Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Penganut Konspirasi Pantasnya Dapat Antrean Terakhir Penerima Vaksin Covid-19

Pascalis Muritegar Embu-Worho oleh Pascalis Muritegar Embu-Worho
18 Desember 2020
A A
Dalam Menanggapi Vaksin Covid-19, Netizen Terbagi Jadi 3 Kubu terminal mojok.co

Dalam Menanggapi Vaksin Covid-19, Netizen Terbagi Jadi 3 Kubu terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Vaksin Covid-19 sudah tiba di Indonesia dan presiden memberi keterangan akan menggratiskannya. Sempat beredar kabar pula katanya pemerintah akan mewajibkan seluruh masyarakat menerima vaksin. Konsekuensinya, bagi orang yang menolak divaksin akan mendapatkan hukuman. Dalam pikiran saya, kenapa harus repot-repot, sih?

WHO tanggal 7 Desember 2020 lalu memberi sinyal menentang negara yang mewajibkan vaksinasi bagi rakyatnya. Alasannya disebut akan menyebabkan pertentangan di tengah masyarakat. Saya rasa alasan ini hanya gimmick WHO, karena sebenarnya mereka ingin mengatakan tidak perlu terlalu memikirkan nasib orang-orang bebal selama masa pandemi ini.

Selama seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, berperang melawan corona, ada saja orang-orang yang terhipnotis dengan teori-teori liar. Virus ini buatan elite global lah, pandemi untuk merusak tatanan dunia lah, di dalam vaksin Covid-19 dipasangi chip lah. Awalnya masih lucu, tapi lama kelamaan melihat tingkah orang-orang ini memuakkan juga.

Orang-orang yang senang menuduh ini, kalau dimarahi selalu berlindung di balik kebebasan berpendapat. Kasus seperti itu seolah jadi makanan sehari-hari selama menghadapi penganut teori konspirasi garis keras. Sampai-sampai saya teringat dan sepakat dengan perkataan Filsuf ternama Socrates bahwa demokrasi menjadi buruk bila masyarakatnya tidak terdidik.

Terbukti, di Indonesia sebagai negara demokrasi, opini yang orang-orang itu sebarkan kedengaran seperti omong kosong. Bukannya menolak teori konspirasi, tapi sebaiknya itu dijadikan sebagai bukti petunjuk, bukan bukti final. Sekali lagi, petunjuk, belum final. Memang bukti petunjuk bisa mengantarkan kepada bukti final. Akan tetapi, hal ini perlu pengujian agar sampai ke sana dan kemudian dapat digunakan untuk membuat kesimpulan.

Alasan tidak perlu memaksa mereka untuk vaksin seperti saat meminta mereka menjaga protokol dengan ketat

Protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Bukan cuma pencegahan penularan virus, melainkan juga langkah penanganannya. Langkah penanganan ini juga berkaitan dengan tes SWAB, PCR, dan Rapid. Sebelum adanya vaksin Covid-19, tes-tes inilah yang kerap digoreng penganut teori konspirasi.

Kalau sekadar opini masih lebih baik, tapi masalahnya adalah sampai pada perilaku. Protokol yang ditetapkan mereka langgar, peringatan pemerintah mereka abaikan, orang di sekeliling tidak mereka hiraukan. Bersikukuh pandangan mereka yang paling benar.

Masalahnya, pandemi ini bukan tentang opini siapa yang benar dan salah, melainkan tentang keselamatan hidup orang. Oleh karenanya, terdengar seperti bullshit kalau ada orang yang tidak taat protokol tapi bilang kemanusiaan di atas segalanya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa protokol kesehatan di masa pandemi ini bukan hanya untuk keselamatan diri sendiri, tapi juga orang lain. Pasalnya, dengan tidak mematuhi protokol mereka bisa turut berkontribusi menyebarkan virus ke orang lain. 

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

Sementara itu, permasalahan vaksin Covid-19 lebih mengarah pada kesadaran akan kesehatan. Vaksin menandakan ada kepedulian supaya dirinya tidak tertular virus. Jadi kalau para penganut konspirasi masih sibuk dengan teori-teorinya dan menolak untuk divaksin, ya risikonya mereka sendiri yang tanggung.

Ibarat sedang hujan badai dan ada rumah untuk berlindung, orang yang ingin selamat silakan masuk. Sementara orang yang membiarkan dirinya terkena badai karena takut rumahnya berhantu, ya tetap di luar. Tidak perlu dipaksakan. Sama seperti penganut konspirasi tidak mau dipaksa mematuhi protokol selama masa pandemi.

Posisi terakhir dalam daftar adalah tempat yang layak bagi mereka

Kembali pada pertanyaan pertama, kenapa pemerintah mesti repot-repot memikirkan orang-orang seperti ini? Padahal faktanya masih ada masyarakat yang mengangkangi imbauan pemerintah selama ini. Menurut saya, bukan hanya tidak perlu diwajibkan, bahkan seharusnya orang-orang pelanggar protokol dan penganut konspirasi ini diberi antrean terakhir vaksin Covid-19.

Langkah ini juga bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat yang telah “meludahi” perjuangan banyak orang melawan pandemi. Akan sangat menyakitkan bagi orang-orang yang menaati protokol sejak awal dan tenaga kesehatan yang berjuang mati-matian menangani virus. 

Hal ini saya rasa perlu dipertimbangkan pemerintah, yakni menambah kategori dalam urutan masyarakat yang diprioritaskan menerima vaksin Covid-19. Selain agar tidak melukai perasaan masyarakat dan tenaga kesehatan yang sudah patuh protokol.

Bukannya mengajarkan untuk mendendam, tapi kalau tidak diberi pelajaran ya kapan pintarnya. Pemerintah perlu menunjukkan ketegasan dalam hal ini. Bukan hanya dengan menghukum orang-orang yang membangkang, tapi juga memberi hadiah bagi yang sudah ikut berjuang. Anjing menggonggong kafilah berlalu. Biarlah penganut konspirasi merongrong, kita vaksin saja dulu.

BACA JUGA Kok Bisa Ada Negara yang Menggratiskan Vaksin? Contoh Indonesia, dong!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2020 oleh

Pascalis Muritegar Embu-Worho

Pascalis Muritegar Embu-Worho

Saya adalah seorang mahasiswa biasa dari Fakultas Psikologi Undip. Suka menulis, suka ngobrol (kadang-kadang), suka mengamati fenomena di sekitar, dan suka bikin ribut (tapi ribut yang berbobot).

ArtikelTerkait

6 Tips Membuat Nastar Enak dan Cantik Bentuknya

6 Tips Membuat Kue Nastar Enak dan Cantik Bentuknya

19 April 2022
Begini Rasanya Jadi Editor Naskah terminal mojok

Gini Amat Rasanya Jadi Editor Naskah

26 September 2021
4 Mitos Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Perlu Diluruskan agar Calon Maba Tidak Tertipu Mojok

4 Mitos Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang Perlu Diluruskan agar Calon Maba Tidak Tertipu

14 Februari 2024
penangguhan penahanan gugatan hukum RCTI mojok.co

Di Balik Tirai Penolakan Pengabulan Penangguhan Penahanan JRX

11 Oktober 2020
3 Tips Kuliah Lancar untuk Maba Jurusan Hubungan Internasional

3 Tips Kuliah Lancar untuk Maba Jurusan Hubungan Internasional

25 Juni 2022
Dear Joao Felix, Kok Mau, sih, Pindah ke Chelsea? Kayak Nggak Ada Tim Lain Aja

Dear Joao Felix, Kok Mau, sih, Pindah ke Chelsea? Kayak Nggak Ada Tim Lain Aja

12 Januari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.