Mau berharap ke siapa coba kalau bukan diri kita sendiri yang mesti lebih hati-hati dan mawas diri. Mau menunggu Pemkot Malang buat perbaikan jalan juga lama. Pesan saya buat kalian yang tinggal di Kota Malang sebaiknya disiapkan saja semuanya. Sambil berdoa agar pemangku kebijakan segera dibukakan mata hatinya untuk bisa menemukan solusi permasalahan banjir ini. Ingat warga butuh solusi bukan solasi. Benar apa betul?

Penulis: Ferika Sandra
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Malang Raya Adalah Sebaik-baiknya “Wajah” Indonesia: Apa Saja yang Ada di Negara ini, Malang juga Punya!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Desember 2025 oleh

Tags: banjirkota malangMalangmalang banjirmerantauperantauperantauan
Ferika Sandra

Ferika Sandra

Pembaca buku yang mencoba menulis.

ArtikelTerkait

Kayutangan Adalah Sumber Masalah Baru bagi Warga Kota Malang

Kayutangan Adalah Sumber Masalah Baru bagi Warga Kota Malang

30 Juli 2024
Katanya Banyumas Makmur, tapi kok Warganya pada Minggat?

Katanya Banyumas Makmur, tapi kok Warganya pada Minggat?

28 Juli 2023
Musim Hujan dan Banjir Tiba, Berhenti Menyalahkan Sampah!

Musim Hujan dan Banjir Tiba, Berhenti Menyalahkan Sampah!

8 Desember 2019
Jangan Harap Bisa Slow Living di Malang kalau 4 Hal Ini Belum Diperbaiki

Jangan Harap Bisa Slow Living di Malang kalau 4 Hal Ini Belum Diperbaiki

24 Desember 2024
7 Jalur Paling Berbahaya bagi Orang Batu dan Malang, Pengendara Noob Minggir Dulu

7 Jalur Paling Berbahaya bagi Orang Batu dan Malang, Pengendara Noob Minggir Dulu

11 Oktober 2023
Betapa Sulitnya Meromantisasi Kota Pekalongan Terminal Mojok

Kota Kreatif, Pembangunan Terbaik, dan Kebohongan Lain tentang Kota Pekalongan yang Harus Diluruskan

31 Agustus 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

Alasan Orang Lamongan Lebih Sering Healing ke Tuban daripada Gresik

9 Desember 2025
Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

Culture Shock Orang Jakarta Ketika Pertama Kali ke Jayapura, Ternyata Nggak Terpelosok seperti dalam Bayangan

9 Desember 2025
Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang Mojok.co

Kalio Disangka Rendang Adalah “Dosa” Terbesar Orang Jawa di Rumah Makan Padang

8 Desember 2025
4 Dosa Penjual Gorengan yang Bikin Orang Kapok dan Trauma Mojok.co

4 Dosa Penjual Gorengan yang Bikin Pembeli Kapok dan Trauma

8 Desember 2025
Alasan Orang Jepara Malas Liburan di Daerah Sendiri dan Memilih Plesir ke Kudus Mojok.co

Alasan Orang Jepara Malas Liburan di Daerah Sendiri dan Memilih Plesir ke Kudus

10 Desember 2025
Sisi Lain Tamansari Jogja yang Membuatnya Misterius (Unsplash)

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

8 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman
  • Raja Dirgantara “Mengudara”, Dilepasliarkan di Gunung Gede Pangrango dan Dipantau GPS
  • Bola GPS Jadi Teknologi Mitigasi Sumbatan Air Penyebab Banjir di Simpang Lima Semarang
  • Putus Asa usai Ditolak Kerja Ratusan Kali, Sampai Dihina Saudara karena Hanya Jadi Sarjana Nganggur
  • Dalil Al-Qur’an-Hadis agar Tak Merusak Alam buat Gus Ulil, Menjaga Alam bukan Wahabi Lingkungan tapi Perintah Allah dan Rasulullah
  • Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.