Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Penggunaan Umpatan “Anjing” Berdasarkan Tingkatan Emosi dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

Andri Saleh oleh Andri Saleh
4 Desember 2023
A A
Penggunaan Umpatan “Anjing” Berdasarkan Tingkatan Emosi dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari

Penggunaan Umpatan “Anjing” Berdasarkan Tingkatan Emosi dalam Percakapan Bahasa Sunda Sehari-hari (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Umpatan “anjing” dalam percakapan bahasa Sunda sehari-hari nyatanya punya tingkatan emosi yang berbeda.

Saya pikir, semua orang sepakat kalau kata umpatan “anjing” merupakan kata yang sangat kasar dalam sebuah percakapan. Umpatan ini biasa diucapkan ketika seseorang merasa marah, kesal, dan emosi terhadap suatu kejadian yang menimpanya. Dalam bahasa daerah mana pun, umpatan “anjing” ini sepertinya kerap dilontarkan seseorang ketika emosinya sedang meletup-letup.

Begitu pula halnya dalam bahasa Sunda, bahasa yang saya gunakan dalam percakapan sehari-hari. Meski banyak yang bilang bahwa penggunaan umpatan “anjing” (dan juga “goblog”) dalam percakapan bahasa Sunda merupakan simbol keakraban dan bersifat candaan, tapi menurut saya tetap saja kasar. Bukannya apa-apa, kata-kata tadi kan tidak sesuai dengan stereotipe orang Sunda yang terkenal ramah dan sopan.

Memang tidak bisa dimungkiri bahwa saya kerap menjumpai orang Sunda yang mengucapkan umpatan “anjing” itu. Mulai dari yang secara gamblang menyebutkan kata “anjing”, sampai yang disamarkan bunyinya menjadi “anying”, “anjir”, atau “ajig”. Dan setelah saya selidiki dan pahami secara mendalam, ternyata perbedaan itu disebabkan oleh tingkatan emosi si pengucapnya.

Ajig, umpatan bahasa Sunda yang berada di tingkat emosi paling rendah

Kata “ajig” ini saya tempatkan berada di tingkat paling rendah dalam hal emosi pengucapnya. Biasanya, kata ini diucapkan ketika seseorang merasa gemas atau gereget terhadap suatu kejadian. Mungkin ada rasa kesal, tapi lebih cenderung bercanda sifatnya.

Contohnya, ketika seseorang merasa malu karena terpeleset di depan orang banyak, kemungkinan dia akan bilang begini, “Tadi aing tisoledat di hareupeun kantin. Duh, aing era, ajiiig!” yang artinya “Tadi saya terpeleset di depan kantin. Duh, saya maluuu!”. Ketika mendengar kata “ajig” di akhir kalimat, biasanya disambut dengan gelak tawa si pendengar.

Anjir, umpatan bahasa Sunda yang bisa digunakan sebagai ungkapan kagum, terkejut, dan heran

Kata “anjir” (atau biasa disingkat “njir”) ini biasanya diucapkan oleh orang-orang yang tidak terbiasa mengucapkan kata-kata kasar dalam percakapan. Jadi masih agak segan dan malu-malu gitu, lah. Misalnya pada kalimat “Anjir, teu rido aing mah!” yang artinya “Anjir, saya nggak rela!” yang menggambarkan kekesalan seseorang tapi emosinya masih relatif stabil.

Selain itu, umpatan satu ini juga lebih luas penggunaannya dalam percakapan bahasa Sunda. Jadi tidak hanya berfungsi sebagai umpatan atau meluapkan emosi saja, tetapi juga dipakai sebagai kata sapaan, menyatakan kekaguman atau rasa heran, dan juga ungkapan kaget atau terkejut.

Baca Juga:

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

Menata Ulang Kawasan Gedung Sate Bandung Adalah Hal yang Sia-Sia

Contoh:

Didinya ka mana wae, Njir? (Kamu ke mana aja, sih?)
Anjir, hade kitu euy! (Wah, keren banget, sih!)
Njir, naha bisa kitu? (Lho, kok bisa gitu?)

Anying, menyatakan kekesalan dengan emosi yang mulai naik

Setingkat di atas kata “anjir” tadi, ada kata “anying”. Meski terdengar lucu, umpatan bahasa Sunda satu ini justru diucapkan ketika seseorang benar-benar kesal terhadap sesuatu yang dialaminya. Biasanya, kata ini diucapkan ketika emosi seseorang sudah mulai naik dan meninggi.

Contoh:

Si anying teh ngareureuwas aing wae! (Kamu tuh ngagetin saya terus!)
Anying teh gara-gara sia atuh da! (Ini semua gara-gara kamu, sih!)

Jadi, kalau orang Sunda sudah mulai kesal, maksudnya benar-benar kesal tapi tidak bisa marah, ya keluarlah kata-kata “anying” ini. Tidak terlalu kasar, tapi tidak terlalu lembut juga, sih. Kalau pakai kata “anjir” kayaknya kurang pas, kalau pakai kata “anjing” malah ketinggian. Kurang lebih begitu.

Anjing, umpatan dengan tingkat tertinggi ketika seseorang sedang emosi

Nah, ketika ada orang Sunda dengan tegas dan jelas mengucapkan kata umpatan “anjing” dalam sebuah percakapan, itu tandanya dia sedang marah besar. Kesalnya sudah sampai ubun-ubun dan tidak tertahankan. Biasanya, kalau umpatan ini terlontar dalam percakapan bahasa Sunda sehari-hari, selalu dipadankan dengan kata “siah” atau “goblog” biar makin cetar luapan emosinya.

Contoh:

Anjing teh goblog! Sia macem-macem ka aing?! (Heh! Kamu macam-macam dengan saya?!)
Eh, anjing siah! Indit ka ditu! (Heh, kamu! Pergi sana!)

Kalimat-kalimat di atas memang menunjukkan emosi yang tinggi dan amarah yang besar. Pokoknya kalau kamu ketemu orang Sunda dengan kata-kata seperti tadi, mending menyingkir saja.

Itulah penggunaan umpatan “anjing” beserta turunannya dalam percakapan bahasa Sunda sehari-hari. Artikel ini bukan bermaksud mengajarkan cara berbicara kasar dalam bahasa Sunda lho, ya. Tapi sebagai panduan saja biar kamu tahu seseorang itu sedang marah, kesal, atau biasa saja, khususnya ketika kamu berinteraksi dengan orang Sunda.

Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 15 Kosakata Bahasa Sunda yang Susah Diartikan ke Bahasa Indonesia. Orang Sunda Juga Bingung Menjelaskannya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2023 oleh

Tags: anjingBahasa SundaemosiJawa Baratorang sundasuku sundaSundaumpatan
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

4 Hal yang Bisa Dibanggakan dari Dayeuhkolot, Kecamatan yang Kerap Diolok-olok se-Kabupaten Bandung

4 Hal yang Bisa Dibanggakan dari Dayeuhkolot, Kecamatan yang Kerap Diolok-olok se-Kabupaten Bandung

25 Juni 2024
Kata ‘Aing’ dan ‘Dia’ dalam Bahasa Sunda Banten Aslinya Nggak Kasar, Bro! terminal mojok.co

3 Celetukan Bahasa Sunda yang Paling Menjengkelkan

13 November 2020
5 Hal yang Bisa Dibanggakan oleh Warga Cikarang Terminal Mojok

5 Hal yang Bisa Dibanggakan oleh Warga Cikarang

30 Juni 2022
Harga Diri Orang Madura Nggak Sependek Sumbu Emosi Remaja Puber

Harga Diri Orang Madura Nggak Sependek Sumbu Emosi Remaja Puber

13 April 2023
Hewan Peliharaan, Korban Pandemi yang Terlewatkan terminal mojok

Hewan Peliharaan, Korban Pandemi yang Terlewatkan

20 Agustus 2021
Meluruskan Stereotipe Terkait Perempuan Sunda yang Katanya Matre, Gemar Dandan, hingga Malas Masak

Meluruskan Stereotipe Terkait Perempuan Sunda yang Katanya Matre, Gemar Dandan, hingga Malas Masak

22 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.