Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Pengalaman Mengonsumsi Obat Psikiater Sebagai Penyintas Gangguan Mental

Dwi Aryani oleh Dwi Aryani
23 Desember 2022
A A
Pengalaman Pertama Mengonsumsi Obat dari Psikiater Sebagai Penyintas Gangguan Mental (Unsplah)

Pengalaman Pertama Mengonsumsi Obat dari Psikiater Sebagai Penyintas Gangguan Mental (Unsplah)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi penyintas gangguan mental tentunya tidak asing dengan obat yang diberikan oleh psikiater. Biasanya, obat yang diberikan oleh psikiater dapat berupa antidepresan dan antipsikotik. Pemberian obat tersebut tergantung jenis gangguan mental yang dialami pasien.

Misalnya saya, sebagai seorang penyintas bipolar, obat rutin yang saya konsumsi adalah Frimania dan Quetiapine Fumarate. Frimania merupakan obat yang termasuk antidepresan. Obat ini berguna untuk memperbaiki suasana perasaan saya supaya tetap stabil. 

Jenis obat yang saya konsumsi

Obat dari psikiater ini membantu saya supaya tidak masuk ke fase mania atau hipomania. Sama halnya dengan Quetiapine. Obat ini bisa membuat zat kimia di dalam otak saya bekerja dengan seimbang. Apalagi, saya sering jatuh ke fase depresi.

Sebelum rutin minum kedua obat dari psikiater tersebut, saya pernah beberapa kali ganti obat. Apalagi saat di psikiater pertama tempat saya berobat dulu. Kebetulan, saya sudah dua kali ganti psikiater. Di psikiater pertama, saya diberikan obat Sandepril dan Proclozam. Obat tersebut berguna untuk menyelamatkan saya dari depresi dan kecemasan karena saat itu saya memang sedang dalam kondisi lemah.

Tidak hanya itu, awal ke psikiater kedua juga saya banyak ganti obat. Obat yang diberikan berbeda dari psikiater pertama. Obat yang saya konsumsi awal ke psikiater kedua antara lain, Alprazolam, Divalproex sodium, Depakote, dan Valproic Acid. Semua jenis obat tersebut sudah pernah saya konsumsi. Biasanya tidak hanya dalam bentuk tablet namun dalam bentuk sirup saya konsumsi juga.

Melihat banyaknya obat yang sudah saya konsumsi untuk bertahan dari gangguan mental, saya bermaksud untuk berbagi pengalaman. Khususnya tentang efek yang saya rasakan ketika kali pertama mengonsumsi berbagai obat tersebut.

Efek yang saya rasakan

Saat kali pertama mengonsumsi obat di psikiater pertama, saya merasakan badan saya berbeda dari biasanya. Hal yang saya rasakan saat itu adalah seluruh badan saya lemas. 

Rasanya sulit sekali bagi saya untuk bangkit dan berjalan. Meskipun saya coba bangkit dengan paksa, tetap saja saya kesulitan. Kurang lebih satu minggu badan saya baru terbiasa dengan obat tersebut. Sampai akhirnya saya tidak merasakan lemas ketika konsumsi obat itu.

Baca Juga:

Jurusan BK Adalah Jurusan Paling Dibutuhkan di Indonesia, karena Petinggi Negara Ini Hobi Bikin Warganya Pusing tapi Jarang Kasih Obat

Wahai Maba Jurusan Psikologi, Berhenti Menganggap Kuliah Ini Akan Menyembuhkan Gangguan Kesehatan Mentalmu

Selain lemas, saya juga merasakan rasa ngantuk yang berkepanjangan. Saat pertama konsumsi obat dari psikiater saya habiskan hari saya untuk tidur. Rasa ngantuk yang saya rasakan sangat berbeda dengan rasa ngantuk biasa. Saat itu, meskipun sudah saya paksa untuk beraktivitas tetap saja saya tidak bisa. Namun, setelah beberapa hari berjalan kondisi badan saya sudah normal.

Di pagi hari, ketika bangun tidur saya merasakan badan saya seperti miring saat berjalan. Bukan berarti fisik saya yang miring, namun saat saya berjalan terasa badan saya seperti sedang berada di kapal. Sama halnya ketika kita naik kapal dan kapal tersebut sedang jalan di tengah laut. Seperti itulah efek obat yang saya rasakan saat itu.

Efek setelah mengganti obat

Setiap ganti obat, saya juga merasakan efek berbeda. Ada obat yang membuat saya seperti orang yang kebingungan. Ada juga obat yang membuat saya sedikit pusing. Namun, efek tersebut tidak seterusnya saya rasakan. Setelah tiga hari atau seminggu, badan saya sudah normal dan tidak merasakan apa-apa lagi.

Pada tulisan ini, saya berbagi pengalaman berdasarkan apa yang saya rasakan. Tentunya setiap orang akan mengalami efek yang berbeda setelah mengonsumsi obat dari psikiater. Atau bahkan tidak mengalami efek sama sekali. Oleh karena itu, untuk pembaca yang masih diberikan kesehatan secara mental tetap dijaga kesehatanya. Untuk penyintas gangguan mental, tetap semangat untuk sembuh. Terima kasih.

Penulis: Dwi Aryani

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Perbedaan Psikolog dan Psikiater yang Perlu Kalian Pahami

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Desember 2022 oleh

Tags: Gangguan Mentalobat dari psikiaterpsikiater
Dwi Aryani

Dwi Aryani

Mahasiswi sastra yang seret lulus.

ArtikelTerkait

Untuk Kamu yang Masih Nggak Percaya kalau Gangguan Kesehatan Mental Itu Ada terminal mojok.co

Untuk Kamu yang Masih Nggak Percaya kalau Gangguan Kesehatan Mental Itu Ada

11 Oktober 2021
Pengalaman Mengakses Layanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas: Murah, tapi Dapat Ceramah yang Bikin Down Dulu Mojok.co

Pengalaman Mengakses Layanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas: Murah, tapi Dapat Ceramah yang Bikin Down Dulu

2 Oktober 2024
Jangan Ambil Jurusan Psikologi kalau Belum Siap Menghadapi Realitas Ini Mojok.co

Wahai Maba Jurusan Psikologi, Berhenti Menganggap Kuliah Ini Akan Menyembuhkan Gangguan Kesehatan Mentalmu

2 Agustus 2025
5 Pemicu Gangguan Mental bagi Seorang Pendeta Terminal Mojok

5 Pemicu Gangguan Kesehatan Mental bagi Seorang Pendeta

4 Agustus 2022
Seon-a dan Dong Seok (Akun Instagram TvN)

Our Blues dan Isu Gangguan Mental pada Ibu Rumah Tangga

17 Mei 2022
Pentingnya Alokasi Pos Dana untuk Psikolog, Bukan Berarti Kamu Gila Kok!

Pentingnya Alokasi Pos Dana untuk Psikolog, Bukan Berarti Kamu Gila Kok!

7 Desember 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.