Saya termasuk orang yang menyukai berbagai produk buatan Eiger. Mulai dari kemeja, tas sampai topi buatan Eiger karena desain dan keawetannya. Biasanya saya memang membeli produk Eiger di marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Akan tetapi, pada satu waktu, saya tidak menemukan produk yang saya cari. Jadilah saya meluncur ke website resminya.
Tanpa pikir panjang, saya langsung menuju website resmi Eiger untuk mencari beberapa produk yang saya butuhkan. Dan saya menemukan pengalaman yang… baiklah, saya ceritakan secara langsung saja di bawah ini.
#1 Produk tak bisa masuk keranjang
Ketika saya membuka website Eiger ternyata produk yang tersedia jauh lebih banyak dan variatif. Bukan hanya itu saja, ternyata ada beberapa produk yang diskon sampai lebih dari 50 persen. Cocok, Slur.
Namun, saya mengalami sedikit kendala sebelum membeli produk yang saya inginkan. Kendala tersebut adalah produk yang saya inginkan nggak bisa masuk keranjang.
Awalnya saya kira akun milik saya atau website Eiger yang sedang bermasalah maka saya mencoba untuk konfirmasi ke Customer Service di WA. Setelah saya konfirmasi, ternyata menurut CS Eiger, jika produk di web bisa dipesan berarti produknya ready, kalau sebaliknya, ya berarti nggak ready. Ya iyalah.
Bukankah lebih enak kalau update stok barang? Jadi, kalau memang nggak ready, bisa diberi pemberitahuan atau barangnya diberi tanda khusus yang bikin pelanggan tahu kalau barangnya nggak ada. Kalau harus kita coba satu-satu, ya capek lah.
#2 Ketersediaan barang nggak sesuai
Setelah beberapa kali ada produk yang nggak bisa saya masukan ke keranjang belanja, akhirnya saya menemukan produk yang saya inginkan dan bisa dimasukan ke keranjang belanja. Setelah itu saya lanjutkan ke proses pembayaran melalui Virtual Account (VA) Bank.
Beberapa hari setelah saya menunggu agar pesanan saya segera dikirim, malah berita kurang baik yang saya terima. Saya mendapatkan e-mail dari CS Eiger, yang isinya menyatakan bahwa produk yang saya pesan sudah nggak tersedia lagi di gudang milik Eiger. Hal itu disebabkan oleh kendala sync stock pada sistem. LHA KOK BISA?
Maka dari itu pihak mereka langsung menawarkan untuk melakukan refund dana yang sudah telanjur saya transfer. Sangat aneh rasanya ketika perusahaan sebesar Eiger mengalami kendala seperti ini. Kok bisa gitu lho, herman saya.
#3 Refund yang lama
Saya baru tau ternyata proses pengembalian dana ketika transaksi gagal pada website resmi Eiger sangat jauh lebih lama ketimbang marketplace. Saya pernah beberapa kali gagal transaksi karena masalah stock kosong dan lain sebagainya di Tokopedia. Tapi dana yang telanjur saya belanjakan, nggak sampai hitungan jam langsung kembali ke akun Tokopedia milik saya.
Sayangnya estimasi waktu pengembalian dana saya bisa sampai 14 hari kerja. Jika dalam satu pekan hanya ada lima hari kerja, berarti waktu tunggu dana saya di-refund nyaris tiga minggu (dalam hari kalender). Itu pun belum dihitung adanya tanggal merah di masa refund dana belanja saya.
Menurut e-mail dari CS Eiger, dia mengatakan bahwa masa refund biasanya lebih cepat dari 14 hari kerja. Akan tetapi sampai tulisan ini saya buat, saya telah melewati delapan hari kerja ,namun dana milik saya tak kunjung dikembalikan. Ini bukan perkara nominal sih, tapi janji manis yang telanjur ditebar.
Jika ada pihak Eiger terutama yang mengurus belanja online melalui website resminya, saya harap bisa memperbaiki hal-hal minor yang saya alami tersebut. Agar pelanggan nggak pergi dan memilih produk lain untuk dibeli. Kan potensi cuan tuh.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Sori, Manajemen Eiger Indonesia, Justru yang Nggak Proper Itu Kritikan Anda!