Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Pengalaman Kerja Part Time di Jepang: Gajinya Besar, Kerjaannya Nggak Nyantai

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
29 Juli 2022
A A
Pengalaman Kerja Part Time di Jepang Terminal Mojok

Pengalaman Kerja Part Time di Jepang (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Waktu masih tinggal di Jepang dulu, menurut saya kerja part time sebagai pelayan restoran adalah hal yang mudah. Dalam bayangan saya, sebagai pelayan restoran, saya tinggal menyerahkan menu, menyajikan makanan, lalu mengambil piring kotor setelah tamu selesai makan. Sudah.

Namun siapa sangka, kerja part time sebagai pelayan restoran di Jepang ternyata jauh lebih ribet. Apalagi waktu itu saya berkesempatan kerja di sebuah restoran hotel. Dan tahu sendiri kan kalau Jepang adalah negara yang menjunjung tinggi “servis pelanggan”. Kalau tamunya marah, wah, bisa habis deh reputasi hotel tempat saya bekerja.

Kenshuuchuu (In Training)

Pertama kali menginjakkan kaki di lobi hotel tempat saya melamar kerja part time, saya langsung bertemu direkturnya dan diwawancarai. Hotel tempat saya melamar kerja itu memang letaknya nggak begitu jauh dari kampus saya dulu di Jepang.

Setelah ditanya-tanya layaknya wawancara kerja pada umumnya (wawancara dalam bahasa Jepang tentu saja), akhirnya saya diterima. Saya lalu diberi seragam dan diajari teknis terkait pekerjaan saya. Tak lupa saya mendapat pin nama dan pin bertuliskan “kenshuuchuu” alias “sedang masa training”. Sebenarnya bisa juga diartikan: kalau ada salah, tolong dimaklumi, ya. Hehehe.

Sebagai pekerja part time baru, beban psikis yang saya rasakan jauh lebih berat. Kebetulan saya mendapat supervisor dan senior yang agak galak. Selama seminggu pertama, saat senior melayani tamu, saya harus mengikutinya agar lebih mudah belajar.

Sebisa mungkin saya harus bisa beradaptasi dengan pekerjaan sebagai pelayan di restoran hotel di Jepang dalam waktu sebulan karena masa training saya hanya sebulan. Kalau dalam waktu sebulan saya nggak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik, ya siap-siap saja dipecat.

Kerjaannya nggak selow

Seperti yang sudah saya katakan di awal, tadinya saya pikir kerja part time sebagai seorang pelayan di restoran hotel sebatas menyajikan makanan ke tamu dan mengambil piring kotornya. Eh, ternyata masih banyak hal yang harus saya lakukan, lho. Sudah menjadi ciri khas pekerjaan di Jepang yakni memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan pekerjaan seefektif mungkin.

Di restoran hotel tempat saya bekerja dulu punya dua shift kerja. Shift pagi melayani sarapan tamu hotel dan shift malam melayani tamu hotel (sudah termasuk paket menginap di hotel) atau pengunjung yang ingin makan malam.

Baca Juga:

Pengalaman Pertama Makan di Restoran Fine Dining: Pelayanan, Menu, Harga Semuanya Bikin Syok

Jangan Terkecoh! Saya Jelaskan Kenapa Makan di Restoran All You Can Eat Itu Nggak Logis, Cuma Bikin Dompet Nangis

Menu makanan di pagi hari biasanya memang lebih sederhana lantaran kebanyakan orang cenderung terburu-buru. Sementara pada malam hari, tamu akan lebih banyak menikmati suasana dan rasa makanannya.

Menu makan malam di restoran hotel tempat saya bekerja adalah menu masakan Jepang yang jauh lebih ribet. Biasanya disajikan sesuai urutan dan timing masing-masing. Pelayan harus peka mengamati tamu yang makan. Ada sekitar 6-7 menu yang disajikan berurutan dan tiap kali menyajikan menu ke tamu, saya harus memberi penjelasan dalam bahasa Jepang atau bahasa Inggris apabila tamunya bukan orang Jepang.

Urutan pekerjaan yang pernah saya lakukan saat shift malam adalah menata meja sesuai denah tamu yang diberikan front office, menyajikan makanan dan mengambil piring kotor bergantian, menawarkan alkohol atau minuman selain yang ada di menu, mengumpulkan piring kotor dan mengantarnya ke tempat cuci piring. Oh ya, kalau ada tamu yang butuh air putih atau teh, pelayan juga harus sigap melayani. Pokoknya selama tamu makan, saya harus standby mengamati kebutuhan para tamu.

Kalau kebetulan tamu di restoran hotel tempat saya bekerja nggak terlalu banyak, biasanya saya akan membantu tukang cuci piring mengembalikan alat makan sesuai tempatnya. Jangan dikira ini hal mudah, peralatan makan di Jepang printilannya sangat banyak, Gaes. Apalagi hampir semuanya terbuat dari keramik yang nggak ringan. Kebayang pasti boyoken pas mengangkat keranjangnya, kan?

Sementara saat kerja part time shift pagi, tantangannya beda lagi. Menu makanan di restoran hotel memang lebih simpel, namun setelah urusan makanan dan cucian piring selesai, saya harus membantu membersihkan dan menyiapkan kamar yang akan ditinggali tamu hotel berikutnya. Biasanya ini sesuai daftar yang diberikan front office.

Saya pernah selesai kerja part time mendapat shift malam sekitar pukul 11 malam dan keesokan harinya mendapat shift pagi. Shift pagi selesai sekitar pukul 10. Mantap, deh.

Gajinya besar

Upah per jam kerja part time di restoran hotel waktu itu terhitung besar. Waktu itu saya dibayar 950  yen per jam untuk shift pagi dan 900 yen per jam untuk shift malam. Sementara kalau part time di tempat lain, biasanya dibayar sekitar 800-850 yen per jam.

Selama bulan pertama, saya bekerja sekitar 75 jam. Kalau dihitung-hitung, upah bulan pertama saya adalah 69.160 yen (sekitar 7,9 juta rupiah). Banyak juga kan untuk ukuran part time? Uang hasil kerja part time itu kemudian bisa saya gunakan untuk deposit saat masuk asrama kampus. Hehehe.

Walau pengalaman saya kerja part time sebagai pelayan di restoran hotel nggak lama, saya banyak belajar soal bagaimana orang Jepang—khususnya mereka yang bekerja di bidang perhotelan—sangat mengutamakan servis dan kepuasan tamu. Selain itu, saya baru tahu kalau di Jepang, ranking hotel juga bisa mempengaruhi keberlangsungan hotel tersebut ke depannya, maka nggak heran kalau banyak hotel di sana berlomba-lomba memberikan pelayanan terbaik bagi para tamunya.

Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sebelum Memutuskan Kerja Part Time, Mahasiswa Harus Kritis Perkara Durasi Kerja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Juli 2022 oleh

Tags: hoteljepangkerja di jepangpart timerestoran
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

Anak Muda Kurangi Konsumsi Alkohol, Pemerintah Jepang Pusing Terminal Mojok

Anak Muda Kurangi Konsumsi Alkohol, Pemerintah Jepang Pusing

20 Januari 2023
5 Hal yang Terjadi di Jepang Saat Musim Hujan Tiba

5 Hal yang Terjadi di Jepang Saat Musim Hujan Tiba

23 Juni 2023
3 Coffee Shop Bergaya Jepang di Jogja Terminal Mojok

3 Coffee Shop Bergaya Jepang di Jogja

5 Juli 2022
Ternyata di Jepang Ada Wabah Kutu Rambut Terminal Mojok

Ternyata di Jepang Ada Wabah Kutu Rambut

21 Februari 2022
okaeri mone

Okaeri Mone: Pencarian Jati Diri, Bencana Alam, dan Ramalan Cuaca

22 Desember 2021
Fenomena Banyak Idol K-Pop dari Jepang, Orang Korea Sebenarnya Benci atau Sayang_ terminal mojok

Fenomena Banyak Idol K-Pop dari Jepang, Orang Korea Sebenarnya Benci atau Sayang?

29 April 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.