Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Pengalaman Kencan Buta Pertama Kali: Seru dan Canggung pada Waktu Bersamaan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
24 September 2020
A A
Panduan Mendampingi Pacar Joobseeker terminal mojok.co

Panduan Mendampingi Pacar Joobseeker terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Ada banyak usaha yang bisa kita lakukan untuk dapat bertemu dengan jodoh atau sekadar mendapatkan pacar. Saat ini, kita bisa dengan mudah mendapatkan teman kencan melalui aplikasi kencan online, Tinder salah satunya.

Dahulu atau paling tidak sekira 10-15 tahun lalu, teman kencan biasa didapat dengan cara kenalan langsung atau melalui perantara mak comblang, sampai akhirnya sama-sama sepakat untuk melakukan kencan buta.

Sederhananya, kencan buta adalah proses perkenalan sekaligus pertemuan antara dua orang yang tentu saja belum mengenal satu sama lain secara fisik maupun sifat. Hal ini sangat lumrah dilakukan beberapa tahun yang sudah lewat.

Dan beruntung, saya pernah merasakan seperti apa sensasi ketika kencan buta. Bagaimana rasanya bertemu dengan seseorang yang belum dikenal sama sekali sebelumnya. Komunikasi hanya dilakukan lewat telepon dan SMS, karena sekira 15 tahun lalu, aplikasi dan hape tidak secanggih seperti sekarang ini.

Kebetulan, saya dan teman kencan di masa lalu sama-sama tidak aktif main MIRC, Friendster, atau apa pun itu yang bisa memperlihatkan bagaimana rupa kami. Jadi, cara kami bertegur sapa hanya melalui suara dan SMS. Sebelum bertemu, kami sempat berkomunikasi selama dua minggu. Bagaimana kami bisa saling kenal, bermula dari teman kami yang memposisikan diri sebagai mak comblang.

Kami sepakat bertemu dan menjalani kencan buta pada hari Minggu, hari di mana kami sama-sama libur sekolah. Pada waktu itu, kami saling memberi tahu akan mengenakan baju warna apa untuk memudahkan satu sama lain.

Sensasi mengikuti kencan buta itu bikin mules dan deg-deg ser. Grogi? Sudah pasti. Merasa panik dan khawatir tentu saja sudah menjadi bagian dari kencan buta. Dan ketika tiba di tempat, kami saling memberi kabar. Saya di mana, ia di mana. Sampai akhirnya kami bertemu. Bertatap muka dan saling berjabat tangan, sebagai tanda perkenalan.

Sakit perut dan grogi berangsur mereda ketika kami sama-sama mengobrol secara terbuka. Mengalir gitu aja. Kalau ada hal dan cerita yang lucu ya ketawa. Kalau ternyata ceritanya garing dan candaannya nggak ngena, ya canggung. Yang jelas, saya hanya bisa menikmati momen tersebut.

Baca Juga:

Alasan Mengapa Anak Madura yang Kuliah di Jakarta Lebih Sulit Menemukan Pasangan ketimbang yang Kuliah di Jogja

4 Pertanyaan Basa-Basi yang Dibenci Pengantin Baru

Kala itu, kami banyak bercerita mengenai kegiatan sehari-hari, cerita tentang mantan pacar, dan apakah saat ini sedang dekat dengan seseorang atau tidak. Ini yang paling penting. Untuk apa kencan buta jika sudah memiliki pacar atau pasangan? Kalau memang niat seperti itu, baiknya selesaikan terlebih dahulu persoalan yang sedang dihadapi. Jangan malah menjadi beban dan masalah di waktu mendatang.

Kegiatan kami selama kencan buta terbilang sederhana. Jalan di mal, makan siang bersama, dan saling berbagi cerita. Tanpa diduga, ternyata kencan buta yang dijalani adalah pengalaman pertama bagi kami. Awal mula, ia pun sempat merasa khawatir, apakah saya orang yang baik dan tidak memiliki niat jahat atau semacamnya, apakah kencan buta ini akan berjalan dengan baik, dan banyak kekhawatiran lainnya yang membuncah di pikiran.

Sampai akhirnya, kami menyadari sesuatu. Kalau pun salah satu di antara kami ada yang berniat tidak baik, teman yang sama-sama kami kenal bisa menjadi orang yang paling bertanggung jawab. Hehehe.

Perlu diingat juga, saat kalian sudah membuat keputusan untuk melakukan kencan buta, pastikan dompet atau segala sesuatu yang berhubungan dengan uang dibawa, termasuk alat komunikasi. Kalau kedua barang tersebut ketinggalan, bisa berabe. Yang satu biar bisa tahu lokasi teman kencan, satunya lagi buat bayar ketika mau makan atau ingin membeli sesuatu.

Di sisi lain, saya pikir memberanikan diri untuk menjalani proses kencan buta tidak buruk-buruk amat, selama tidak memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi.

Sebab, menurut saya, syarat mutlak kencan buta ya jangan punya ekspektasi tinggi. Niatkan saja untuk mendapat kenalan atau teman baru. Kalau memang cocok ya syukur. Bisa langsung klop dari segi obrolan dan bercandaan ya bagus. Tapi, jangan dipaksakan. Jika ingin berjalan beriringan sesuai kesepakatan, ya silakan. Terpenting adalah bisa menciptakan kenyamanan satu sama lain dan menjalani hubungan yang menyenangkan.

BACA JUGA Memperdebatkan Yoshinoya dan HokBen: Mana yang Lebih Unggul? dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2022 oleh

Tags: jodohkencanPasanganTinder
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

3 Hal yang Sering Banget Diungkit sama Mama Papa Kita Zaman Dulu terminal mojok.co

3 Hal yang Sering Banget Diungkit sama Mama Papa Kita Zaman Dulu

10 Juli 2021
Deep Talk After Sex: Seni Merawat Keintiman Bersama Pasangan

Deep Talk After Sex: Seni Merawat Keintiman Bersama Pasangan

6 Fakta Simon Leviev, Sosok Penipu Ulung di Aplikasi Tinder terminal mojok.co

6 Fakta Simon Leviev, Sosok Penipu Ulung di Aplikasi Tinder

13 Februari 2022
tanda gebetan tertarik dinilai dari ucapan saat kencan pertama mojok.co Boleh Ngomong Sesuatu, Nggak?

Tanda Gebetan Tertarik pada Kita, Dilihat dari Ucapan Mereka saat Kencan Pertama

8 Agustus 2020
Nggak Usah Mengubah Sifat Pasangan, Bisa Jadi Itu Tanda Kalian Nggak Jodoh Terminal Mojok

Nggak Usah Repot Mengubah Sifat Pasangan, Bisa Jadi Itu Tanda Kalian Nggak Jodoh!

30 Januari 2021
tutorial balikan dengan mantan pacar pasangan ngambek marah konflik pacaran pacar janji mojok

Jangan Percaya Kalimat ‘Aku Janji Bakal Berubah demi Kamu’, Itu Hoaks

16 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.