Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Penyesalan Hidup sebagai Anak yang Tak Suka Difoto

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
31 Agustus 2021
A A
Penyesalan Hidup Sebagai Anak yang Tak Suka Difoto terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Adik saya hidup di era dunia digital yang penuh kemudahan. Saat dia kecil, sudah ada HP touchscreen dan bisa selfie dengan teman-temannya. Begitu juga masa SMK saya, yang bisa saya lihat kenangannya di hardisk. Foto membawa kenangan tersendiri buat banyak orang. Benar kiranya jika foto dianggap sebagai penangkap kenangan. Dengan melihat foto lama, kenangan masa lalu ikut terbaca dan setiap foto punya kisahnya sendiri-sendiri.

Saya adalah anak yang tak terlalu suka difoto. Saat ada acara keluarga dan acara sekolah, saya selalu bersembunyi dari lensa kamera. Saat itu masih jarang yang punya kamera digital, apalagi handphone berkamera. Generasi kamera handphone terbaik juga masih culun, resolusinya mentok di 2 MP atau masih VGA. Sehingga kamera analog atau film menjadi senjata utama.

Penyesalan selalu datang belakangan, dan itu pasti. Foto kenangan masa kecil saya yang terbanyak adalah saat balita dan saat ulang tahun ketujuh. Rentang masa SD saya lewati dengan sedikit dokumentasi diri. Padahal keluarga saya punya kamera sendiri. Dan sudah pasti saya menyesal banget. Saat itu, saya merasa nggak penting banget nongol dan merasa aneh melihat orang-orang yang selalu suka difoto.

Memelihara kenangan di hati dan pikiran ala penyair nggak mashok banget ternyata. Karena melihat kenangan lewat foto atau video rupanya lebih menyenangkan. Apalagi video, yang nyatanya lebih penting lagi, meski saya hanya punya satu video tentang masa kecil. Yaitu saat nikahan saudara, pun saya hanya kelihatan beberapa detik. Betapa dongkolnya saya. Kalau tahu akan semenyesal ini, pasti saya ikutin si videografer ke mana pun dia jalan.

Hal itu berlanjut di masa peralihan teknologi kamera digital ke handphone berkamera, yaitu saat saya SMP. Lagi-lagi saya jarang mau difoto. Hal itu yang bikin kenangan masa SMP saya jadi kabur. Bahkan saya hanya punya 5 buah foto kenangan saat melakukan study tour bersama kawan sekelas. Saat kemah pun saya juga nggak kelihatan di foto dan video. Beruntung ada banyak foto kenangan yang diambil diam-diam oleh kawan dan (ehm) pacar, meski tak banyak jumlahnya.

Saat ada kawan memposting foto masa SMP atau masa SD, ada perasaan iri. Foto masa SMP saya yang nggak nyampai 10 buah tersebut, juga tak pernah saya upload ke FB atau Twitter. Sehingga tak ada yang mengingatkan saya akan peristiwa penting itu. Tentu asyik jika sekarang ada pengingat tentang postingan masa SMP, yang saya posting 10 atau 12 tahun lalu. Sayang disayang, FB dan Twitter saya juga sudah nggak ada lantaran sudah saya hapus.

Saat itu saya merasa tak terlalu penting gabung selfie dengan kawan-kawan, meskipun sering diajak. Dulu saya menganggap sedikit-sedikit berfoto itu kurang kerjaan. Apalagi semuanya langsung ditaruh di beranda medsos. Rupa-rupanya hal itu tak bisa dianggap sebagai kegiatan remeh-temeh karena begitu berharga di masa kini. Bahkan, dulu saya suka marah saat tiba-tiba ada yang mengambil foto saya tanpa permisi.

Saya kini lebih bisa memaklumi apa yang orang-orang lakukan di medsos. Yang bikin video di YouTube, TikTok, yang posting selfie setiap sedetik sekali, yang bikin status WA banyak banget, dan lain sebagainya. Saya anggap mereka tengah membuat dokumentasi diri dan membingkai memori. Begitu pun saya, yang kini mulai rajin berfoto bersama kawan dan saudara di mana pun kami berada dan bertemu. Bahkan saya juga sering berfoto saat berkegiatan apa pun, mulai dari makan hingga bersepeda. Tak lupa mengambil foto keluarga, kawan, rumah, hingga tanaman, dan kucing-kucing saya.

Baca Juga:

Ngapain Foto Bareng Pejabat? Ribet dan Nggak Ada Untungnya!

Pasang Foto Rektor di Baliho Posko KKN Itu Tujuannya Apa Sih? Nggak Ada Faedahnya Juga, buat Apa?

Kini, saya ucapkan terima kasih untuk kawan, saudara, mantan, sampai guru, yang pernah mengambil foto saya dengan diam-diam, apalagi mempostingnya di medsos. Karena dengan begitu, saya jadi punya kenangan yang bisa disimpan dan dilihat kapan pun saya mau. Memelihara kenangan kadang memang perlu. Apalagi kenangan bersama orang-orang baik di masa lalu yang kini sudah jarang bertemu. Sungguh, walau tak bisa diulang, masih bisa untuk dikenang dan saling mendoakan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 31 Agustus 2021 oleh

Tags: fotokenangan
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Jogja Berhati Mantan

Benarkah Jogja Berhati Mantan?

16 Oktober 2019
Apa Sebenarnya Motivasi Pemilik Truk Pasang Foto Cewek Seksi dan Quote Nyeleneh di Bak Truk?

Apa Sebenarnya Motivasi Pemilik Truk Pasang Foto Cewek Seksi dan Quote Nyeleneh di Bak Truk?

30 Juli 2022
Kenapa Turis Indonesia Lebih Sibuk Berbelanja dan Berfoto Ria daripada Turis Eropa Terminal Mojok

Kenapa Turis Indonesia Lebih Sibuk Berbelanja dan Berfoto Ria daripada Turis Eropa?

2 Desember 2022
Ngapain Foto Bareng Pejabat? Ribet dan Nggak Ada Untungnya!

Ngapain Foto Bareng Pejabat? Ribet dan Nggak Ada Untungnya!

21 November 2023
move on PDKT gagal cinta kandas mojok.co

Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Orang yang Butuh Waktu Lama untuk Move On?

30 Agustus 2021
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare Kediri yang Bikin Kecewa

4 Tempat yang Penuh Kenangan bagi Perantau Kampung Inggris Pare

3 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.