Bandara Sultan Hasanuddin adalah bandara berstandar internasional yang berlokasi di Maros. Bandara ini kerap disebut sebagai pintu gerbang Indonesia timur lantaran banyak maskapai domestik yang menjadikan Bandara Sultan Hasanuddin sebagai bandara transit, terutama untuk rute penerbangan dari Pulau Jawa menuju kawasan timur Indonesia dan sebaliknya.
Sebagai pengguna transportasi udara, sebenarnya saya sudah sering datang ataupun transit di Bandara Sultan Hasanuddin. Namun beberapa hari lalu saat transit ke bandara ini lagi, saya merasakan kekecewaan. Ada hal-hal menjengkelkan yang perlu saya utarakan agar tidak membebani pikiran.
Renovasi Bandara Sultan Hasanuddin yang terkesan lambat
Sebagai pekerja konstruksi, saya merasakan lambatnya proses renovasi Bandara Sultan Hasanuddin. Masa sejak tahun 2022 sampai hari ini (tahun 2025) renovasinya belum kelar juga. Ini sebenarnya renovasi menggunakan jasa manusia atau kura-kura?
Saya sih positive thinking kalau proses renovasinya dilakukan dalam beberapa tahap, tapi tetap saja, proses renovasi yang berlarut-larut ini mengganggu sekali. Saya kan transit di bandara ini selama kurang lebih 3 jam, selama itu pula saya terpaksa harus mendengarkan suara ngiung-ngiung (mesin gerinda) yang menyakiti telinga.
Baca halaman selanjutnyaa: Ruang tunggu bandara…




















